- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 185
Yesa berdiri di depan Selena, “Kak, jangan lihat.”
Jarren kemudian mengeluarkan kata–kata kasar, “Kutarik kembali ucapanku tadi yang bilang bahwa
Harvey adalah seorang pria baik. Dia adalah seorang suami
pengkhianat, dia hanyalah seorang pria yang keji. Jangan lihat pria keji seperti itu
kak, matamu bisa sakit.”
Sekilas, hati Selena terasa sakit. Meskipun Harvey membiarkan dirinya di sisinya. dan tidur berpelukan
dengannya setiap malam, itu tidak dapat mengubah fakta
bahwa dia akan menikahi Agatha.
Agatha ingin memperkuat identitasnya dengan sering tampil mesra dengan Harvey
di tempat umum.
Harvey tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan Selena di sini. Agatha memeluk lengan
Harvey dengan erat di depan Selena. Dia melakukan ini untuk
menunjukkan kemenangannya.
Cara ini sederhana tetapi sangat efektif.
Harvey melihat Selena membawa kedua anak itu ke Area B. Dia pun menarik
lengannya dari pelukan Agatha.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Dahulu Harvey masih cukup sopan padanya, tetapi sekarang sekadar tindakan yang paling sederhana
pun tidak mau dia lakukan lagi.
Agatha yang sudah berdandan cantik jadi murung, dia merendahkan suaranya, “Apa kamu akan pergi
mencari perempuan itu lagi? Harvey, jangan lupa, sekarang akulah
tunanganmu!”
Harvey memandang sinis ke arah Agatha yang tampak seperti seekor harimau. Dahulu, dia
memperhatikan hubungan saudara dan menjadi teman masa kecil
Agatha.
Dia sangat patuh dan menghormati Agatha dalam kehidupan sehari–hari.
Setelah melihat wajah asli Agatha, dia merasa sangat jijik sampai enggan
1/3
+15 BONUS
melihatnya.
“Kamu ingin aku berpura–pura bersamamu, aku sudah melakukannya.” Harvey Irwin
menjawab dengan sinis, tanpa ada sedikit belas kasihan pun yang tersirat di
matanya.
“Sekarang, semua orang mengira bahwa kita adalah pasangan yang harmonis.”
Agatha menatap Harvey yang pergi dengan wajah yang mengerikan, tersimpan
perasaan dendam yang kuat di dalam lubuk hatinya.
Dia punya firasat buruk. Bukannya semakin membenci Selena, pria ini justru makin
mencintainya.
Upayanya untuk sampai sejauh ini sangatlah sulit. Jika terus seperti ini, dia pasti
akan kehilangan Harvey sepenuhnya.
Agatha menyingkir ke samping dan menelepon nomor yang tidak dikenal sambil
marah–marah. Suara laki–laki dan perempuan yang sulit dibedakan terdengar dari
lain sisi, “Aku sudah mempertimbangkan proposalmu sebelumnya, dan aku setuju.”
“Nona Agatha memang orang yang cerdas,” jawab orang itu dengan ceria.
“Apa yang harus kulakukan?”
“Hanya saja Nona Agatha harus sedikit menderita.”
“Asal bisa membuat Harvey berpaling, maka aku siap untuk menderita.” Tatapan Agatha penuh dengan
kebencian, kemudian berkata, “Kali ini, aku mau dia kalah!”
“Sesuai yang Nona Agatha inginkan.” Suara itu mengeluarkan tawa yang
menyeramkan.
Sinar cahaya memanjangkan bayangan Selena, membuatnya terlihat semakin nahas.
dan kesepian.
Hingga tubuhnya tiba–tiba terhempas ke dalam pelukan seseorang, Selena mendongakkan kepalanya
dan bertemu dengan tatapan Harvey yang dalam.
Di sini tidak ada kamera pengawas dan tidak ada orang yang melihat.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSelena perlahan menggeser tubuhnya suaranya tenang. “Kamu nggak seharusnya kemari, kalau ada
yang memotretmu, kamu harus mengeluarkan uang lagi untuk menutup mulutnya.”
Ternyata dia memikirkan dirinya tetapi ekspresi matanya begitu datar sehingga Harvey tidak
merasakan perhatiannya terhadap dirinya.
Dia tiba–tiba menyadari bahwa dia lebih ingin melihat Selena yang cemburu seperti dahulu daripada
Selena yang tenang seperti sekarang.
“Kamu memedulikan hal ini?” Harvey berbicara dengan sinis dan ketus.
Selena tampak bingung. “Standar kekasih yang baik adalah menurut dan nggak merepotkan
pasangannya.”
Harvey menekan tangannya di bahu wanita itu dan tertawa sinis, “Kekasih? Kamu memang sangat
tahu diri.”
Selena belum bisa mengendalikan rasa sakit yang sekilas menusuk jantungnya.
“Salah, ya? Kamu ‘kan mau bertunangan dengan Nyonya Agatha. Situasi kayak gini di zaman dulu
namanya apa? Selir? Bahkan nggak bisa disebut selir, sekarang panggilannya udah banyak,
selingkuhan, simpanan, pacar, kamu lebih suka yang
mana?”
BO SALE 1250 BONUS FREE FOR YOU!
CHET