- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 308
Selena merasakan tekanan yang begitu mengintimidasi dari Harvey, membuat tubuhnya gemetar tak
terkendali.
Hanya ada satu hal dipikirannya, yaitu dirinya sudah tamat!
Sedangkan Isaac tetap tenang. Dia berdiri di sampingnya sambil membawa payung untuk melindungi
Selena dari hujan. Saat ini suaranya yang lembut berkata, “Kak Selena, di luar dingin, sebaiknya
tunggu di dalam saja.
Lagi pula mereka sudah terjebak, Selena sama sekali tidak bisa mengubah apapun.
Selena membeku ketika melihat orang di depan kapal itu semakin mendekat. Saat kedua kapal saling
mendekat..
Sebelum kapal berhenti dengan stabil, Harvey sudah berada di perahu mereka.
Selena hanya berdiri diam di tempat, tidak bereaksi atau melakukan apapun.
Matanya menatap Harvey datang menerobos hujan. Laut di belakangnya pun menderu dahsyat.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDalam jarak yang begitu dekat, Selena merasa seolah–olah jiwanya menghilang.
Dia tidak tahu bagaimana menghadapi Harvey, juga tidak tahu apa yang sudah dipersiapkan Harvey
untuk menghadapi Isaac dan dirinya.
Saat Harvey melepas jaket dan meletakkannya di pundak Selena, jiwanya yang awalnya melayang
seakan kembali.
Tanpa sadar dia jadi gemetar.
“Kenapa kamu keluar dengan pakaian seperti ini?”
Kemudian Selena ditarik ke dalam pelukan Harvey. Selena tidak berani melayan, dia hanya seperti
boneka.
Harvey membekapnya erat dengan kedua lengannya, sedikit memiringkan kepalanya ke telinga Selena
dan menghembuskan napas hangat. “Seli, kamu sulit sekali dicari.”
Suara Harvey bagaikan bisikan setan, membuat tenggorokan Selena terasa kering.
Harvey berkata lagi, “Tapi kamu sudah berjanji padaku, kamu gak akan pernah meninggalkan Kota
Arama. Lalu sekarang, hukuman apa yang pantas untuk orang yang omongannya tidak bisa
dipegang?”
Tubuh Selena semakin kaku. Saat ini jari Harvey dengan lembut menyentuh wajahnya.
Harvey cukup lama berada di luar ruangan, Jadi ujung jarinya terasa sangat dingin.
+15 BONUS
Membuat Selena langsung merinding.
Harvey tersenyum dan berkata, “Jangan khawatir, aku ‘kan sangat mencintaimu, bagaimana mungkin
aku menyakitimu?”
Selena tiba–tiba mendongak, menatapnya dengan ekspresi tidak percaya.
Sepengetahuannya tentang Harvey, dia tidak percaya bahwa Harvey akan melepaskannya semudah
itu.
Harvey memegang dagu Selena dengan lembut, lalu berkata, “Sayang, aku tidak akan menyakitimu,
tapi aku bisa menyakiti yang lain.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSelena terkejut, dia tiba–tiba menarik jas Harvey, dengan suara parau berkata, “Jangan sentuh dia.
Aku yang memohon padanya untuk membawaku pergi, jadi lakukan apapun yang kamu mau padaku.”
Setelah mengucapkan kalimat itu, dia segera menyesal. Semakin dia membela pihak lain, Harvey
hanya
akan semakin kesal.
Apa yang bisa Selena lakukan selain minta ampun?
Kapal lain sudah mulai berlayar, berangsur–angsur meninggalkan mereka dengan teratur.
Selena tahu, mereka ingin membersihkan tempat ini.
Harvey hanya terus memandang Selena tanpa mengatakan apa pun, hal inilah yang membuat Selena
semakin gelisah.
Alex dan yang lainnya juga sudah turun dari kapal besar. Mereka mulai meregangkan tangan mereka
dan berjalan menuju Isaac.
“Kamu yang menculik Nyonya kita ‘kan? Berani sekali!”
Alex berlagak seperti preman, berjalan mendekat dengan sok.
“Kami sampai kerepotan mencarimu! Hari ini kamu sudah tamat.”
Selena secara refleks melepaskan diri dari pelukan Harvey, mengulurkan kedua lengannya untuk
menghalangi Isaac. “Jangan sentuh dia! Semua ini murni ideku.”