- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 337
Kemudian, wanita itu menyerahkan tabung sampel yang dia pegang kepada Calvin sambil berkata,”
Tuan Calvin, silakan suruh orang untuk memeriksa apakah ada kecocokan pada sampel ini atau
nggak.”
Calvin pun menghela napas dengan lega, sorot matanya terlihat jauh lebih berbinar. “Terima kasih atas
bantuanmu.”
Setelah itu, Calvin menyerahkan tabung sampel itu kepada seorang pengawal sambil berkata, “Segera
periksa dan beritahukan hasilnya kepadaku.”
“Siap. Tuan.”
“Jaga Selena baik–baik, jangan sampai dia kenapa–kenapa.”
“Siap. Tuan.”
Setelah memerintahkan pengawalnya, Calvin pun menatap dokter di sampingnya. “Dokter Harley,
kalau sumsum tulangnya terbukti cocok, berarti operasinya…”
“Tenang saja, Tuan Calvin, serahkan padaku. Kondisi Nyonya Maisha nggak bisa diulur–ulur lagi, jadi
aku akan memeriksa kondisi pra–operasi gadis ini dulu. Aku akan berusaha menyelesaikan
pemeriksaannya secepat mungkin sehingga operasi bisa segera dilaksanakan.”
“Baiklah, terima kasih, Dokter Harley.”
“Maaf, tapi apa semua pengawal ini bisa pergi dulu?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Calvin melirik Selena yang tidak sadarkan diri. Karena dia berpikri Selena tidak akan bisa kabur, jadi
dia langsung menjawab, “Boleh.”
Pada akhirnya, yang tersisa di dalam kamar itu hanyalah si dokter dan asistennya. Dokter Harley pun
melirik Dakota yang berada di sampingnya sambil berkata, “Keluarlah, jaga pintu.
“Baik.”
Setelah itu, Dokter Harley menyuntikkan obat ke tangan Selena. Selena sontak terbangun,
pandangannya perlahan–lahan melihat sesuatu berwarna putih.
Selena belum begitu fokus karena baru saja siuman, efek obat juga masih membuat kepalanya terasa
agak pusing.
Beberapa saat kemudian, barulah dia menyadari siapa yang ada di dekatnya. Dia langsung
menggeram dengan marah, “Kamu!”
Selena pun menyadari bahwa ternyata kedua kaki dan tangannya diikat dengan rantai besi. Selena
menatap dokter wanita itu dengan marah.
Dia sama sekali tidak mengira akan tertangkap setelah sekian lama bersembunyi.
+15 BONUS
“Kamu siapa, sih? Memangnya ada dendam apa di antara kita? Kenapa kamu selalu saja mengincar
nyawaku? Kamu bahkan melibatkan orang yang nggak ada sangkut–pautnya!”
“Kehadiranmu di dunia ini saja sudah merupakan suatu kesalahan,” jawab wanita itu sambil tersenyum
dengan dingin.
Kali ini, wanita itu tidak menggunakan alat pengubah suara. Ternyata, suara yang keluar dari alat
sedikit
lebih rendah dari suara aslinya.
Meskipun begitu, suara wanita itu tetap terdengar diliputi perasaan senang.
“Nggak usah menyalahkanku, kamu memang sudah sepatutnya mati.”
Dia mengelus wajah Selena sambil melanjutkan, “Coba lihat wajah yang cantik ini. Kecantikan Agatha
saja nggak sampai seperseratus dari kecantikanmu. Jangan–jangan rupamu ini yang
menyebabkannya begitu menyukaimu?”
Selena bisa merasakan ada yang dingin menyentuh wajahnya. Dia pun menurunkan arah
pandangannya. Ternyata ada sebilah pisau yang terjepit di antara jemari wanita itu. Bulu kuduk Selena
langsung berdiri.
“Mau apa kamu?”
“Aku mau apa, ya…
Wanita itu terkekeh pelan, lalu berbisik di telinga Selena dengan nada kejam, “Kira–kira dia bakal sedih
nggak ya kalau melihat wajahmu terluka?”
Angin yang berembus masuk dari celah jendela yang tidak tertutup rapat pun membuat bulu kuduk di
sekujur tubuh Selena meremang.
Akan tetapi, Selena tidak mau menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia berbalik menatap wanita itu
dengan dingin. “Apa kamu pelaku di balik semua kejadian yang menimpa Keluarga Bennett?”
“Benar sekali.”
“Kamu juga yang membunuh Jane?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Lebih tepatnya, kamu yang memancing amarahnya. Aku sih cuma sekadar menambahkan minyak ke
dalam api. Dia seharusnya berterima kasih padaku.”
Begitu mendengar jawaban wanita itu, tangan Selena pun langsung terkepal dengan erat. Wanita ini
benar–benar tidak punya hati!
“Kamu juga yang menyuruh orang mengganti hasil pemeriksaan kesehatanku?”
“Iya.”
+15 BONUS
“Kenapa?”
“Kamu masih belum mengerti juga? Bisa–bisanya orang sepertimu mendapatkan cintanya? Aku ingin
lihat bagaimana dia akan mencampakkanmu!”
“Itu sebabnya kamu nggak segan–segan membunuh Lanny dan menjadikannya awal dari semua ini?
Lanny kan nggak bersalah! Kenapa kamu seenaknya saja menentukan akhir hidupnya?”
Wanita itu pun tertawa dengan dingin. “Aduh, kamu kebanyakan bicara. Sudahlah, aku berubah
pikiran.”
Wanita itu menyimpan kembali pisaunya, lalu mengeluarkan suntikan yang sudah dia siapkan sambil
berkata, “Selena, ini adalah racun baru yang dikembangkan. Racun ini bisa membunuh hanya dengan
dosis satu mililiter. Tenang saja, kematianmu nggak akan menyakitkan. Nyawamu akan meregang
dalam waktu kurang dari 30 detik.”
Wanita itu duduk di atas kasur dengan sombong, ibu jarinya mendorong jarum suntik. Dia menatap
Selena dengan tatapan tidak berbelas kasihan sambil berkata, “Aku sudah bosan bermain permainan
ini, Tadi kuakhiri saja.”