- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 391 +15 BONUS Vila ini sangat besar dan terasa kosong, bahkan gema langkah kaki pun terdengar jelas di sini.
Meski sudah larut malam, hanya ada beberapa lampu dinding kuno yang menyala di koridor. Sebagian besar ruangan tampak begitu gelap.
Di malam yang sesunyi ini, denting suara plano terdengar di vila. Melodi yang dimainkan berasal dari lagu terkenal ‘Pernikahan Impian“.
Di situasi yang berbeda, lagu ini pasti akan terdengar menenangkan. Namun, di kastel tua yang menyeramkan ini, apalagi di tengah malam, lagu ini terdengar agak mengerikan.
Calvin menaiki tangga sambil mendengar suara musik tersebut.
Dia pun merasa agak bingung, mengapa pemimpin Poison Bug yang misterius ingin bertemu dengan cara seperti ini.
Sementara itu, Harvey, yang ditinggal di halaman, sedang bersembunyi di bawah atap. Dia sudah menemukan kamera pengintai di sekitar vila.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMenyabotase kamera adalah hal mudah baginya. Hanya dalam beberapa menit, dia berhasil melumpuhkan kamera untuk sementara waktu dan membuat benda itu menampilkan gambar yang sama seperti sebelumnya.
Setelah mengamati struktur bangunan vila, dia menyelinap diam-diam dan masuk melalui pipa yang ada di lantai pertama. x] Gerakannya amat gesit bagai macam kumbang tengah menyusuri kegelapan.
Ketika mendengar suara piano dari atas, dia tahu jelas bahwa itu adalah Nyonya Rosie, sosok yang tidak. pernah menunjukkan wajahnya.
Sebagian besar laboratorium Poison Bug dibangun di bawah tanah, jadi Harvey menyelinap ke sana.
Memang benar, ruang bawah tanah vila ini sangat luas. Mungkin besaran luasnya lebih dari seribul meter persegi dan terdiri dari beberapa lantai.
Mendengar suara seseorang yang datang. Harvey pun buru-buru bersembunyi di sudut tangga.
Untungnya, lampu dinding di atas cukup redup. Terlihat seorang pria dan wanita bergegas pergi.
Dia dengar wanita itu berkata, “Kenapa Tuan Y kemari? Nyonya sudah bilang nggak mau diganggu. Hailey dan Leo sedang sibuk menguji obat. Jika hanya kita yang menyambutnya, mungkin itu bisa dianggap nggak sopan.” “Mau bagaimana lagi, kita tetap harus menghadapinya. Ajak Tuan Y ke halaman belakang. Jangan ganggu kesenangan Nyonya.” 12 +15 BONUS Wanita itu menghela napas, mengeluh sejenak, lalu bergegas pergi.
Harvey mengerutkan kening. Tuan Y? Tuan Y yang mana? Ternyata benar bahwa Leo ada di vila ini, tetapi Halley? Mungkin itu benar-benar dia? Jantung Harvey berdebar kencang. Dia telah mencari wanita itu selama sepuluh tahun ini. Seseorang yang membuatnya sedih atas berita kematiannya.
Perasaan Harvey campur aduk setelah tahu Lanny belum mati.
Makin ke bawah, suhu jadi makin dingin, dan cahaya makin redup.
Sepertinya, ini adalah tempat singgah sementara. Mereka belum sempat memasang alarm, sehingga Harvey bisa masuk dengan mudah.
Ada beberapa ruangan di setiap lantai. Ruangan di atas diperuntukkan sebagai kamar, sedangkan di bawah untuk laboratorium.
Dia terus berjalan ke ujung tangga dan melihat ada dua kamar di sana.
Harvey tahu orang yang dicarinya ada di dalam.
Dia tidak ingin membuat gaduh dan menjadikan musuh curiga. Baik Leo maupun Lanny memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmKarena itu, Harvey menunggu beberapa saat di dalam kegelapan. Tiba-tiba, salah satu pintu kamar terbuka.
Tampak seorang wanita bertopeng rubah keluar dari sana.
Sosoknya mirip dengan orang yang dia lihat hari itu. Itu dia! Wanita itu naik tangga dengan langkah cepat.
Calvin masih di atas, jadi Harvey tak berani melakukan sesuatu di sini. Jika tidak, dia dan Calvin mungkin tak akan bisa keluar hidup-hidup.
Harvey diam-diam memasuki laboratorium.
Jelas sekali kalau ini hanya tempat singgah darurat. Laboratoriumnya tampak sederhana dan tidak lengkap.
Terdapat beberapa botol dan wadah hingga laporan uji coba di atas meja. Mata Harvey berbinar, dia dengan cepat menyalin semua data tersebut.
Ketika sedang menyalin, matanya tiba-tiba tertuju pada sebotol obat.
Botol itu bertuliskan M-1.