- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 423 Jika memungkinkan, Sean tidak ingin menerima donor ginjal dari Selena. Namun, dalam beberapa tahun terakhir dia telah menghabiskan banyak uang dan menghubungi banyak orang, tetapi anehnya dia tidak menemukan ginjal yang cocok dengannya.
Awalnya Sean tidak berharap apa-apa, tetapi tidak disangka hasil tes menunjukkan kecocokan dengan Selena.
Gagal ginjalnya sudah sedemikian parah dan dia hanya bisa bertahan hidup dengan cuci darah. Jika makin parah dia hanya bisa pasrah menerima nasib.
Dengan begitu, Sean tidak bisa menolak. Dia adalah anak sulung keluarga Bennett yang bertanggung jawab atas usaha keluarga Bennett sehingga dia hanya bisa segera menyelesaikan operasi transplantasi ginjal.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMelihat wajah pucat Selena, Sean secara tidak sadar merasa tidak tega. “Selena, kalau mau berubah pikiran, aku nggak bakal marah. Aku bisa cari donor ginjal lain.” Selena menggeleng. “Tuan Arya, keputusanku sudah bulat.” Tidak ada makan siang gratis di dunia ini. Selena dan Sean tidak berhubungan darah dan satu-satunya yang bisa Selena berikan adalah ginjalnya.
Selain itu, tangan Selena cacat dan dia juga menderita penyakit serius. Entah berapa lama dia bisa bertahan.
Dapat membantu Sean sebelum mati sudah membuat 1 x bangga.
“Kamu nggak usah pikirin aku. Aku sudah dewasa, tahu apa yang harus kulakukan. Aku bisa bertanggung jawab atas hidupku. Jangan tunda lagi masalah ini, kamu punya banyak urusan di negara asalmu, terus adikmu juga belum ditemukan. Jangan buang-buang waktu di sini.” Sean menghela napas. “Aku belum pernah bertemu orang sebaik kamu. Alangkah senangnya kalau kamu adalah adik perempuanku.” “Nasibku jelek, bagaimana bisa aku punya kakak seperti Tuan Arya.”"@ Selena bahkan tidak berani untuk bermimpi.
Lalu, dia berbaring di meja operasi dengan bantuan dokter transplantasi profesional yang dipanggil Sean.
Sebenarnya, dia sangat takut berbaring meja operasi. Cahaya putih membuatnya teringat pada hari dia kehilangan anaknya.
Anak.
+15 BONUS Selena mungkin sudah tidak akan memiliki anak lagi dalam hidupnya.
Dia menutup mata dengan tenang dan berkata, “Aku kebal obat bius, jadi nggak usah repot-repot memblustu Seorang ahli bius di sampingnya terkejut. “Nggak dikasih obat bius? Apakah Nona Selena ingin menahannya? Nogak masalah, aku sudah siapin mental Selena telah mengalami banyak penderitaan dalam hidupnya.
Melihat dia menjawab dengan mantap, ahli bius menjawab dengan pelan. “... Baik.” Dia belum pernah melihat orang yang tidak takut menghadapi operasi tanpa bius.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSelena mendengar alat-alat di sebelahnya dengan tenang, tetap hatinya bertanya-tanya mungkinkah dia masih bisa menemukan keluarganya sepanjang hidupnya? Kebergenye tinggal di mana? Apa dia memiliki saudara laki-laki atau perempuan? bunya mania seperti apa? Apa dia juga memikirkan Selena? Pikiran-pikiran itu memberi Selena kekuatan. Dia tidak boleh mati, dia harus berupaya untuk tetap hidup.
Setidaknya sebelum mati, Selena harus bisa bertemu orang tua kandungnya.
Saat para dokter mengelilinginya, tekanan pada dirinya meningkat dua kali lipat karena tidak diberikan cbat bius.
Mona Selena, kami mulai sekarang. Jangan khawatir, kami profesional dan bakal menjahitnya dengan cepat.* “Bakk* Selena pikir dia tidak takut lagi terhadap rasa sakit, tetapi saat pisau menembus kulitnya, ternyata tubuh yang penuh luka masih terasa sakit.
*Mona Selena, tahanlah sedikit lagi.” “Cepat!” seru Selena yang kesakitan sampai suaranya serak.
Dentuman keras tiba-tiba terdengar di pulau, membuat para dokter tercengang.
Selena langsung berkata, “Jangan berhenti! Lanjutkan!”