- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 457 Ketika Harvest mendengar kata “Ibu”, matanya berbinar-binar. Dia menggenggam erat sabuk pengamannya dan terus berseru, “Ibu, Ibul” Sampai saat ini, Harvey enggan menyembunyikan kebenaran tentang kelahiran anak Selena di masa lalu. Jika dia mengetahul anaknya tidak mati dan masih hidup dengan baik, apakah dia akan merasa lebih bahagia dan tidak lagi membenci dirinya sendiri? Mobil melaju di tengah perjalanan saat telepon Harvey berdering. Dia mengangkatnya, kemudian suara Chandra bernada serius sudah mengalun lewat earphone nirkabelnya. “Pak Harvey, ada berita yang nggak begitu bagus.” “Apa yang terjadi?” “Kami telah memperbaiki kamera pengawas yang diretas. Ternyata, Tuan Muda Kecil nggak terjatuh. Dia sengaja dijatuhkan karena didorong oleh seseorang. Jika Tuan Muda Kecil hggak gesit dan mampu menahan diri saat terjatuh, mungkin cederanya nggak akan sesederhana pingsan.” Jantung Harvey berdegap kencang. Agatha dipindah ke rumah sakit swasta, dengan tangga spiral besar yang indah untuk estetika.
Jika Harvest gagal total, konsekuensinya akan sangat mengerikan.
“Tepat pada saat itu, para dokter dan perawat sedang berpatroli. Mereka lihat Tuan Muda Kecil terjatuh dan segera lari mendekat. Orang itu pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kabur. Jika nggak bertemu sekelompok dokter itu, mungkin orang itu masih akan terus menyerang Tuan Muda Kecil” Harvey sudah menebak, hal ini tidak akan semudah itu. Namun, mendengarnya secara langsung masih membuatnya terkejut.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Siapa yang ditemukan? Apakah ada hubungannya dengan Poison Bug?” cecarnya.
“Pria itu tinggi dan kekar. Dia nggak kelihatan seperti woB Bug, melainkan macam seseorang yang telah dilatih secara khusus di suatu organisasi.” Harvey menginjak rem, kepala Harvest yang masih bermain gim di belakang sontak terayun karena mobil yang berhenti mendadak. “Ayah?” Harvey mengulurkan tangannya dan. mengusap lembut kepala anak itu untuk-menenangkannya.” Sayang, nggak apa-apa.” Chandra melanjutkan, “Aku sudah mengirim video pengawasan ke ponsel Anda. Untuk jaga-jaga, aku baru saja menambah beberapa pengawal lagi dan mereka akan segera mengikuti mobil Anda.” “Ya,” singkat Harvey mengiakan.
Harvey menutup teleponnya, lalu segera membuka video. Orang di layar mengenakan topi dan sengaja #15 BONUS ditekan ke bawah. Bagian satu-satunya yang terlihat adalah mulut yang ditutupi janggut palsu nan lebat.
Dia berdiri tegak dengan tubuh yang kokoh dan kekar, mendorong lengan Harvest yang terulur. pakaiannya menonjolkan otot yang kuat di lengannya.
Orang Poison Bug pandai menggunakan obat-obatan sekaligus kebanyakan dari mereka bertubuh ramping.
Mulai dari postur tubuh, perawakan, dan auranya, orang ini terlihat seperti mantan tentara khusus atau pembunuh profesional, berbeda dengan orang Poison Bug.
Wajah Harvey tampak muram. Saat jarinya baru saja menyentuh rokok, dia mendengar gumaman anak kecil di belakangnya, lalu menyingkirkan kotak rokok.
Apakah identitasnya terbongkar? Jika itu alasannya, berarti orang-orang yang dekat dengannya akan menderita.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Ibu, Ibu.” Si kecil belum tahu apa yang terjadi, matanya berbinar jernih, tidak menyadari adanya bahaya.
Harvey tersenyum tak berdaya sambil berkata, “Maaf, Nak. Ayah harus ingkar janji lagi.” Tidak peduli siapa orangnya, tetapi jelas dia mengincar anak kecil itu. Harvey tidak berani meremehkannya.
Prioritas utama adalah membawa Harvest ke tempat yang aman. Orang seperti dia telah berlumur banyak darah dan melihat banyak adegan kejam.
Jika benar orang-orang itu yang melakukannya, cara mereka bertindak itu sangatlah kejam, bahkan lebih keji dari yang lain.
Sebelumnya, sang bawahan jatuh sendiri ke tangan mereka. Tubuhnya dipotong-potong, lalu mengirimkan potongan tubuh dan kepalanya untuk dirinya.
Apalagi anak-anak seperti Harvest.
Dia enggan mengalami rasa sakit seperti itu lagi.
Harvey membelai lembut wajah mungil Harvest yang halus. “Sayang, maaf malam ini kita nggak bisa ketemu sama lbu.”