- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 491 Harvey juga meredakan emosinya, “Adikku bukan pelakunya?” Kalau memang itu yang terjadi, akankah penghalang antara dirinya dan Selena akan sedikit berkurang? “Aku nggak bilang kayak gitu, ya. Beberapa hari yang lalu, aku coba tanya kepada ayahku dengan hati-hati. Ternyata, Kezia itu nggak sesederhana yang kita bayangkan.” Selena dengan sabar menjelaskan detail kronologi kejadiannya. Mendengar cerita itu, Harvey mengernyitkan keningnya, mencoba mengingat kembali hal-hal yang mencurigakan pada malam itu.
Waktu itu, dia sebenarnya berencana untuk bertemu dengan Johan dan teman- temannya, tetapi Johan memiliki urusan mendadak yang membuatnya tidak bisa datang. Sebagai gantinya, dia bertemu dengan beberapa anak dari lingkaran sosial.
kaya di tempat itu.
Namun, dia tidak menyukai suasana di sana, jadi dia mencari-cari alasan untuk pergi. Ketika meninggalkan tempat itu, dia merasa tubuhnya panas. Barulah saat itu. dia menyadari bahwa dia sudah diberi obat.
Setelah kejadian itu, dia memerintahkan Chandra untuk menyelidiki. Namun, karena banyaknya orang di tempat tersebut pada malam itu, penyelidikan mereka tidak membuahkan hasil, dan akhirnya kasus itu tidak pernah terungkap.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtHarvey tidak pernah menyangka bahwa kejadian itu Ball < ada kaitannya dengan Kezia.
“lya, sebenarnya dari awal Kezia mengincarmu. Pas kamu sudah pergi, aku nggak tahu dia berhubungan sama siapa sampai hamil. Terus, waktu ayahku nemuin dia dan tahu kalau dia lagi hamil, Kezia langsung mengancam bakal ngegugurin janinnya dan mulai hidup baru sama ayahku. Tapi, nggak tahu kenapa, dia terus nunda sampai anaknya berusia tiga bulan. Menurutku, dia mau pertahanin anak itu buat negosiasi sama ayahku.” “Selama ini, kita selalu ngerasa kasihan sama Kezia dan nganggep dia sebagai korban. Tapi, kita lupa sama sifatnya yang penuh ambisi dan nggak mau kalah itu, Aku mau coba selidiki lebih lanjut tentang ini.” “Adikmu pasti tahu beberapa hal.” Selena memperingatankan, “Aku ngasih tahu ini bukan buat nyelametin adikmu dari tuduhan, ya. Aku cuma mau cari tahu kebenarannya aja.” “Aku tahu, Seli.” “Oke, aku sudah ngomongin semuanya, aku pergi dulu.” Harvey meraih tangannya, “Seli, aku sudah siapin acara ini dari lama banget,” Dia ingin meminta Selena untuk tetap tinggal, tetapi wanita itu hanya menatapnya dingin dan berkata, “Harvey, aku nggak tertarik main keluarga-keluargaan sama kamu. Misi, aku mau ganti baju dulu.” Dia menggenggam bagian bawah gaunnya dan berjalan keluar dengan langkah yang mantap.
Di luar pintu, Olga sudah menunggu. Melihat mata Selena yang sedikit memerah, dial bisa menebak bahwa Selena pasti telah mengatakan sesuatu kepada Harvey. Dengan harga dirinya yang tinggi, Selena tidak akan mungkin bersedia untuk mengikuti upacara pernikahan ini dengan Harvey.
“Selena, aku datang ke sini bukan buat ngasih kamu nasihat, aku cuma mau ngajak.
kamu foto-foto.” Selena terkejut sejenak, sementara itu Olga tersenyum sambil menambahkan,” Kamu kelihatan cantik banget waktu pake gaun pernikahan. Aku jadi pengen punyal banyak foto buat kenang-kenangan.” “Oke.” Olga khawatir jika suatu hari nanti, Selena akan benar-benar jatuh sakit dan meninggalkan dunia ini. Dia belum pernah benar-benar mengadakan upacara pernikahan sebelumnya. Terakhir kali, dia mengenakan gaun pernikahan hanya untuk sesi foto saja.
Pada hari itu, selain staf, hanya Harvey dan Selena yang bisa hadir. Olga tidak ikut..
Dia ingin mengabadikan setiap momen indah Selena, sehingga jika memang wanita.
itu harus meninggalkan dunia ini, dia tidak akan kehilangan satu pun kenangan.
bersamanya.
Karena permintaan Olga ini, Selena memutuskan untuk tidak melepas gaun.
pernikahaanya.
“Tunggu sebentar.” Harvey berjalan mendekat sembari menggenggam sebuah tudung. Dengan sedikit menunduk, dia membantu memasangkannya kepada Selena.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSimon menekan tombol kamera dengan cepat, sehingga Olga dan Selena bisa mengambil banyak foto.
Melihat itu, Yosef tersenyum lembut dan berkata, “Mumpung kita semua sudah berkumpul, seharusnya nggak masalah, ‘kan, kalo mau ambil foto bersama?” Selena tidak bisa menolak permintaan itu, jadi dia setuju untuk mengambil foto.
bersama-sama.
Johan menarik Harvey untuk berdiri di samping Selena, sementara Yosef terus mengarahkan posisi semua orang.
“Oke, ya, begitu. Nona Selena, tersenyum, ya. Aku akan hitung sampai tiga.” Selena merasa sangat canggung, tetapi dia tidak bisa menolak permintaan semua orang, jadi mereka terus- menerus mengambil foto.
Pernikahan ini seolah-olah sudah diatur dengan baik, tetapi sayangnya tidak berjalan sesuai rencana. Meskipun begitu, Selena merasa seperti sudah melewati sebagian besar prosesnya Mereka menghabiskan hari itu bersama teman-teman dan baru meninggalkan tempat setelah langit mulai gelap.
Harvey menawarkan, “Nanti aku minta seseorang buat nganter kamu pulang, ya?” “Kamu mau ketemu sama Lanny?” “lya.” “Oke, aku ikut. Aku juga punya pertanyaan untuknya.”