- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 507 Selena mendapatkan informasi tentang situasi Arya dari dokter, dia tidak tahu harus sedih atau bahagia.
Dia berharap keadaan Arya baik-baik saja, tetapi tak dapat dipungkiri, kemungkinan. terburuknya, Arya tidak akan pernah bangun lagi.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSelena menghela napas berat, dia tahu dirinya dan anaknya adalah satu-satunya alasan Arya masih mau bertahan di dunia ini. Kalau bukan karena dirinya, Arya mungkin sudah mati.
Harvey berjalan masuk dengan langkah panjang, bayangan tubuhnya yang tinggi menutupi Selena. “Seli.” Ketika melihatnya, raut wajah Selena berubah muram. Dia menjawab dengan nada ketus. “Mau apa kamu ke sini? Kamu datang buat memastikan aku sudah mati atau belum ya?” Dahulu, mata Selena tampak penuh dengan cinta saat menatap dirinya, sekarang hanya kebencian yang terpancar.
Harvey masih ingat betul sehangat apa Selena menatapnya dulu. Dia tak pernah menyangka, mereka berdua akan berakhir seperti ini.
Sekarang, Selena terlihat sangat muak pada dirinya.
Harvey menghela napas. “Seli, aku akan membantumu Ehcari orang tua kandungmu.” Dia sangat mengenal karakter Selena dan satu-satunya cara agar Selena memaafkannya hanya dengan cara ini.
Tidak disangka, Selena yang sudah berbalik pergi, menoleh lagi ke arahnya. “Apa kamu bilang?” “Aku baru tahu kalau kamu dan Agatha ditukar.” Ketika menyinggung soal latar belakang tentangnya, barulah Selena mau berbicara cukup banyak dengannya. “Nggak perlu, buang-buang waktu. Saat Paman Calvin masih hidup, dia sudah menyelidikinya sendiri. Pusat pemulihan pasca melahirkan tempatku dulu dibakar habis, bahkan pemiliknya pun sudah lama meninggal Mau dicari gimana pun nggak akan ada jejaknya lagi.” “Ada satu orang lagi yang tahu kebenarannya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSelena menatapnya dengan mata berbinar-binar. “Erna Freed?” “Ya, dia adalah dalang di balik semua ini. Cuma dia yang tahu siapa ayah.
kandungmu.” “Sepertinya dia nggak akan bicara jujur. Sebenarnya aku sudah ada rencana buat bertanya langsung ke ayah pas nanti dia sudah sembuh. Aku nggak menyangka ada masalah seperti ini lagi.” Selena tampak sangat rapuh. Dia tidak tahu apa yang salah dengannya dan mengapa nasibnya begitu sulit.
Harvey dengan lembut memeluk bahunya, lalu berkata, “Seli, sudah kubilang, kamu. masih punya aku. Aku akan selalu ada. Aku sudah membatalkan pernikahanku sama Agatha karena sampai kapan pun, cuma ada satu Nyonya Irwin dan itu kamu.” Kalau bukan karena Agatha yang nekat sampai sejauh ini, Harvey juga tidak akan mengabaikan pesan terakhir Kavin sebelum meninggal.
Sayangnya, Selena sudah tidak peduli lagi. Dia hanya menatap Harvey dengan tatapan dingin dan tersenyum sinis, “Kamu pikir, aku masih mau sama kamu?” “Aku tahu kamu sudah sangat membenciku, tapi coba dengarkan aku dulu, Seli. Aku cuma bermaksud untuk tanggung jawab, aku mengakui bahwa kejadian ayah ada sedikit campur tanganku, tapi kamu harus ingat kalau ada dalang yang telah merencanakan semua ini.” Harvey dengan serius menjelaskan, “Banyak sekali kejanggalan soal kematian Kezia. Aku juga merasa ada yang nggak beres, semua hal seperti saling.
berhubungan satu sama lain. Bahkan, aku merasa mungkin dari awal ini memang ditujukan kepadamu.” “Aku?” “Ya, kematian Kezia itu cuma alibi. Pasti ada orang di balik ini semua dan itu terkait + 15 BONUS sama latar belakangmu. Sekarang, semua memang baru dugaan, tapi aku akan cari bukti secepat mungkin. Seli, mungkin kamu mengira kejadian hari ini cuma kebetulan, tapi lihat saja nanti. Terlepas ini ada kaitannya sama kamu atau nggak, aku harap kamu nggak menolak niat baikku ini. Ini untuk kebaikan anak-anak, tolong biarkan aku melindungi kalian.