- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 693
Saat mengetik, Benak Selena dipenuhi wajah Harvey yang penuh kasih sayang padanya. Namun saat menekan
tombol pencarian, tubuhnya gemetar secara naluri dan dia merasa takut.
Selena tidak tahu apa yang sebenarnya dia takutkan, apakah dia takut apa yang dikatakan William itu
benar?
Terutama saat halaman pencarian akan muncul, Selena merasa jantungnya berdegup kencang dan
hampir keluar.
Saat hasil pencarian muncul, dia tidak menemukan informasi terkait Harvey dan Agatha.
Selena kemudian mencari tentang Harvey di ensiklopedia. Di kolom pasangan tertulis jelas nama Selena
Bennett.
Disebutkan juga bahwa mereka menikah secara rahasia dan baru-baru ini diumumkan.
Selena merasa lega. Entah mengapa dia berpikir terlalu banyak. William jelas-jelas sengaja membuat cerita
palsu ketika Harvey tidak ada. William ingin memisahkan hubungan mereka berdua.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Untuk berjaga-jaga, Selena mencoba mencari tentang Agatha Wilson. Pada saat dia mengetikkan nama itu,
terdengar suara Ellia dari belakang, “Selena, kamu sedang apa?”
“Ibu, aku sedang mencari tahu seseorang.”
3
“Siapa? Tanyakan saja pada Ibu.”
Selena langsung memperlihatkan ponselnya dan berkata, “Seorang wanita bernama Agatha Wilson.”
“Kenapa kamu tiba-tiba ingin mencari tahu dia?” Saat menanyakan ini jantung Ellia berdebar, tetapi dia
masih tetap tersenyum.
“Barusan, aku ketemu dengan William di bawah. Dia bilang Harvey berselingkuh dengan Agatha. Ibu,
benarkah?”
“Tentu saja itu bohong. Jangan dengarkan omong kosongnya. Anak itu sama seperti ibunya. Dia akan
menggunakan segala cara untuk merusak hubungan orang lain. Awalnya, Naufan tertarik padaku, tapi gara-gara
Jesika memprovokasi, Naufan pun meninggalkanku.”
Mendengar Ellia berkata seperti itu, Selena merasa benar-benar lega. “Ternyata begitu. Aku juga berpikir dia
punya niat jahat.”
+15 BONUS
“Selena, tanyakan saja pada Ibu kalau ada yang ingin kamu tahu. Jangan menahannya di dalam hati.”
Selena menganggukkan kepala, “Apa benaran ada Agatha Wilson?”
“Tentu saja ada, dia adalah putri dari teman dekat Keluarga Irwin.”
“Jangan bilang ini cinta teman masa kecil?”
“Tentu saja bukan. Harvey nggak pernah bertemu dengannya selama sepuluh tahun. Bagaimana mungkin
mereka teman masa kecil? Dia hatinya cuma ada kamu seorang. Kita harus percaya padanya.
oke?”
“Ya. Ibu, besok sudah pestanya, tapi Harvey masih belum pulang. Aku khawatir hal ini akan
merugikannya.”
“Jangan khawatir, dia tahu batasannya. Yang harus kita lakukan adalah memberinya dukungan dari belakang.
Jangan biarkan dia khawatir. Biarkan kedua badut itu, ibu dan anak, menikmati dulu. Aku malas menghabiskan
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmwaktu untuk meladeni mereka. Ayo, kita berdua pakai masker wajah dan melakukan spa wajah. Besok kita harus
tampil menawan di hadapan semua orang.”
Ellia membuat Selena tertawa dan kegelisahan di dadanya juga menghilang.
“Oke.”
Kasino di bawah tanah ini dikenal sebagai tempat yang tempat yang tidak pernah ada malam hari. Ada berbagai
macam orang yang datang kemari.
1
Semakin ke bawah, semakin banyak chip taruhan yang dibutuhkan dan hanya ada sedikit orang.
Harvey, Chandra dan yang lainnya melakukan penyamaran untuk menyembunyikan wajah asli mereka. Melihat
Harvey terus menang, orang-orang di sekitarnya pun tidak bertaruh lagi dan mengikuti pilihan
Harvey.
Harvey tidak kalah sekali pun.
Ketika dia sudah memenangkan 18 putaran, seorang pria dengan penampilan dan bentuk tubuh biasa- biasa,
yang tidak akan mencolok jika berada di kerumunan orang, muncul dari kerumunan orang dengan punggung
yang tegak.
“Pak, bagaimana kalau kita pergi ke lantai bawah dan bermain sebentar?”