- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 784 “Apa Nona pernah melihat gua yang penuh dengan kunang-kunang? Di dalamnya sangat indah. Kunang- kunang itu berkelap-kelip seperti bintang-bintang. Terus ada tempat yang disebut Mata Burni. Itu adalah sebuah kolam berwarna-warni yang besar dan terlihat seperti mata kalau dilihat dari langit. Selain itu, apa Nona pernah mendengar Lembah Kematian? Ada gletser yang mengalir ke lembah dan membentuk air terjun es di pegunungan Antartis. Saat air terjun es ini jatuh di kedua sisi lembah, pemandangannya.
sangat spektakuler.” Selena mendengar dengan tatapan yang penuh dengan keinginan. “Aku benar-benar ingin melihatnya sendiri.
Aku nggak peduli kalau kamu tertawa, tapi tempat yang pernah aku kunjungi sangat sedikit.” “Tidak apa-apa, Nona Selena pasti akan baik-baik saja. Saya juga pernah melihat banyak pasien penyakit kritis yang berhasil bertahan hidup. Setelah Nona sembuh, saya akan membawa Nona ke tempat-tempat itu untuk melihat-lihat asalkan Nona membayar saya. gimana?” Angin malam berembus dengan membawa hawa dingin yang sejuk. Selena menggenggam erat selimutnya dan menangkap sehelai bunga plum yang jatuh.
Bonbon mengejar bunga plum yang beterbangan tertiup angin seperti kucing gila.
Suasananya sangat harmonis dan Selena pun tersenyum. “Suatu hari nanti, aku pasti akan pergi melihatnya.” Dunia ini sangat besar. Dia ingin pergi ke banyak tempat, melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dan mencari anak yang seharusnya menjadi miliknya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSuasana hatinya menjadi lebih baik dan hidup juga tidak begitu sulit lagi.
Lewis melihat warna kulit Selena makin membaik sehingga frekuensi kunjungannya juga makin berkurang.
Pada akhir bulan, Lewis dan Abel mengadakan pesta pertunangan.
Meski keduanya bukan dari keluarga papan atas, mereka termasuk keluarga medis terkemuka di lingkungan mereka. Banyak orang datang untuk memberikan selamat.
Sebenarnya, Selena sangat ingin menghadiri pesta seperti ini, tetapi dia tidak berani karena takut akan ditemukan oleh anggota Keluarga Irwin.
Oleh karena itu, dia hanya bisa tinggal di rumah, melihat beberapa foto dan video yang dikirimkan oleh Abel serta mendengar suara manja Abel “Kak Selena, sayang sekali Kakak nggak datang.” +15 BONUS Selena memperbesar foto itu, di mana senyum manis dan mata Abel penuh dengan harapan untuk masa depan.
Lewis berdiri di sampingnya, seorang pria tampan dan tinggi, wajahnya yang berkelas juga terlihat tersenyum tipis.
Meski hanya melalui foto, Selena juga bisa merasakan kebahagiaan mereka.
Selena tertawa sambil menatapnya, tetapi tiba-tiba dia mulai menangis.
Air mata jatuh satu per satu di layar ponsel.
Dia seolah-olah melihat dirinya sendiri di wajah Abel.
Pada hari dia dan Harvey mengurus sertifikat pernikahan, dia juga merasa sangat bersemangat dan bahagia.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmah selamanya.
Saat fotografer menekan tombol jepret, dia mengira itu adalah Siapa yang tahu kalau akhirnya akan menjadi seperti itu? Orang yang saling mencintai akhirnya menjadi orang asing dan tidak pernah bertemu lagi dalam kehidupan ini.
Tanpa cinta yang ada hanyalah kekesalan, kebencian, dan ketidakpuasan.
Selena menatap langit, sementara air matanya mengalir di pipinya.
Dia merindukan masa mudanya yang telah berlalu.
Tiba-tiba ada segelas jeruk nipis di depannya. Selena mengangkat kepalanya dan melihat.
membawa bahan makanan dalam tas besar dan kecil di tangannya. Wajahnya yang polos dipenuhi dengan senyuman. “Nona, saya baru saja membelinya di pintu supermarket. Banyak gadis kecil bilang kalau mereka suka ini, jadi saya pikir Nona juga pasti suka. Kenapa Nona menangis?” Selena segera mengusap air matanya. “Nggak, aku merasa senang untuk Dokter Lewis dan Abel. Aku berharap mereka bisa hidup bahagia selamanya. Ada banyak pasangan yang saling mencintai di dunia. ini, tapi mereka nggak bisa menua bersama. Aku harap mereka bisa mengatasi nasib buruk dan menua bersama sampai tua.” “Apa Nona juga pernah mencintai seseorang sampai sedalam itu?”