- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
“Oke”
Bab 94
Pemandangan malam di Jalan Marina terkenal sangat indah. Kedua sisi jalan aspal yang luas
disinari oleh lampu–lampu yang gemerlap, seperti jalan menuju surga, membentang sampai ke tempat
yang tak terlihat oleh mata.
Selena menurunkan jendela mobil dan membiarkan angin laut bertiup masuk.
Angin laut yang sejuk bertiup ke lehernya, berhembus begitu kencang hingga hatinya pun
menjadi sejuk.
Olga mengingatkan sambil mengendalikan setir, “Jangan sampai masuk angin.”
“Ya, hanya sebentar saja.” Selena meletakkan tangannya di jendela mobil dan menyandarkan
kepalanya di lengannya, lalu menutup matanya dan merasakan kebebasan angin.
“Olga, aku sudah memikirkannya. Setelah aku mati, kamu taburkanlah abuku di laut.”
Olga sontak menghentikan mobil di pinggir jalan, “Selena, malam–malam begini jangan bercanda
seperti itu, itu tidak lucu sama sekali.”
Selena membuka pintu dan turun dari mobil, lalu menghirup angin laut yang memiliki aroma laut sambil
berkata, “Awalnya aku ingin membeli kembali Kediaman Bennett, kemudian memintamu menguburku
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtdi bawah pohon plum itu. Anggap saja aku kembali pada tempat asal. maupun bir itu, ayahku tidak
akan pernah bisa melihatnya
mulaku. Bagaimanapun, baik diri
lagi, tetapi…”
Selena berhenti berbicara ketika berkata sampai di situ. “Dia tidak memberiku kesempatan ini. Tapi
tidak apa–apa. Bagaimanapun, orang mati hanya akan menjadi abu, dikubur di mana pun sama saja,”
lanjutnya.
Olga memeluknya sambil menangis dan berkata, “Mana bisa dibilang sama saja? Jika kamu
dimakamkan di Kediaman Bennett, aku masih punya tempat untuk berziarah jika aku
merindukanmu. Tapi jika abumu ditabur ke laut, apakah aku masih harus menemui dewa laut untuk
meminjam mutiara pembelah air demi melihatmu?”
Selena tertawa mendengar perkataan Olga. “Kamu benar–benar adalah harta berhargaku yang hidup,”
ujar Selena.
“Selena, lihatlah, kamu terlihat begitu cantik saat tersenyum, kamu harus lebih banyak
tersenyum, oke?”
“Oke.” Selena menyunggingkan senyum sambil berkata, “Sebenarnya, setelah mengalami begitu
banyak hal, aku sudah memandang banyak hal dengan biasa saja. Begitulah kehidupan manusia,
semakin kamu menginginkan sesuatu atau seseorang, maka akan semakin sulit untuk
menjangkaunya.”
+15 BONUS
LI
kalau dipuku puiku, aku pernah mencintai seseorang dengan sepenuh hati seperti itu, dan
dan ota yang biasanya hanya ada dalam cerita dongeng Sekarang semuanya hilang.
ake bate la melepaskannya
Olga mensahit sa cukup lama dan tidak rela melepaskannya. Pada saat ini Olga
meapalaðkan daya sehr karena berasal dari keluarga berlatar belakang biasa, tidak memiliki
kekuasaan atau kekayaan, sehingga tidak dapat melakukan apa pun untuk membantu Selena, padahal
dia sasa mom membantu Selena.
Setiap kali memkakan hal mi, Olga merasa jijik dengan para kapitalis yang berdiri di puncak pramida,
mereka dengan mudah merampas apa pun dihargai orang lain.
Damdam Olga bersumpah suatu hari nanti, dia juga akan menghasilkan banyak uang, lalu mendaki ke
tempat yang paling dia benci dan menunduk ke bawah untuk melihat dunia ini.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmNamun, apakah orang yang paling ingin dia lindungi masih ada pada saat itu tiba?
Olga mengajak Selena ke sebuah restoran barbeku di tepi laut. Selena memesan bubur bening. Dia
menyaksikan Olga menikmati barbeku dan minum–minum dengan bebas untuk melampiaskan
ketidakbahagiaan di hatinya.
Ini adalah keseratus kalinya di malam hari ini Olga berkata bahwa dirinya akan menusuk Harvey dan
Agatha di atas panggangan barbeku, lalu terus membolak–balik tubuh mereka.
Selena memakan bubur beningnya sambil tertawa dan membuka ponselnya.
Salena mengklik foto profil pada kotak dialog yang selalu dia sematkan di paling atas. Nama kontaknya
telah dia ubah menjadi Tuan Harvey”
Foto profilnya tidak berubah, masih merupakan foto profil pasangan yang mereka potret ketika dulu dia
mengajak Harvey untuk berfoto bersama. Harvey berwarna hitam, sedangkan dirinya
berwarna putih
Ketika diperbesar, akan terlihat ada sosok seorang wanita di bayangan Harvey, sedangkan foto profil
Selena adalah bayangan Harvey.
Saat itu, Selena bahkan memuji keahlian fotografinya sendiri. Dia mengatakan bahwa makna dari foto
ini adalah dalam dirimu ada aku dan dalam diriku ada kamu, seperti bayangan yang selalu
bersama.
Selena menekan pilihan yang bertuliskan “Hapus Kontak“. Ketika kotak dialog yang disematkan itu
menghilang, seakan–akan Harvey yang menghilang dari dunianya.