- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 95
Ketika Olga sedang mengajak pemilik restoran untuk mengobrol, Selena mengganti foto profilnya
dengan gambar yang baru saja diambil diam–diam oleh Olga.
Dia mengambil foto pemandangan laut dan memberi judul, “Di kejauhan.”
Selena tidak tahu bahwa di bawah apartemennya, ada sebuah mobil yang parkir saat ini. Harvey.
melihat Selena meninggalkan tempat itu.
Ketika teringat Selena telah berdonasi satu triliun, Harvey pun menjadi sangat gelisah, seperti
saat Selena melompat dari gedung waktu itu.
Harvey ingin mencari sebuah jawaban.
Selena dan Olga belum juga pulang, jadi Harvey menunggu di dalam mobil.
Chandra akhirnya berkata, “Pak Harvey, Nyonya masih makan barbeku, sepertinya dia tidak akan
pulang dalam waktu dekat.”
“Dia ada di mana?”
“Sepertinya di Jalan Marina, Nyonya baru saja membagikan sesuatu di Instagram.”
Harvey segera membuka ponselnya Di Instagram ada sebuah tautan yang diposting oleh seorang
pakar kesehatan yang berisi, “Mengejutkan! Sering mengkonsumsi telur ternyata dapat
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmenyebabkan penyakit ini.”
lalu.!!
Terlihat waktu yang tercantum adalah satu jam yang lalu.
“Kapan dia mempostingnya?”
“22 menit yang lalu.” Karena melihat ekspresi Harvey semakin dingin, Chandra pun berkata dengan
mengecilkan suara, “Pak Harvey tidak bisa melihatnya?”
Harvey memegang ponselnya dengan erat dan berkata sambil menggertakkan gigi, “Dia telah
menghapusku.”
Situasi ini sangat canggung, Selena menghapus bosnya Chandra, tetapi tidak menghapus Chandra.
Kemudian, Chandra dengan hati–hati memberi tahu, “Nyonya juga mengubah nama dan
foto profilnya.”
Harvey langsung merebut ponsel dari tangan Chandra.
Foto profil Selena sekarang adalah foto dirinya sendiri. Di bawah lampu jalan yang redup, cahaya
lembut meyorot sisi wajahnya dengan samar, angin meniup rambutnya, senyum lembut di bibirnya
menunjukkan kehangatan yang luar biasa pada foto itu.
Jari Harvey menyentuh bibir Selena, tetapi hanya merasakan kehangatan dari layar yang dingin.
Selena pernah berkata bahwa dirinya tidak akan mengganti foto profil pasangan sampai mati.
Karena postingan baru itu hanya menampilkan lautan yang tidak terlihat jelas, Harvey pun bertanya,
“Apa yang ingin dia sampaikan?”
*Pak Harvey, Anda malah bertanya tentang hal yang bukan keahilianku. Aku tidak pernah pacaran.
Tetapi jika seorang wanita mengganti foto profil dan memposting sesuatu di Instagram, itu berarti dia
sedang tertekan. Mengenai kejadian malam ini, Pak Harvey
Chandra tidak melanjutkan omongannya, Harvey memang telah melakukan sesuatu yang tidak
benar.
“Aku tahu.”
“Pak Harvey, Anda terlalu memanjakan Nona Agatha. Ambil contoh saja, rumah di Perumahan Kenali,
itu
jelas–jelas awalnya dibangun untuk Nyonya. Begitu juga dengan gaun, waktu itu Anda telah
menghabiskan begitu banyak waktu dan tenaga demi gaun itu. Tapi begitu Nona Agatha menginginkan
gaun itu, Anda langsung memberikannya, padahal jelas–jelas ukurannya tidak cocok untuknya,
sehingga terpaksa harus diperbaiki lagi. Bahkan nama yang telah ditentukan untuk rumah sakit pun
terpaksa diganti demi Nona Agatha. Nyonya pasti sangat sedih.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmHarvey tidak berniat menjelaskannya. “Kita pergi ke Jalan Marina!” perintahnya.
*Siap!”
Chandra dengan mudah mampu menebak alamatnya melalui postingan Instagram yang baru saja
dikirim Olga. Mereka pun segera tiba di dekat restoran itu.
Ketika Selena membantu Olga yang mabuk untuk keluar, hujan gerimis sudah mulai turun dari
langit.
Selena melihat pria yang berdiri di tepi jalan. Pria itu bertubuh tinggi dan gagah, sosoknya hampir
menyatu dengan kegelapan. Jika bukan karena warna merah yang berkelap–kelip di tangannya,
Selena mungkin tidak akan melihatnya.
Olga mendorong Selena, lalu berteriak keras di bawah lampu jalan, “Harvey Irwin, jika bukan karena
aku tidak bisa melawanmu, tidak sekaya dirimu, dan tidak punya pengawal seperti
dirimu, hari ini aku akan membawa parang besar berukuran 40 meter untuk menghantam
kepalamu…
Chandra segera membungkam mulut Olga, lalu berkata kepada Selena, “Nona Selena, aku akan
mengantarkan temanmu pulang dulu.”
Olga menepis tangan Chandra, lalu terus berteriak, “Hei, cowok ganteng, mengapa kamu mirip
seperti anjing peliharaan Harvey?”