- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 214
Nafas Vivian terengah engah karena berlari, begitu melihat Asta dia langsung
memeluknya.
“Asta, begitu sulit mau bertemu denganmu!” Vivian membenamkan mukanya ke dalam
pelukan Asta, lalu berkata, “Mengapa tidak memberitahu saya kalau kamu mau datang
menjenguk nenek, untung masih sempat bertemu denganmu.”
“Apakah begitu sulit untuk bertemu denganku?” Asta tidak mendorong gadis dalam
pelukannya, malah menepuk punggungnya dengan rasa sayang, “Bukankah sekarang
sudah bertemu.”
“Kita sudah lama sekali tidak bertemu.”
“Baiklah, lihatlah sepuas yang kamu mau.”
Melihat kemesraan pasangan di depannya, Samara tiba tiba merasa susu kedelai di
mangkuknya tidak terasa manis lagi.
Rupanya——-
Asta juga bisa menunjukkan rasa sayangnya terhadap perempuan lain selain dirinya.
Samara cepat cepat menghentikan jalan pikirannya yang melenceng.
Dia tidak ada hubungan apa apa dengan Asta.
Dia mau memilih wanita yang mana, tidak ada hubungan dengan dirinya!
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Tetapi, mengapa hatinya seperti ditusuk jarum.
Astaga.
Mengapa sampai membuatnya sulit bernafas.
an
Ketika Asta menatapnya, Samara berpura pura mengangkat mangkuk pors menghalangi
pandangannya sendiri.
Dia tidak ingin membiarkan Asta melihat perasaan dirinya yang sedang kacau!
Asta yang melihat Samara menahan rasa cemburunya, dia kelihatan semakin gembira.
Ketika Vivian melepaskan Asta, dia baru menyadari adanya sosok asing yang belum pernah
dijumpainya berada di rumah nenek.
Bab 214
5 mutiara
“Uh. Nona ini……” Vivian menunjuk ke arah Samara, “Apakah si Wilson sudah berbuat
kesalahan sehingga dia pecat? Ini Asisten barumu?”
“Vivian, jangan sembarangan bicara.” Wajah nenek Judie terlihat serius, “Dia adalah teman
baik Tuan muda Asta.”
Mendengar perkataan nenek, mata Vivian yang lincah baru memperhatikan dan menilai
Samara. Lalu, balik menatap Asta, hasilnya dia berkata: “Paham, sekarang masih teman
baik, lain hari akan menjadi kakak ipar saya bukan.”
Kakak ipar?
Samara tertegun.
Vivian tertawa, dengan tenang dia mengulurkan tangan kecilnya kepada Samara: “Pertama
kali bertemu, saya bernama Vivian Sumardi, saya adalah adik sepupu Asta.”
Dia adalah adik sepupu Asta?
Apa yang barusan berada di pikirannya!
Saat ini, ingin rasanya Samara mencari sebuah celah dan membenamkan wajahnya.
“Apa kabar.” Samara mengulurkan tangannya membalas genggaman tangan kecil Vivian,
“Saya bernama Samara.”
Setelah selesai berkenalan.
Empat orang ini duduk kembali di meja makan.
Sudah lama Vivian tidak minum susu kedelai buatan neneknya, dia minum dengan lahap.
Rupanya nenek Judie lebih teliti, dia takut Samara salah paham, dengan inisiatif dia
menjelaskan: “Dulu saya menjadi ibu menyusui untuk Nona Amelia, putri saya mengikuti
saya hidup di keluarga Sumardi, tidak lama setelah dewasa di nikah dengan kakak dari
Nona Amelia dan menjadi menantu keluarga Sumar
Vivian adalah cucu luar saya, dia juga merupakan adik sepupu Tuan muda Asta. Waktu kecil
mereka tumbuh bersama di gedung tua ini, hubungan mereka sangat akrab, sudah terbiasa
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
bercanda, kamu tidak keberatan bukan.”
“Rupanya seperti itu.” Samara tertawa sambil berusaha menutupi perasaan bersalahnya.
Vivian langsung merasa akrab dengan Samara, dia terus menempel, bertanya macam
macam dan akhirnya menambah pertemanan.
Samara juga merasa Vivian sangat imut, mempunyai sifat manja seperti kebanyakan gadis
muda, karakternya mirip dengan cowok yang jujur dan tidak berbelit belit, sangat nyaman
bergaul dengannya.
Akhirnya sesi sarapan selesai.
Asta membawa Samara meninggalkan rumah nenek Judie.
Di dalam mobil Hummer, mereka berdua tidak berbicara, suasana menjadi sedikit kaku.
Asta masih ada pekerjaan yang harus dibereskan, setelah mengantar Samara pulang, dia
langsung pergi ke perusahaan.
Setelah Samara sampai di rumah, anaknya telah pergi ke taman kanak kanak, di rumah
tinggal dia sendiri.
Sejak semalam meninggalkan lokasi konferensi, Samara belum membereskan pekerjaan
dan berita di ponselnya
Dia membuatkan secangkir kopi untuk diri sendiri, lalu mulai bekerja di depan komputer.
Begitu membuka chat di twitter, ada dua hashtag yang bertanda me
Yang pertama adalah #TalithakembalikankejayaandinastiTang#
Yang kedua adalah #Samanthamenjelaskanpermainanpalsu#