- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tidak lama setelah Reva pergi bekerja, dia menerima kabar bahwa dia telah dipindahkan ke departemen
pengobatan Tiongkok. Dia tampak sedikit bingung, apakah dekan selalu melakukan sesuatu dengan begitu cepat?
Namun Reva tidak peduli. Ketrampilan medisnya saat ini juga didasarkan pada pengobatan tradisional Tiongkok jadi
dia merasa memang lebih cocok untuk pergi ke departemen pengobatan tradisional Tiongkok. Reva baru saja
selesai memindahkan barang – barangnya ke dalam kantor dan duduk. Tak lama kemudian, Axel, Alina dan Hana
masuk ke kantornya sambil tersenyum. Sambil tersenyum Axel bertanya, “Reva-ku, bagaimana rasanya pindah ke
kantor baru?” Hana melihat ke sekeliling dan mengangguk dengan puas lalu berkata, “Masih perlukah di katakan?
Tentu saja sangat bagus!” “Kantor ini sangat luas dan terang. Tampaknya nyaman juga.” “Benarkan, Reva?” Reva
tampak sedikit mengernyit, “Apakah kalian baik – baik saja?” Alina melambai dan berkata, “Ya, kami hanya datang
dan berjalan – jalan saja.” “Kau juga sudah bekerja disini untuk beberapa waktu dan kami belum pernah datang ke
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtrumah sakit untuk menemuimu.” “Aihh, itu juga karena kita terlalu sibuk.” “Ini karena hari ini ada waktu luang jadi
kami datang ke sini untuk mencari seorang teman lama. Kami sudah berusaha sekuat tenaga memintanya untuk
memindahkanmu ke sini menjadi direktur departemen.” “Tetapi, Reva, kau juga tidak perlu berterima kasih kepada
kami.” “Kita ini masih keluarga sendiri. Jadi ini memang sudah seharusnya kami lakukan!” Reva langsung
tercengang, apa hubungannya semua ini dengan mereka? Lalu dengan sungguh – sungguh Axel berkata, “Reva,
bagaimanapun juga kau telah menganggap kami sebagai papa dan mama-mu, kan?” “Kami sama sekali tidak
mengharapkan balas budimu. Kami hanya ingin kau bekerja dengan baik dan tidak menyia – nyiakan usaha kami
saja!” Reva langsung cemberut dan bertanya – tanya usaha apa? Batin Reva. Beberapa tahun yang lalu, saat dia
bekerja sebagai petugas pembersih, mereka berdua langsung memutar jalan saat melihatnya karena takut terlibat
dengannya. Dan sekarang mereka semua datang ke sini untuk menanyakan kabarnya dan berbicara kepadanya
bukankah semua ini demi 3 milyar itu? Reva malas mempedulikan mereka. Lalu dengan santai, dia hanya
membalas ucapan mereka dengan beberapa kata. Setelah mengobrol sebentar, ketika keduanya merasa waktunya
sudah cukup tepat akhirnya Alina langsung berkata, “Reva, apakah kau masih memegang kartu bank yang
diberikan oleh keluarga Yu sebagai uang kompensasi itu?” Reva: “Ooh, ada, kenapa?” Alina langsung tampak
gembira dan berkata, “Begini, kami telah mendiskusikannya dengan Nara hari ini.” “Rumah kita ini sudah terlalu
kecil dan kalian berdua juga tidak punya ruang pribadi.” “Jadi, kami berpikir untuk menggunakan tabungan keluarga
kami dan bermaksud untuk mengganti rumah kita dengan yang baru.” “Tetapi dari segi uangnya masih kurang
sedikit lagi.” “Jadi aku pikir bagaimana kalau kau juga membantu sedikit biayanya sehingga kita bisa mendapatkan
rumah yang lebih baik?” Reva: “Masih kurang berapa?” Alina: “Tabungan keluarga kami hanya ada sekitar 500.000
dolar tetapi untuk rumah yang bagus di kota Carson, kami juga sulit mengatakan harganya.” “Bagaimana jika kau
memberikan kartu ini kepada kami dan kami akan pergi membelinya sendiri?” “Setelah membeli rumahnya, aku
akan membatalkan kartu ini kepadamu. Bagaimana?” Reva tidak berbicara. Hana menatap Reva terus – terusan.
Dia melihat Reva tidak berbicara sehingga dia langsung mencibir, “Aiih, kakak ipar, masa kau tidak percaya kepada
papa dan mama?” “Hanya memintamu mengeluarkan kartu itu saja, kau langsung tak berani berbicara lagi?”
“Kenapa? Apakah kau pikir kedua orangtuaku begitu tamak dan menginginkan sedikit uangmu itu?” Reva
menggelengkan kepalanya dan berkata, “Pastinya aku sangat percaya kepada papa dan mama!” Alina langsung
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmtersenyum dan berkata, “Kau memang anak yang baik!” “Tenanglah, papa dan mama tidak menginginkan seluruh
uangmu itu.” “Nah, sekarang kau berikan aku kartunya dulu nanti berapa banyak uang yang dihabiskan akan
kulaporkan kepadamu, bagaimana?” Lalu dengan tak berdaya Reva berkata, “Tetapi masalahnya, kalian berdua
sudah terlambat.” “Uang di kartu ini sudah tidak ada…” “Apa?!” seru Axel dan Alina bersamaan. Hana tampak
sangat marah dan berkata, “Tiga milyar dolar!” “Bagaimana bisa tidak ada?” “Meskipun kau menghambur –
hamburkannya dalam semalam juga tidak mungkin akan langsung lenyap dan habis 3 milyar itu!” “Apa… apakah
kau sudah mentranfer uang itu ke tempat lain dan sengaja berbohong kepada kami?” “Aku beritahu yah, uang
kompensasi yang ada di dalam kartu itu bukan hanya milikmu saja tetapi juga ada bagian kami!” “Kau telah
menghilangkan uang kami, aku… aku tidak akan memaafkanmu!”
Previous Chapter
Next Chapter