- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 333 Llander Datang Berkunjung
Tidak ada satu pun dari bank–bank besar itu yang bersedia meminjamkan uang kepada Keluarga Buana.
Bahkan, para kepala bank tidak memberi mereka kesempatan untuk bernegosiasi.
“Sebenarnya apa yang terjadi? Keluarga Buana nggak pernah menyinggung pihak bank, kenapa mereka semua nggak bersedia memberi kita pinjaman seolah–olah sudah janjian?”
Dalam sekejap, sebuah kekuatan besar tak terlihat seakan–akan menyelimuti diri setiap anggota Keluarga
Buana. Mereka mulai merasa ketakutan.
“Apa mungkin ada hubungannya dengan orang yang kita singgung itu?!”
Brian menggertakkan giginya, kedua tangannya sudah bergetar dengan kencang.
Begitu lebih dari dua puluh tokoh hebat yang datang menagih utang pergi, bank–bank di Kota Banyuli
langsung memutus pinjaman untuk Keluarga Buana.
Sebelumnya, saat Grup Agung Makmur mengalami krisis pemutusan pinjaman, mereka masih mentertawakan Grup Agung Makmur.
Namun, setelah merasakannya sendiri, mereka baru menyadari betapa menyakitkannya fakta itu!
Tak lama kemudian, Brian sudah menerima informasi.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSebelum Keluarga Buana menghubungi pihak bank untuk meminjam uang, Jesika, presdir Bank Banyuli secara pribadi menghubungi para kepala bank dan menginstruksikan mereka untuk tidak memberi pinjaman kepada Keluarga Buana.
Dengan adanya instruksi dari Jesika, Keluarga Buana sudah tidak punya harapan untuk meminjam uang dari bank lagi.
“Tuan Besar, sekarang apa yang harus kita lakukan? Nggak lama lagi pemasaran Kompleks Prime Melati akan
tapi kita malah tertimpa masalah seperti ini.
Saat ini, seluruh anggota Keluarga Buana sudah panik bukan main. Pandangan mereka semua terpaku pada Brian, menunggu keputusan dari kepala keluarga mereka.
“Hah, pemasaran? Di saat seperti ini, kalian masih bisa membicarakan tentang pemasaran?!”
Brian berteriak dengan marah, “Keluarkan dana dari rekening itu terlebih dahulu, lalu bayar utang pada Keluarga Unima dan yang lainnya. Setelah krisis ini berlalu, baru kita bicarakan lagi!”
Saat ini, perasaan Keluarga Buana diselimuti kekecewaan.
Mereka enggan mengembalikan uang. Namun, selain mengembalikan uang, mereka tidak punya cara lain lagi.
Mereka hanya bisa mengeluarkan uang sebesar lebih dari 4 triliun yang mereka peroleh dari Keluarga
Basagita untuk mengembalikan uang lebih dari dua puluh tokoh hebat tadi.
Pemasaran Kompleks PrMelati yang dijadwalkan sore hari ini juga terpaksa dibatalkan.
+15 BONUS
Setelah Keluarga Buana mengembalikan uang mereka, Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan para penagih utang lainnya tidak mempersulit Keluarga Buana yang miskin itu lagi.
Brian menghela napas lega. Walaupun saat mengeluarkan uang sebesar lebih dari 4 triliun itu hatinya terasa sangat sakit, tetapi bagaimanapun juga uang itu adalah milik Keluarga Basagita.
“Walau sudah nggak punya uang, tapi Kompleks PrMelati milik Grup Agung Makmur tetap ada di tangan kita. Secara keseluruhan, Keluarga Buana tetap untung. Dengan adanya Kompleks Prime Melati, Keluarga Buana masih punya harapan untuk bangkit kembalil”
Brian berusaha menyemangati dan menenangkan seluruh anggota Keluarga Buana, juga menyemangati dirinya sendiri.
“Ya, paling nggak Keluarga Buana masih bisa bertahan hidup. Kali ini, kita sudah merebut seluruh aset milik Keluarga Basagita, kemungkinan besar keluarga mereka akan hancur!”
Kebahagiaan diperoleh melalui perbandingan.
Mengingat kondisi menyedihkan Keluarga Basagita saat ini, anggota Keluarga Basagita merasa sedikit terhibur.
Setelah diinfus, Tuan Besar Basagita sudah baik–baik saja dan bisa keluar dari rumah sakit.
Begitu kembali ke kediaman Keluarga Basagita, mereka langsung mengetahui tentang Keluarga Buana didesak untuk mengembalikan uang.
Seketika itu pula, anggota Keluarga Basagita merasakan adanya secercah harapan lagi.
Tuan Besar Basagita meminta Wulan untuk menelepon David, memohon pada Keluarga Buana untuk mengembalikan Kompleks PrMelati kepada mereka.
*David, Keluarga Basagita benar–benar sudah menemui jalan buntu. Kakek sudah jatuh sakit. Dengan mempertimbangkan hubungan kita dulu, kamu minta Kakek Brian untuk mengembalikan Kompleks PrMelati kepada Keluarga Basagita, ya
“Enyahlah!”
—-
Setelah memohon panjang lebar, Wulan hanya mendapat satu kata “enyahlah” dari David. Pria itu benar- benar tidak berhati nurani.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Keluarga Buana benar–benar binatang! Mereka hanya tahu menindas pihak yang lemah! Saat Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan yang lainnya memaksa mereka untuk mengembalikan uang, mereka mengembalikan uang dengan patuh! Tapi, saat Keluarga Basagita meminta mereka untuk mengembalikan perusahaan kita, mereka malah memperlakukan kita seperti ini!”
Menghadapi sikap Keluarga Buana yang takut pada pihak yang kuat dan menindas pihak yang lemah, benar- benar membuat anggota Keluarga Basagita sangat kesal. Mereka mengentakkan kaki mereka dan memaki- maki Keluarga Buana.
Namun, mereka sudah lupa, mereka juga memperlakukan Luna sekeluarga dengan cara yang sama.
“Apa Tuan Besar Basagita berada di rumah?”
+15 BONUS
Tepat pada saat Keluarga Basagita sedang meratapi situasi yang mereka alami saat ini, seorang pemuda
datang berkunjung tanpa diundang.
“Tuan Muda Llander!”
Melihat Liander yang tiba–tiba datang berkunjung, Wisnu dan Wulan sangat terkejut.
Kenapa pria itu datang berkunjung ke kediaman Keluarga Basagita?
Sepulang ke rumah, Tuan Besar Basagita berbaring di atas tempat tidur dan mendesah, pria tua itu tampak
tidak berselera makan.
Mendengar kedatangan Liander, dia segera bangkit dari tempat tidur dan memimpin seluruh anggota Keluarga Basagita untuk menyambut pria itu.
“Selamat datang, selamat datang. Tuan Muda Liander, selamat datang di kediaman Keluarga Basagita. Tuan Muda Liander bisa datang berkunjung adalah sebuah kehormatan bagi Keluarga Basagita. Aku adalah Tuan Besar Basagita, kalau boleh tahu ada urusan apa Tuan Muda Liander datang mencariku?”
Tuan Besar Basagita berdiri di hadapan pemuda yang lebih muda darinya puluhan tahun itu dengan penuh
hormat.
Liander berkata, “Aku dengar Keluarga Basagita tertimpa masalah. Kalau ada yang bisa kubantu, kalian
katakan saja!”