- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 369 Membentuk Departemen Keamanan yang Profesional
“Pertama–tama, Airin diangkat menjadi asisten presdir, sekaligus menduduki jabatan wakil kepala departemen personalia yang sebelumnya diduduki oleh Cindi.”
Begitu Ardika selesai berbicara, suasana di dalam ruangan menjadi agak heboh.
Walaupun Airin juga merupakan karyawan lama Grup Bintang Darma, tetapi sebelumnya dia hanya menempati posisi sebagai ketua tim.
Sekarang dia malah langsung menjadi asisten presdir.
Dari seseorang yang tak dianggap langsung menjadi orang kepercayaan Ardika, boleh dibilang status dan kedudukannya naik secara signifikan!
Dengan memiliki status sebagai asisten presdir, wajar saja wanita yang masih semuda itu bisa menduduki jabatan sebagai wakil kepala departemen personalia.
Asisten presdir sudah termasuk sebuah jabatan tinggi dalam perusahaan, meskipun dia menduduki posisi
wakil presdir, itu juga wajar saja.
Ardika sangat mengagumi kepribadian Airin yang senantiasa menegakkan keadilan tanpa takut ancaman dari
kekuatan besar.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtNamun, mengingat usianya masih sangat muda dan masih memerlukan banyak pelatihan, malah akan berpengaruh buruk bagi gadis itu kalau langsung menetapkannya menjadi wakil direktur perusahaan.
Dalam sekejap, para petinggi perusahaan yang berada di dalam ruangan langsung melemparkan sorot mata kagum sekaligus iri ke arah Airin.
Namun, tidak ada seorang pun yang berani mempertanyakan keputusan Ardika itu.
Semuanya berkat Cindi dan yang lainnya.
Ardika baru pertama kali berpartisipasi dalam rapat para petinggi perusahaan, tetapi dia langsung
menyingkirkan dua puluh orang petinggi perusahaan.
Wibawa seorang presdir dibentuk oleh Ardika dengan cepat, tidak ada seorang pun yang berani menentang
keputusannya.
Sementara itu, Airin masih berdiri mematung di tempat. Dia sama sekali tidak menyangka ada hal sebaik ini
yang menimpa dirinya.
Dia benar–benar orang yang beruntung, memperoleh berkah seperti ini dari langit!
Beberapa waktu yang lalu, dia baru saja dipermalukan oleh Cindi dan yang lainnya, bahkan diusir dari departemen personalia.
Namun, sekarang, nasib dirinya dan Cindi sudah berubah seratus delapan puluh derajat.
Semuanya berkat Ardika!
“Terima kasih, Pak Ardika! Terima kasih, Pak Ardikal Mulal sekarang, aku pasti akan bekerja dengan giat dan nggak mengecewakan Bapak!”
Saking bahagianya, Airin terus memberi hormat kepada Ardika dan matanya berkaca–kaca,
Sekarang, dia tidak perlu khawatir tidak punya uang untuk mengobati penyakit ibunya karena kehilangan pekerjaan.
Selesai mengumumkan hal pertama, Ardika mengumumkan hal kedua. “Masih ada satu hal lagi, yaitu semua anggota departemen keamanan dipecat, departemen ini perlu dibentuk kembali,”
Keputusan yang diambilnya ini bukan untuk membalas dendam kepada Ruis selaku kepala departernen keamanan terdahulu, melainkan benar–benar tidak puas pada kinerja departemen keamanan sekarang.
Saat dia dan Airin menaiki lift, lalu memasuki ruang presdir, tidak ada seorang pun yang menghalangi mereka.
Itu artinya, anggota departemen keamanan sama sekali tidak menganggap serius tugas mereka.
Karyawan perusahaan ini sangat banyak, kelak akan bertambah banyak.
Kalau anggota departemen keamanan saja tidak melaksanakan tugas mereka dengan baik, bagaimana mungkin Grup Bintang Darma bisa berkembang?
“Mengenai urusan lainnya, aku serahkan kepada Bu Elsy.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSelesai mengumumkan dua hal itu, Ardika mengalihkan hak bicara kepada Elsy.
Sejak awal, dia sudah berencana untuk menyerahkan semua urusan perusahaan kepada Elsy, jadi tentu saja dia harus memberi kesempatan kepada wanita itu untuk berbicara.
Setelah rapat berakhir, Elsy mengikuti Ardika memasuki ruang kerja presdir.
*Pak Ardika, besok acara penggantian nama akan diselenggarakan, ada banyak tokoh hebat yang akan berpartisipasi dalam acara ini. Kemungkinan besar tiga keluarga besar akan mengirim orang untuk membuat keributan besok. Kalau sekarang semua anggota departemen keamanan dipecat, aku takut besok akan terjadi
masalah.”
Sebenarnya, saat Ardika baru mengumumkan pemecatan seluruh anggota departemen keamanan tadi, Elsy sudah merasa keputusan ini bukanlah keputusan yang tepat.
Namun, karena Ardika baru pertama kali muncul di hadapan para petinggi perusahaan, dia tidak ingin memengaruhi wibawa Ardika dengan mengajukan pernyataan yang mempertanyakan keputusan pria itu.
Jadi, dia baru mengutarakan pendapatnya sekarang.
“Elsy, aku mengerti maksudmu. Tapi, kalau tiga keluarga besar benar–benar mengirim orang untuk membuat keributan, sekelompok pecundang dari departemen keamanan itu nggak akan bisa menghalangi mereka, malah ada kemungkinan keberadaan sekelompok pecundang itu hanya akan memperburuk situasi.”
Ardika berkata, “Kamu jangan khawatir, aku sudah mempertimbangkan hal ini,”
Selesai berbicara, dia langsung menelepon Soni tepat di hadapan Elsy. “Acara penggantian nama Grup Bintang Darma akan diselenggarakan besok, tolong carikan sekelompok anggota Pasukan Khusus Serigala
213
yang sudah pensiun dan sedang mencari pekerjaan ke sini. Aku ingin membentuk sebuah departemen keamanan yang profesional.”