- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 642 Bodoh
“Wah, romantis sekali menghabiskan 40 miliar untuk membeli perusahaan demi menyatakan
cinta!”
“Penar, itu jauh lebih romantis daripada ribuan mawar. Aku suka!”
“Xavier ini benar–benar mirip dengan pangeran tampan dalam mimpi!”
Kata–kata Doni membuat aula heboh lagi.
Semua orang menatap Luma dengan iri.
Langsung beli perusahaan untuk menyatakan cinta.
Yang pernah melihat kisah romantis belum pernah melihat yang lebih romantis dari ini.
Di bawah tatapan semua orang, Xavier perlahan berjalan ke arah Luna.
“Luna, kudengar hari ini kamu diincar oleh Keluarga Mahasura di acara lelang, jadi aku
mencari mereka untuk membeli Perusahaan Harmoni.”
“Keluarga Mahasura memberiku muka dan setuju.”
“Sekarang kuberikan Perusahaan Harmoni kepada kamu untuk meminta maaf atas apa yang terjadi pada Kantor Catatan Sipil terakhir kali.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtTerakhir kali Xavier memaksa Luna dan Ardika untuk bercerai di Kantor Catatan Sipil.
Pada akhirnya, dia dimarahi oleh Luna yang naik pitam.
Setelah kembali ke rumah, Xavier merenungkan dirinya sendiri dan berpikir kalau dia terlalu
terburu–buru.
Xavier selalu ingin mencari kesempatan untuk mempererat hubungan dengan na.
Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya dia mendapatkan kesempatan ini.
Xavier berkata, “Luna, sekarang kamu cuma perlu pergi ke konter dan tanda tangan. Perusahaan Harmoni pun akan menjadi milikmu.”
“Xavier, terima kasih atas kebaikanmu.”
Luna langsung menolak, “Permintaan maaf secara langsung sudah cukup, nggak perlu memberiku sesuatu yang begitu berharga.”
Xavier tersenyum seolah sudah menduga Luna akan menolak.
Dia berkata, “Bisnis Perusahaan Harmoni melengkapi bisnis Grup Perfe. Penggabungan dua- perusahaan ini akan bermanfaat bagi pengembangan kariermu.”
“Kalau kamu benar–benar nggak mau, aku akan menginvestasikan saham Perusahaan Harmoni di Grup Perfe.”
“Tentu saja, mulai sekarang kamu memiliki keputusan akhir dalam urusan bisnis dan aku nggak akan ikut campur.”
Xavier adalah pemegang saham perusahaan Luna, Grup Perfe.
Kelak keduanya akan lebih sering berhubungan dan pasti akan semakin dekat.
Doni berkata dengan nada membantu, “Luna, setuju saja untuk memberi Xavier saham yang sesuai. Ini juga nggak mengambil barangnya.”
“Benar. Luna, Xavier juga sangat baik padamu. Keluarga Mahasura menjual perusahaan itu kepadanya demi dia.”
Amanda berkata.
“Luna, apakah kamu khawatir Keluarga Mahasura akan menyesal kalau mengetahuinya?”
Xavier berkata, “Jangan khawatir, mereka nggak akan melakukannya demi aku.”
Saat ini Desi juga membujuk Luna untuk setuju.
“Bodoh.”
Saat itu sebuah suara samar terdengar.
Xavier tertegun sejenak dan langsung mencari sumber suara tersebut.
Dia melotot dengan marah, “Ardika, untuk apa mengumpat!?”
“Kamu masih sadar diri juga.”
Ardika tertawa.
Dia bahkan tidak menyebut nama, tetapi Xavier tahu dia sedang membicarak
Xavier langsung naik pitam.
Akan tetapi sebelum dia bisa berbicara, seseorang sudah membelanya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Ardika, kenapa kamu memaki Xavier
tanpa
alasan!?”
Doni berteriak dengan marah, “Minta maaf, cepat minta maaf kepada Xavier!”
“Benar–benar keterlaluan. Xavier melakukannya demi kebaikan Luna sendiri.”
Amanda juga menatap Ardika.
“Dasar bodoh, Xavier bisa membantu Luna membeli perusahaan, sementara kamu nggak bisa melakukan apa–apa dan cuma membebaninya! Kamu masih berani memaki!?”
IS BONUS
Desi justru mengetuk dahi Ardika dengan jarinya.
Xavier tersenyum saat melihat semua tetua keluarga Luna membelanya.
“Lupakan saja, nggak perlu meminta maaf. Ini bukan pertama kalinya dia bersikap begitu
kasar.”
Xavier melambaikan tangannya dengan murah hati.
“Lihat betapa murah hatinya Xavier!”
Doni melihat ke samping ke arah Ardika lagi, merasa senang karena balas dendam yang telah terbalas.
Ardika mengabaikannya dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Jesika.
besar
“Suruh semua eksekutif dari kepala departemen Grup Hatari datang ke Pusat Perdagangan Hak Properti. Istriku akan mengambil alih Grup Hatari di sini.”