- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1030
Mendengar perkataan Windy, Tracy merasa sedikit tersentuh. Sekarang dia sudah mengingat banyak
hal, tetapi masih ada beberapa detail yang tak bisa dia ingat...
Windy adalah satu–satunya temannya dulu, kira–kira tahu lebih banyak kejadian detail di masa lalu,
maka barulah dia bisa berkonflik seperti ini dengan orang Keluarga Wallance.
“Tok, tok!” Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Naomi datang untuk melaporkan
sesuatu.
Paul segera berkata, “Tracy, aku tidak mengganggumu lagi, aku pergi dulu. Kamu sungguh
membiarkan uang ini dipegang olehku?”
“Ya, Paman simpanlah,” Tracy berkata sambil tersenyum, “Jika pabrik perlu mengembangkan bisnis
dan investasi, Paman boleh menggunakannya kapan pun, anggap saja aku membeli saham.”
“Baiklah, aku akan mencatatnya di pembukuan.” Paul berpikir dengan sangat menyeluruh.
“Baik.” Tracy mengangguk, “Aku akan menyuruh orang untuk mengantar kalian.”
“Kak Tracy...” Tiba–tiba Windy memberanikan diri untuk berkata, “Aku ingin tinggal di sini.”
“Hah?” Tracy tertegun.
“Dua tahun yang lalu, aku tidak bisa melindungimu dengan baik, hatiku pun terus merasa bersalah.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtJika dulu aku pergi bersamamu dan Bibi Juni, mungkin saja tidak akan terjadi apa–apa pada Bibi Juni.
Meskipun tidak bisa melakukan apa pun, setidaknya aku masih bisa bantu melapor polisi...”
Membicarakan hal ini, Windy merasa sangat bersalah. Dia pun berkata dengan emosional…
“Aku tahu sekarang Kakak sangat berkuasa, mungkin aku tidak bisa memberikan bantuan besar.
Namun, setidaknya aku bisa bantu menjaga anak–anak. Ada orang sendiri di sisimu lebih baik
daripada orang luar.”
Mendengar perkataan ini, Tracy merasa sangat tersentuh. Saat itu dia sungguh tidak salah menilai
teman.
“Dia sudah membicarakan masalah ini berkali–kali denganku.” Paul berkata dengan pelan,
“Sebenarnya, sekarang dia bekerja dengan baik di pabrik, tapi dia masih terus memikirkanmu.”
“Berada di sisiku sangat berbahaya.” Tracy sedikit ragu.
“Tidak apa–apa, aku tidak takut.” Windy memukul dadanya sambil berkata, “Lagi pula, ibuku sudah
tiada, sekarang aku seorang diri. Asalkan bisa melakukan sesuatu untukmu, aku sudah merasa
gembira.”
“Hah? Bibi sudah tiada? Apa yang terjadi?” Tracy buru–buru bertanya.
“Akhir tahun lalu, dia meninggal karena penyakitnya.”
Membicarakan hal ini, Windy malah tidak begitu sedih...
“Sebenarnya, dia sudah terbaring di ranjang karena penyakitnya selama bertahun–tahun, sudah
menderita Kemudian, dia sadarkan diri dan menemaniku selama beberapa waktu, itu merupakan
kebaikan Tuhan.”
“Saat pergi, dia sangat damai. Dia juga berpesan padaku agar jangan melupakan kebaikan Kak Tracy
dan kelak harus membalas kebaikanmu jika ada kesempatan.”
“Bagaimanapun juga, saat itu Kakak yang membantuku mencari dokter untuk mengobati ibuku. Setiap
kali aku mengalami masalah, Kakak yang selalu membantuku!”
Tracy memeluk Windy, lalu menepuk–nepuk punggungnya sambil bicara, “Baik, jika kamu bersedia
tinggal di sisiku, maka tinggallah. Mulai saat ini, rumahku juga adalah rumahmu.”
“Terima kasih, Kak.” Windy sangat terharu hingga suaranya tercekat.
“Kalau begitu, aku bisa tenang.” Paul merasa sangat terharu, “Kalian harus menjaga diri dengan baik.”
“Tenang saja.”
Setelah mengantar Paul, Tracy membawa Windy untuk bertemu dengan Tabib Hansen dan Amanda.
Kedua teman saling bertemu, mereka pun berpelukan dengan bersemangat.
Windy dan Amanda pernah saling mengenal melalui Tracy. Begitu bertemu, kedua orang itu seperti
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmkawan lama dan segera menjadi sahabat. Kemudian, setelah Tracy mengalami masalah, Windy dan
Amanda terus berkomunikasi.
Hartono bisa menemukan Tabib Hansen dengan lancar, juga berkat petunjuk yang diberikan oleh
Windy.
Namun, saat itu Windy memberikan petunjuk pada Paula, dia mengira orang Tracy sedang mencari
Tabib Hansen…
Intinya, segalanya adalah pengaturan yang terbaik.
Tracy mengenalkan Windy kepada para pengawal terdekatnya dan pelayan wanita di rumah, sekaligus
berpesan pada mereka bahwa Windy adalah saudarinya, maka kelak harus menjaganya dengan baik.
Semua orang memanggil Windy dengan hormat, yaitu memanggilnya Nona Windy. Wajah Windy pun
memerah, merasa sedikit tidak terbiasa.
Kebetulan Carla sudah bangun dari tidur siangnya. Amanda pun mengajak Windy untuk bertemu
dengan Carla.
Setelah mengurus segalanya, Tracy mulai menjalani pengobatan hari ini.
Dia sedang berendam di tong berisi obat herbal, serta ada banyak jarum perak tertancap di
tubuhnya...
Pada saat ini, Naomi datang dengan tergesa–gesa untuk melapor, “Nona Tracy, saya baru saja
memeriksa bahwa Devina bersembunyi di rumah Tuan Besar.”