- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1064
“Papi, uhuk..uhuk...” Carla batuk beberapa kali, kemudian dia bersembunyi di bawah selimutnya dan
berbisik, “Papi, di rumah ada seorang paman yang tinggal di kamar yang sama dengan Mami.”
“....” Daniel tertegun, “Apa? Tinggal di satu kamar?”
“Iya.” Carla berkata dengan sedih, “Paman itu tersenyum dan terlihat sangat baik, tapi aku tidak
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmenyukainya, lagi pula dia bukan Papiku...”
“Carla, kamu bilang, mereka tinggal di kamar yang sama, apa benar?” Daniel bertanya dengan cemas,
“Paman Duke Louis itu tinggal di kamar Mami?”
“Ya, aku melihatnya mengenakan piyama dan pergi ke kamar Mami, kemudian dia tidak keluar lagi.”
Carla berbisik, “Papi, di dalam buku tertulis bahwa jika laki–laki dan perempuan tinggal di kamar yang
sama, mereka bisa menghasilkan seorang bayi, apa mungkin mereka akan memberikanku beberapa
adik laki–laki dan perempuan?”
“Tidak boleh.” Daniel tiba–tiba menjadi cemas, “Sama sekali tidak boleh!”
“Ahh...” Carla tercengang.
“Carla, apa kamu ingin makan bakpao babi buatan Nenek Riana?” Daniel tiba–tiba bertanya.
“Mau.” Carla berkata, “Tapi, di tempat mami tidak ada.”
“Papi akan membawakannya untukmu.” Daniel berkata sambil menyeka rambutnya dengan handuk
mandi, “Apa kamu mengantuk?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Tidak, bisa bertemu dengan Papi, Carla tidak mengantuk sama sekali.” Carla sangat senang, “Kapan
Papi datang?” “Setengah jam.” Daniel melihat jam dan baru pukul setengah delapan, “Tepat jam
sembilan Papi akan datang!”
“Ok, aku tunggu Papi!”
Setelah menutup telepon, Daniel segera memerintahkan Ryan yang sedang menunggu di luar untuk
pergi ke dapur dan menyiapkan bakpao babi.
“Sudah jam segini, Tuan bukannya istirahat dengan baik, kenapa malah minta bakpao babi?”
Ryan mengerutkan keninnya, dia sangat khawatir dengan kondisi Daniel.