- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1069
Mobil pun berhenti. Daniel duduk di dalam mobil dengan tenang, sedangkan Tracy berjalan
menghampirinya dengan wajah kesal.
Ryan bergegas turun dari mobil dan menyapa, “Nona Tracy.”
“Turun!” Tracy menendang pintu mobilnya.
Daniel membuka jendela mobilnya, dengan lembut menatapnya, “Kenapa marah besar pagi–pagi
begini?”
“Daniel, aku sudah mengatakan padamu, ikuti peraturannya.” Tracy berkata dengan penuh amarah,
“Kalau kamu masih berani menyelinap masuk ke dalam rumahku dan berbuat macam macam sekali lagi,
akan kupatahkan kakimu!”
“Jangan menuduh orang sembarangan.” Daniel memandangnya dengan tatapan tidak bersalah,
“Bagaimana mungkin aku berbuat macam–macam?”
I
“Kamu...” Tracy ingin mengatakan apa yang telah diperbuat oleh Daniel, namun ia menelan kembali
ucapan yang hampir keluar dari mulutnya. Ia merasa malu melihat banyak orang di sekitarnya.
“Jangan sembarangan menuduh orang yang tidak bersalah.” Daniel berpura–pura terlihat sedih, “Aku
begitu sibuk mengurusi banyak hal, bagaimana mungkin aku sempat pergi menyelinap ke rumahmu?
Lagipula, rumahmu dijaga oleh begitu banyak pengawal, aku tidak mungkin bisa diam–diam masuk ke
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtdalam.”
“Tidak perlu berpura–pura.” Tracy berteriak dengan marah, “Kalau sekali lagi kamu tertangkap olehku,
tamatlah riwayatmu!”
Setelah mengatakan semuanya itu, ia pun berbalik kembali ke mobilnya
Naomi dan dua orang yang ikut dengannya pun terheran–heran, sama sekali tidak mengerti apa yang
telah terjadi.
Ryan memahami jelas apa yang telah terjadi dan menatap Daniel dengan penuh arti.
Mobil Rolls–Royce yang berwarna silver itu pun melaju melewati mereka.
Hartono menghela napas setelah melihat sikap dingin Paula yang menyetir mobil itu, “Sudah lama tidak
berjumpa, namun ia hanya memelototiku saja. Sama sekali tidak memedulikanku.”
“Masih mending ia menatapmu. Naomi bahkan tidak mau menatapku.”
Ryan tersenyum pahit, lalu naik kembali ke dalam mobil.
*Jalan,” perintah Daniel.
“Baik,” Hartono bergegas mengikuti. la ingin mengejar mobil Rolls–Royce silver itu, dan kembali
menatap Paula
“Tuan Daniel, apa Anda benar–benar pergi ke Vila sisi utara semalam?” Ryan berusaha memancingnya,
“Bahkan, menginap semalam di sana?”
“Sembarangan.” Daniel memutar matanya.
“Master!” Ryan menatapnya penuh kagum, “Bagaimana Anda bisa melakukannya? Sudah begitu Lelah,
namun masih bisa pergi ke sana. Yang lebih hebat lagi, bagaimana bisa tidak ketahuan oleh seorang
pun?”
“Kenapa? Kamu ingin belajar?” Daniel balik bertanya.
“Tidak berani.” Ryan buru–buru menggelengkan kepalanya, “Aku tidak ada nyali atau kemampuan
sepertimu.”
“Itu baru benar. Kamu harus jujur sedikit.” Daniel memejamkan matanya, melanjutkan istirahatnya.
“Memang bos kita paling hebat. Sungguh luar biasa.”
Ryan menghela napasnya, begitu mengagumi Daniel.
“Bahkan, kemampuannya mengejar wanita pun lebih hebat dari kita.” Hartono ikut menimpali, “Sungguh
tak terbayangkan.”
“Ssst... Setir mobilnya baik–baik.”
“Baik.”
Di sisi lain, amarah dalam hati Tracy meluap–luap. Ekspresi wajahnya terlihat begitu kesal.
Naomi bertanya dengan hati–hati, “Nona Tracy, apa Presdir Daniel semalam menyelinap masuk ke Vila
sisi utara?”
“Tidak mungkin?!” Mata Paula melebar terkejut, “Pengawal yang bertugas semalam tidak mengatakan
apapun.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kalau bisa ketahuan, apa ia layak disebut Daniel Wallance?” Tracy berkata dengan kesal, “Tampaknya
para pengawal kita harus diberi pelatihan lagi.”
“Untuk apa ia menyelinap masuk di tengah hujan lebat semalam?” Naomi terheran–heran, “Di dalam
rumah juga tidak terjadi apa–apa.”
“Apa mungkin ia hanya ingin mengantarkan bakpao berbentuk babi kecil untuk Nona Carla?”
Paula mendengar ada dua bakpao kecil di ranjang Carla pagi ini. Hatinya bertanya–tanya ketika melihat
bakpao yang berbentuk seperti babi kecil itu.
“Dia...”
Tracy ingin menjelaskan keadaan sebenarnya, namun ia memendam kembali ucapan yang hampir saja
keluar dari mulutnya. Ia tidak ingin ada yang tahu, kalau Daniel menyelinap ke dalam kamarnya dan
memeluknya semalaman, bahkan masih meninggalkan bekas cupang pada
lehernya.
Betapa memalukannya, jika ia mengucapkan semuanya ini!!!
Naomi memandang Tracy, menunggu jawaban darinya.
“Ia datang untuk membawakan bakpao berbentuk babi kecil untuk Carla.” Setelah beberapa lama.
akhirnya Tracy hanya mengatakan, “Kuñyol sekali. Rumahku bukan kebun yang bisa ia datangi kapan
saja ia mau.”
“Meskipun perbuatannya itu tidak benar, namun cukup mengharukan.” Naomi berkata, “Setelah Tuan
Besar meninggal, Keluarga Wallace benar–benar berada dalam kekacauan. Aku dengar, sudah tujuh
hari tujuh malam ia tidak tidur. Dalam keadaan seperti itu, ia masih menyelinap ke dalam rumah kita
untuk memberikan bakpao pada Nona Carla. Ia benar–benar seorang ayah yang baik!”