- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1072
“Dasar bodoh! Kita ini satu keluarga, tidak perlu sungkan begitu!”
Tracy menepuk–nepuk tangan Windy, lalu berbalik pergi.
Windy menatap bayangan punggung Tracy. Tatapannya berubab rumit, seolah–olah ingin mengatakan
sesuatu, namun ia menahannya....
Tracy memegang gagang pintu kamar, hendak melangkah keluar. Namun, tiba–tiba Windy berteriak
menghentikannya, “Kak Tracy!”
“Ya?” Tracy berpaling menatapnya, “Ada apa?”
“Angin malam begitu kencang, jangan lupa memakai jaketmu.” Windy mengingatkan dengan lembut.
“Aku tahu.” Tracy tersenyum menatapnya, lalu berbalik keluar.
Windy menatap pintu kamar yang telah tertutup, dengan kecewa menundukkan kepalanya.
Dalam sekejap, perasaannya menjadi gundah dan sedih. Ia berpaling menatap Carla yang masih tertidur
di atas ranjang. Tatapannya berubah menjadi begitu rumit....
Tracy kembali ke kamarnya. Ia memakai riasan natural pada wajahnya dan mengenakan busana hitam,
lalu berangkat pergi bersama rombongannya.
Sebelum berangkat, ia menginstruksikan seluruh rombongannya untuk menjaga keselamatan semua
orang, agar tidak terjadi satupun peristiwa yang tidak diinginkan.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMereka berjanji akan mematuhi perintahnya.
Ketika menaiki mobil, Paula bertanya, “Kenapa Nona Tracy tidak membawa Nona Carla ikut dengan
kita?”
“Sembarangan. Kalau Nona Carla ikut, bagaimana kita bisa bekerja?” Naomi menatapnya dingin,
“Orang–orang Tuan Lorenzo sekarang sedang menunggu kita di kaki bukit, takutnya mereka akan
membuat masalah. Bagaimana mungkin kita bekerja kalau Nona Carla juga berada di sana?”
“Oh iya, benar juga.” Paula langsung tersadar, “Tapi, kalau keadaan menjadi sulit dan kita telat
mengantar Nona Carla pergi, seperti itu juga tidak baik, kan? Apa sebaiknya Nona Carla tidak perlu
pergi hari ini?”
“Seharusnya tidak seperti itu.” Naomi berpikir secara logis, “Tuan Lorenzo seharusnya hanya ingin
menunjukkan keberanian dan kehormatan sikap Keluarga Mioore, sekaligus mendorong para direksi
untuk menandatangani Proyek Ocean Wild.”
Itu benar. Tracy menganggukkan kepalanya, “Meskipun Kakak tidak menyukai Keluarga Wallace, tapi ia
tidak mungkin membuat onar dalam acara pemakaman.”
“Bagus kalau begitu.” Pauia menghembuskan napas lega, lalu menyalakan mesin mobil dan berangkat
pergi.
Setibanya di kaki bukit, sudah ada sekelompok orang yang menunggu dengan membawa delapan mobil
mewah. Seluruh orang mengenakan jas hitam, bahkan mobil mereka yang sebelumnya berwarna silver
telah berganti warna menjadi hitam.
Tracy mengernyitkan keningnya melihat orang scbanyak itu, “Tujuan Kakak ke sini untuk mengintimidasi
Keluarga Wallace!”
“Bagaimana ini?” Naomi bertanya dengan suara pelan.
“Mau bagaimana lagi? Lakukan sesuai rencana.”
Tracy turun untuk menyapa orang–orang utusan Lorenzo, lalu mengikuti rombongan mobil mobil itu dari
belakang menuju taman vila Keluarga Wallace yang bernuansa oriental itu.
Di tengah perjalanan, Paula bertanya dengan heran, “Naomi, apa maksud Tuan Lorenzo menginumidasi
Keluarga Wallace?”
“Proyek Ocean Wild kita telah mengalami hambatan besar, lalu sekarang kita berencana untuk pergi
meninggalkan Kota Bunaken. Orang–orang yang tidak paham mengenai masalah ini mungkin akan
mengira kalau kita takut terhadap keluarga Wallace dan mundur melarikan diri.” Naomi menjelaskan.
“Aku paham.” Paula akhirnya mengerti, “Jadi, alasan Tuan Lorenzo melakukan semua ini untuk
memperlihatkan ke orang–orang bahwa kita tidak takut terhadap Keluarga Wallace, melainkan kita tidak
ingin ikut dalam permainan mereka lagi.”
“Kamu akhirnya mengerti juga.” Naomi tersenyum.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Dengan IQ–mu seperti itu, kamu harus banyak–banyak belajar dari Naomi. Kalau tidak, cepat atau
lambat kamu bisa celaka.” Tracy dengan serius mengingatkan.
“Baik.” Paula menggigit bibir bawahnya, tidak berani berkata–kata lagi.
Naomi tertawa di atas penderitaan Paula. Ketika ia ingin berdiskusi dengan Tracy mengenai dokumen
proyek itu, tiba–tiba ponselnya berbunyi. Ia pun mengangkat ponselnya, “Halo?”
Setelah mendengar perkataan dari telepon itu, ekspresi Naomi langsung berubah. Ia bergegas
melaporkannya kepada Tracy, “Nona Tracy, tadi mendapat kabar kalau Linda Hilton kabur dari penjara!”
“Apa?” Tracy tercengang, “Bukankah ia sudah ditangkap? Bagaimana bisa kabur?”
“Kasus ini belum disidangkan, sehingga ia masih ditahan di dalam rutan selama ini. Hari ini, ia jatuh sakit
sehingga diantar untuk berobat, tetapi ia mengambil kesempatan ini untuk kabur dari rumah sakin.”
Naomi menjelaskan.
“Berhenti di depan.” ‘Tracy dengan tegas memerintahkan, “Kamu, atur orang untuk mencari Linda!”
“Baik.”
Paula menghentikan mobil di depan. Naomi pun pergi bersama orang–orang dalam satu kendaraan lagi
untuk mencari keberadaan Linda saat ini.
Naomi paham jelas betapa pentingnya Linda terhadap Tracy. Orang itu telah membunuh Bibi Juni
dengan tangannya sendiri. Siapapun yang mencelakai keluarga Tracy, tidak akan mungkin la lepaskan.