- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1106
“Kamu dapat melihatnya?” Daniel memandang tanaman dibalkon. Ia mendesah, “Waktu terjadi insiden
denganmu, setiap hari aku termenung di rumah, tidak ada niat melakukan hal lain.
Ketika aku telah melewati masa itu, tanaman dan ikan emas di sini sudah mati. Aku takut kamu sedih
ketika pulang, jadi sengaja menyuruh orang membeli yang sama persis.
Demi mengembalikan bentuk semula rumah ini, aku mencari banyak foto dan video dulu agar mereka
membeli sesuai foto. Tampaknya aku tidak cukup teliti melakukannya, begitu cepat ketahuan olehmu.”
Tracy ingin bilang “Sebenarnya sudah sangat teliti”. Seketika, ia bahkan mengira dirinya telah kembali
ke dua tahun lalu...
Waktu itu, ia belum pindah dari rumah ini, belum tinggal di rumah Wallance, belum menikah dengan
Daniel, belum diusir ke Thailand, belum terjadi insiden
setelahnya...
Tetapi, burung elang di balkon mengingatkannya, ia yang sekarang adalah Tracy Moore!
Segala hal yang tak diinginkan telah terjadi, kenyataan tak bisa dihapus. Banyak hal yang tak bisa
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtdiulang lagi.
Dalam sekejap kesadaran Tracy kembali, “Untuk apa kamu membawa kami kemari? Apa yang ingin
kamu lakukan?” tanyanya dengan dingin.
“Hanya ingin menyenangkan hati anak–anak.” Daniel menjelaskan dengan sabar, “Mereka bertiga tidak
pernah berpisah, sekarang tiba–tiba akan berpisah. Mereka pasti tak terbiasa.
Aku membawa mereka pulang ingin memberitahu mereka. Entah apapun yang terjadi, kita adalah
keluarga selamanya, agar ada kekuatan besar di dalam hati mereka dan mereka tidak akan takut lagi.”
Ketika mendengar ucapan ini, Tracy merasa bersalah. Ia tak pernah sebaik Daniel dalam mendidik
anak...
“Kamu istirahat dulu, aku siapkan makan siang.”
Daniel melepaskan mantel, menggulung lengan bajunya dan melangkah ke dapur.
Tracy agak tertegun. Pria ini, sejak kapan bisa masak?
Ja tiba–tiba teringat dulu Daniel membawa Carlos dan Carles masak, mereka masak bubur tulang
sapi. Tetapi ia hanya pernah memasak bubur, bagaimana bisa ia masak beragam makanan untuk
makan siang?
Tracy mengerucutkan bibir, malas memedulikannya. Ia berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Kamar itu masih sama seperti dulu, tidak berubah. Anggrek di atas ambang jendela masih lembut,
buku besar di samping bantal masih terbuka, komputer di atas meja masih membuka layar unggahan
foto.
Tracy tertegun, semua ini benar–benar mirip dengan semula. Ini pasti memerlukan usaha kerja keras,
baru dapat menampilkan hasil seperti ini.
la mendekat dan menyentuh meja, ranjang, komputer, buku itu, anggrek itu...
L
Hatinya, mau tak mau tersentuh.
“Mami!”
Terdengar suara lembut Carla dari luar, Tracy berjalan membuka pintu, “Carla!”
“Mami lihat, Emily, Olivia, Daisyku masih ada.”
Carla mengangkat boneka barbienya, ia berkata dengan antusias kepada Tracy.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Dulu ketika aku kemari, aku tidak sengaja mematahkan kaki Olivia. Waktu itu aku menangis keras.
Aku kira ia tidak akan kembali seperti semula, tak disangka sekarang kakinya sudah kembali.”
“Papi yang membantumu memperbaiki, ‘kan?” Tracy berjongkok dan berkata dengan lembut, “Harus
berterima kasih pada Papi.”
“Iya, iya, aku pergi cari Papi.”
Carla lekas berlari ke dapur mencari Papi sambil memeluk boneka barbie.
Sedangkan di saat bersamaan, Carles juga berlari mencari Tracy, “Mami, cepat sini lihat.”
“Ada apa?” Tracy ditarik Carles ke kamar mereka.
Setelah membuka pintu, Tracy mau tak mau tertegun. Lego di ruangan itu masih sama seperti sebelum
ia pergi. Sebuah pesawat luar angkasa hampir selesai, hanya tersisa satu kepingan itu...
“Mami masih ingat? Dua tahun lalu, ketika kita pergi, aku dan kak Carlos sedang memasang lego di
sini. Waktu itu kita ingin menyelesaikan lego sebelum pergi.
Nenek bilang taruh dulu nanti pulang baru lanjut. Kami masih terus mengingatnya sampai sekarang...”
Carles agak terharu.
“Ulang tahun tahun lalu, Aku dan Kak Carlos ingin menyelesaikan lego ini, tapi aku tak sengaja
merobohkannya. Aku langsung menangis di tempat, Papi bilang lain kali saat kita kemari lagi, ia
berjanji akan membuat bentuk lego sesuai dengan yang terakhir kali kulihat, ternyata benar.”