- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1112
“Bisa, Mami belajar lima bahasa.” Tracy tersenyum kepada Carlos, “Tapi ada dua bahasa yang tak
terlalu mahir, Carlos bisa mengajari Mami?”
“Mami terlalu rendah hati. Kita belajar bersama.”
Dalam seketika Carlos menemukan motivasi.
“Iri sekali dengan kalian, kalian bisa tinggal bersama Mami... Carles melihat komunikasi antara Carlos
dan Carla, ia menjadi sedih dalam sekejap, “Aku segera berpisah dengan Mami, huhuhu.”
“Tidak apa, setelah dua bulan, Papi akan membawamu ke Emron mencari mereka.” Daniel menepuk–
nepuk kepalanya.
“Kamu juga bisa pergi bersama Mami ke Emron.” Tracy juga tidak rela meninggalkan Carles, jadi ia
bicara dengan hati–hati, “Dua bulan kemudian, ketika Papi pergi menjemput Carla, jadi sekalian
menjemputmu pulang.”
“Ugh.” Carles menoleh melihat Daniel.
“Tidak perlu.” Daniel lekas menolak, “Kamu sudah membawa mereka berdua, setidaknya tinggalkan
satu untukku, ‘kan?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Toh hanya tinggal dua bulan, bukannya tidak pulang.” Tracy mengernyitkan kening, “Kamu tanya
Carles, apa dia ingin pergi?”
Carles memandang Tracy dengan lemah, lalu segera menundukkan kepala tak berani
bicara.
“Carles, kamu ingin pergi?” Daniel bertanya Carles.
“Aku....” Carles merenung sejenak, lalu bicara dengan pelan–pelan, “Lebih baik aku tinggal di sisi Papi
saja, kalau tidak, Papi akan kesepian.”
Ketika mendengar Carles berkata demikian, Tracy tidak lagi bicara apa–apa. Ia hanya mengubah
ucapannya, “Baiklah, kalau begitu kita bertemu dua bulan kemudian.”
“Iya.” Carles lekas menganggukkan kepala.
“Sudah, ayo makan.”
Daniel mengapit tulang iga babi untuk Carles. Walaupun wajahnya tidak menunjukkan apa–apa, tetapi
sebenarnya dalam hatinya sangat sedih.
la mengira Carles tinggal di sisinya karena tidak merelakannya, ternyata karena
mengasihaninya...
Setelah selesai makan, Daniel mulai menemani anak bermain.
la terlebih dulu membantu Carlos menyelesaikan masalah perangkat lunak yang baru ditemukan
Carlos, memberinya arahan, lalu Carlos menyelesaikan masalah lainnya.
Kemudian ia merapikan boneka barbie bersama Carla, Carla berencana membawa beberapa boneka
ini ke Negara Emron. Daniel menemukan kotak kecil berwarna merah muda untuk diisi boneka boneka
itu.
Di sisi lain Carles sedang bermain lego, ia memberikan waktu kepada mereka dengan patuh.
Tracy membereskan dapur sendirian, mengerucutkan bibir tak senang.
Sudah dua tahun ia tidak melakukan tugas rumah. Daniel si sialan itu malah menyuruhnya
membereskan dapur, benar–benar menyebalkan!
Tetapi pria itu sudah masak, sudah sewajarnya ia yang membereskan dapur.
Lagipula ini adalah dapur rumahnya, sekeliling rumah itu penuh dengan aura familiar.
Setiap sudut rumah, setiap barang ada bayangan Bibi Juni...
Tracy teringat situasinya saat memasak dua tahun lalu. Entah bakpao berubah bentuk atau mengira
garam adalah gula atau pun tidak matang....
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmPokoknya banyak sekali masalah dalam memasak.
Tetapi kadang–kadang juga bisa memasak beberapa sayur.
la masih ingat waktu itu Daniel pindah ke lantai atas. Setiap malam ia menyelinap ke atas untuk tidur.
Pagi hari kembali pulang membuat sarapan. Ketika anak–anak sekolah, ia akan membawa sarapan ke
atas untuk makan bersamanya...
Waktu itu entah kenapa seolah otaknya tersengat panas, begitu mencintainya.
Sekarang ia menjadi lebih berlogika. Sekalipun Daniel lebih baik berkali–kali lipat daripada dulu, ia
tetap sangat sadar...
Mungkin ini yang dinamakan dewasa.
Tak terasa waktu sudah tiba.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar, Tracy pergi membuka pintu.
Naomi mengingatkan dengan suara kecil, “Nona Tracy, sudah waktunya ke bandara. Mungkin agak
macet di perjalanan, kalau tidak berangkat sekarang, takutnya akan terlambat.”
“Iya.” Tracy menjawab, lalu menoleh memanggil ke arah kamar, “Carlos, Carles, Carla, waktunya ke
bandara.”
Di dalam kamar, tangan Carles yang baru saja meletakkan menara mutiara gemetar. Membuat seluruh
lego itu roboh, satu per satu lego tersebar...