- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1173
“Wajar saja Nyonya Besar Louis memiliki pemikiran seperti ini.” Tracy berpikir objektif, “Siapapun tidak
akan mau anaknya menikahi seorang wanita tanpa mengetahui asal usulnya. Apalagi keluarga mereka
adalah keluarga bangsawan.”
“Tapi, hal seperti ini juga tidak bisa dipaksakan.” Paula merasa sedih terhadap Tracy. “Menikah
denganmu juga sangat menguntungkan mereka. Ia akan berganti gelar menjadi Tuan Duke Louis,
sehingga nantinya akan sangat memudahkan keluarga mereka masuk ke dalam dunia bisnis.”
“Terlebih lagi, juga tidak ada yang memaksa untuk menikahinya. Sejak awal Nona sudah bilang
padanya, bahwa Nona tidak memiliki perasaan apapun padanya. Ia yang menangis memohon–mohon
untuk dapat menikah dengan Nona. Padahal masih belum menikah, tapi mereka sudah terburu–buru
ingin menimang cucu. Memangnya mereka menganggap Nona sebagai apa?”
Tracy memelototinya sejenak.
Paula menutup mulutnya, tidak berani bersuara sedikitpun. Hatinya langsung merasa tidak nyaman.
“Katanya mereka tidak ingin ikut campur dalam urusan dunia luar, tapi aku lihat tampaknya tidak seperti
itu.” Naomi juga tidak dapat menahan dirinya untuk berkata, “Mungkin saja karena mereka tidak mampu
bersaing dengan keluarga kerajaan, sehingga mereka berkata seperti itu demi nama baik mereka.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Bisa jadi.” Tracy tersenyum pahit, “Orang yang sebenarnya tidak ingin ikut campur dalam urusan dunia
itu hanya Duke seorang.”
Sejak awal ia sudah mengetahui kalau keluarga Duke tidak sesederhana itu…
“Aku merasa Tamara juga tidak sepolos itu.” Naomi tertawa mencibir, “Tadi ketika Nyonya Besar Louis
memberi hadiah, ia terus menatap Nona dengan pandangan seperti….”
Naomi memikirkan bagaimana untuk menjelaskannya, “Seperti memancarkan rasa mendambakan dan
kehilangan.”
“Ya, benar.” Tracy menganggukkan kepalanya dan memuji Naomi.
“Apa maksudnya?” Paula masih tidak mengerti, “Apa yang ia dambakan, dan kenapa ia merasa
kehilangan?”
“Mendambakan kekuasaan dan kedudukan, merasa kehilangan atas semua yang dapat dimilikinya….”
Naomi menambahkan, “Paula, ada tugas yang harus kamu kerjakan.”
SENGAN
“Apa?” Paula masih kurang begitu paham.
“Coba selidiki apa sebenarnya hubungan Tamara dengan Duke.” Naomi berkata dengan pelan.
“Bukankah ia adik sepupunya?” Paula bertanya tanpa pikir panjang.
“Adik sepupu juga ada yang berasal dari keluarga dekat atau sudah beda beberapa keturunan. Keluarga
kerajaan Fraund sepertinya juga menerima pernikahan sedarah yang sudah berbeda beberapa
keturunan. Mungkin…”
Naomi mengamati raut wajah Tracy, lalu berkata dengan hati–hati, “Meskipun Duke sepertinya bukan
tipe orang yang suka berubah–ubah pikiran, tapi mungkin saja ada orang lain yang memiliki niat jahat.”
“Aku paham.” Paula tiba–tiba menyadarinya, “Tenang saja. Serahkan masalah ini padaku.”
“Yang terpenting sekarang ini adalah keamanan anak–anak. Jangan terlalu memikirkan hal–hal lain.”
Tracy berkata dengan datar, “Paham?”
“Tenang saja, Nona Tracy.” Naomi berkata dengan penuh percaya diri. “Orang tidak penting seperti itu
dapat dengan mudah kita hadapi.”
“Baiklah. Sebaiknya kalian istirahat lebih awal.”
Tracy meletakkan cangkir kopinya, lalu bangkit berdiri meninggalkan ruangan itu.
Paula dan Naomi segera mengikutinya.
Setibanya di lantai atas, Tracy berpapasan dengan Duke yang baru keluar dari kamar Ibunya.
Duke menjelaskan dengan canggung: “Tracy, jangan terlalu memikirkan apa yang dikatakan Ibuku
barusan. Aku sudah berbicara dengannya.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Tidak apa–apa, aku mengerti.” Tracy berkata dengan lembut, “Apa Nyonya Besar sudah tidur?”
“Iya.” Duke mengangguk, “Kamu juga sebaiknya istirahat lebih awal. Ini sudah malam.”
“Baiklah.” Tracy beranjak berjalan memasuki kamarnya.
“Tracy….” Duke tiba–tiba memanggilnya. Tracy pun berpaling menatapnya, “Ya?” “Tidak apa–apa.
Selamat malam.” Duke menatapnya dengan lembut.
SE
“Selamat malam.” Tracy tersenyum kecil menatapnya, lalu menutup pintu kamarnya.
Semua pemandangan ini dilihat oleh Tamara. Namun, ia tidak mengucapkan sepatah kata pun, dan
langsung masuk ke dalam kamarnya.
Naomi mengawasi di sisi lain koridor itu. Bibirnya tersenyum mencibir, seolah–olah ingin melihat kapan
Tamara akan menunjukkan wajah aslinya…
Tracy kembali ke kamarnya dan segera berendam dalam bak mandinya. Wajahnya berubah muram
mengingat perkataan Maggie tadi, serta melihat tatapan Duke yang menyala–nyala.
Ia mengira karena ia sudah tidak memedulikan perasaan cinta lagi dan hanya mengutamakan
kepentingan banyak orang saja, membuatnya tidak berkeberatan menikahi Duke. Namun sekarang ia
baru menyadari, ternyata ada beberapa hal yang benar–benar tidak dapat dipaksakan…