- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1206
“Duke, aku ingin kembali dan istirahat...” Tracy memutuskan untuk kembali ke kamarnya, “Kamu
pergilah, lanjut menonton pertunjukan sendiri.”
“Aku juga ingin istirahat.” Duke mengipas–ngipas dengan tangannya, “Entah kenapa, aku merasa agak
kepanasan.”
“Oke, kalau begitu kita kembali sama–sama saja.”
Mereka berdua kembali ke vila bersama–sama dan setelah naik ke atas, Tracy hendak kembali ke
kamarnya, tapi Duke menghentikannya: “Tracy, aku ingin bicara denganmu.”
“Ada apa, besok baru kita bicarakan saja.” Tracy memegang dahinya dengan lelah.
“Aku khawatir besok aku tidak akan ada keberanian untuk mengatakannya.‘ Duke merendah dan sedih,
“Aku ingin berbicara denganmu sambil minum...”
Tracy tidak tahan melihatnya seperti ini dan akhirnya setuju: “Baiklah, masuklah.”
Duke mengikutinya masuk ke kamar.
12
Kedua pengawal wanita dari Keluarga Moore secara tidak sadar ingin mengikuti masuk, tapi dihentikan
oleh pengawal Duke, “Pasangan membahas hal pribadi, tidak
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtLLLL
1/4
baik jika diikuti, ‘kan?”
“Tapi...” Kedua pengawal wanita itu menatap Tracy.
“Kembalilah.” perintah Tracy.
“Baik.” Pengawal wanita dan pengawal Duke semuanya pergi.
Pintu tertutup, Tracy menuangkan dua gelas air, menyerahkan segelas kepada Duke dan duduk di sofa
sambil minum.
“Tracy..” Duke memandang Tracy dengan penuh kasih sayang dan menyatakan dengan penuh
emosional, “Kamu tahu tidak, aku sangat senang kamu bisa menyetujui lamaran pernikahanku. Ini
adalah impian seumur hidupku, hari pernikahan kita akan segera tiba, delapan hari lagi...”
“Duke.” Tracy menyela Duke, mengerutkan kening dan berkata, “Jika kamu hanya ingin membicarakan
hal ini, bicarakan lain hari saja. Aku sangat lelah sekarang dan ingin istirahat.”
“Akhir–akhir ini kamu sangat dingin padaku.” Duke sangat sedih, “Apa karena Daniel akan datang?”
“Bisakah kamu jangan senaif ini?” Tracy agak kesal, “Sudah kubilang sejak awal bahwa aku tidak
mencintaimu, jadi jika kamu harus menikah denganku,
2/4
kamu harus mempertimbangkannya kembali.”
“Iya, kamu pernah mengatakannya dan aku mengerti.” Duke sangat sedih, “Aku terus bekerja keras
mempererat hubungan, aku kira bisa menggerakkan hatimu, tapi aku menemukan bahwa apa pun yang
aku lakukan, kamu tetap cuek, bahkan semakin dingin padaku…”
Semakin Duke berbicara, ia semakin emosional dan sedih, “Tracy, jujurlah padaku, apa kamu masih
mencintai Daniel? Apa kamu ingin kembali bersama dengannya...”
“Sudahlah!” Tracy tidak bisa mendengarkan lagi, “Tidak pantas membicarakannya malam ini. Jika ada
sesuatu, besok kita bicarakan lagi saja.”
Setelah mengatakannya, dia meletakkan gelas dan langsung mengusirnya, “Aku istirahat dulu, selamat
malam!”
“Maaf, aku impulsif. Jika aku membuatmu tidak senang, aku minta maaf...”
Duke sangat pengecut di depan Tracy. Meskipun ada nyala api aneh yang membara di tubuhnya
sekarang dan ada hasrat naluriah, dia tetap tidak berani menyentuhTracy.
“Aku harap tidak mempengaruhi suasana hatimu, aku pergi dulu, sampai jumpa besok.”
3/4
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmBau 1200
m
ulluara
Duke bangkit berdiri dan hendak pergi. Pada saat ini, ponsel di atas meja tiba–tiba berdering dan
peneleponnya adalah Daniel.
Tracy tercengang, kenapa Daniel menelepon pada saat seperti ini?
Saat Duke melihat nama ini, dia langsung meledak dan bertanya dengan penuh emosi: “Tracy, kamu
mengusirku hanya demi mengangkat teleponnya? Bukankah kamu bilang bahwa kamu sudah benar–
benar putus dengannya dan tidak akan kembali? Kenapa selarut ini masih telepon?”
“Duke, ada apa denganmu hari ini?”
Tracy merasa ada yang aneh dengan Duke malam ini. Biasanya, dia lembut dan ramah. Bahkan jika dia
menghadapi masalah, dia akan berkomunikasi secara rasional. Kenapa dia begitu berubah–ubah hari
ini.
“Tracy, jangan lupa, kamu adalah tunanganku.” Duke sangat emosional, “Kamu sendiri yang
mengumumkan pernikahan kita di depan publik, kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini.”
“Duke, apa kamu minum terlalu banyak?” Tracy tidak bisa berkata–kata, “Aku tidak melakukan apa pun
yang menyakitimu, ‘kan? Kenapa kamu semarah ini?”