- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1224
Hari ini pagi–pagi terjadi banyak masalah, pelayan pun hanya mengganti seprai dan tidak sempat
membersihkan dengan teliti. Mungkin karena hal itu, mereka pun tidak menyadari rambut–rambut ini.
Namun, kemarin baju yang diganti oleh Tracy belum dimasukkan ke dalam lemari, bagaimana mungkin
ada rambut di dalam lemari?
Sebenarnya, rambut ini miliknya atau bukan?
Jika bukan, rambut ini milik siapa?
Jika itu miliknya, bagaimana bisa ada di lemari?
Tracy segera menyuruh Naomi mengambil rambut itu dan memeriksanya.
Dengan cepat, Naomi mendapatkan hasilnya, rambut itu adalah milik Tracy dan noda merah itu adalah
cat kuku.
Namun, Tracy sama sekali tidak menggunakan kutek. Naomi dan Paula juga tidak.
Ini berarti ada seorang wanita yang memakai kutek warna merah masuk ke kamar Tracy.
Tanpa berbicara, Naomi segera pergi memeriksa, siapa yang memakai kutek warna merah.
Kemudian, dia menyadari bahwa beberapa pelayan berstatus tinggi yang melayani di sisi Maggie
memakai kutek, dan tiga orang di antaranya memakai kutek warna merah…
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtNamun, kutek di jari mereka tidak ada bekas terkelupas, kelihatannya
masih utuh.
Tidak peduli bagaimanapun, ketiga orang itu sudah menjadi sasaran pengawasan mereka. Naomi
menyuruh orang untuk diam–diam mengawasi mereka, lihat apakah bisa menemukan sesuatu.
Menerima hasil ini, perasaan Tracy masih sangat sedih. Meskipun ada
beberapa petunjuk, tetapi juga tidak bisa menunjukkan apa–apa...
Setiap hari dia mencoba menghubungi Daniel, tetapi tetap tidak terhubung. Dia menelepon anak–anak,
juga tidak aktif.
Fincent juga beberapa kali menghubungi Daniel, mengatakan bahwa dia mau mengajak istrinya dan
Duke untuk datang meminta maaf, tetapi
Daniel sama sekali tidak memedulikan mereka.
Tiga hari sudah berlalu, setiap hari Tracy tidak ada nafsu makan dan sulit tidur. Fincent dan Maggie juga
sangat tidak tenang, khawatir Daniel akan membalas dendam karena mereka sudah menyinggungnya.
Duke terus memikirkan cara untuk mencari Daniel, tetapi tidak ada kabar apa pun.
Malam ini saat makan malam, Duke menerima sebuah telepon, lalu dia pun segera memberi tahu Tracy
dengan bersemangat, “Tracy, Direktur Matthew memberitahuku bahwa dia dan Daniel berjanji untuk
bertemu di Hotel
Kerajaan Paris besok malam.”
“Benarkah?” Tracy merasa gembira, lalu segera berpesan kepada Naomi, “Siapkan mobil, pergi ke
Paris.”
“Baik.” Naomi segera melaksanakan perintah.
“Biar aku yang mengaturnya, aku pergi bersamamu.” Duke segera bicara, “Aku ingin berbicara baik–baik
dengan Daniel.”
“Kamu jangan pergi.” Tracy sangat tegas, “Jika melihatmu, dia akan semakin marah, nanti sama sekali
tidak bisa berbicara apa–apa.”
“Tapi...”
1 III
“Tracy.” Maggie berbicara, “Empat hari lagi, kamu dan Duke akan melangsungkan acara pernikahan.
Kebetulan besok kami juga akan bersiap
pergi ke Paris untuk mempersiapkan acara pernikahan kalian!”
“Benar.” Fincent juga berkata sambil tersenyum, “Aku juga mau kembali – untuk menyambut para tamu.
Ada banyak lamiu penting dari berbagai belahan dunia yang bergegas datang di tengah kesibukan
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmereka. Mereka sangat mementingkan pernikahan ini, kita tidak boleh bersikap tidak
sopan.”
Mendengar perkataan ini, Tracy baru menyadari bahwa acara pernikahannya dengan Dlike hampir tiba.
Namun, sekarang dia sangat menolak hal ini, balikan ada keinginan kuat untuk membatalkan
pernikahan ini.
Tapi, dia tidak tahu bagaimana harus mengatakannya.
“Tracy, kamu ingin berbicara berdua dengan Daniel mengenai masalah
anak–anak, itu tidak masalah, aku bisa mengerti.” Duke tidak ingin Tracy kesulitan, maka dia mengubah
perkataannya, “Tapi, besok pagi kita bisa pergi bersama–sama ke Paris. Setelah mengatur tempat
tinggal di Paris, barulah kamu pergi menemuinya. Apa boleh?”
“Ya.” Tracy mengangguk. Duke sudah berbicara seperti itu, dia juga sungkan untuk menolak lagi.
“Kalau begitu, diputuskan seperti itu.” Duke sangat gembira, dia pun segera menyuruh orang untuk
mengaturnya.
“Boleh saja jika Duke tidak pergi.” Maggie tersenyum, “Temperamen Daniel tidak baik, jika melihat Duke,
takutnya akan berkonflik lagi. Tracy, kami percaya padamu!”
Maksud dari perkataan ini sangat jelas. Mereka berharap Tracy tidak mengecewakan kepercayaan
mereka padanya dan tidak melakukan hal memalukan di belakang mereka.