- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1226
Tracy merasa bersalah terhadap Tabib Hansen, menyuruhnya pergi mengikuti dirinya ke mana–mana,
sungguh menyulitkan orang tua itu.
Namun, sekarang dia mau pergi ke Paris untuk mencari Daniel, tidak bisa meninggalkan Tabib Hansen
dan ketiga anak di sini. Bagaimanapun juga, sekarang hubungannya dengan keluarga Louis sedikit
rumit.
Meskipun Duke tetap bersikap ramah dan perhatian padanya, tetapi sikap Fincent dan Maggie ada
sedikit perubahan…
Tracy tahu, menjelang acara pernikahan, sampai sekarang kakaknya, Lorenzo, malah belum
memberikan kabar apa pun.
Takutnya sejak awal sudah ada pemikiran seperti ini di dalam hati Fincent dan Maggie. Pertama,
menganggap alasan Lorenzo menyetujui pernikahan ini adalah ingin memberikan tempat bernaung bagi
Tracy dan anak–anak.
Kedua, mereka juga khawatir bahwa diri mereka berdiri di kubu yang salah. Awalnya ingin menggunakan
pernikahan ini untuk menjalin hubungan dengan Keluarga Moore dan meningkatkan status keluarga
mereka. Namun, tidak disangka sekarang Keluarga Moore menghadapi krisis dan Keluarga Wallance
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmalah kembali ke puncak.
Saat ini mereka kehilangan pendukung besar, yaitu Keluarga Moore, juga telah menyinggung Daniel.
Ini namanya tidak mendapatkan keuntungan, malah mengalami kerugian. Segala keuntungan yang
didapatkan tidak bisa menggantikan kerugian!
Jika berpikir secara logis, Fincent dan Maggie tidak bersalah, hanya saja kekurangan rasa
kemanusiaan.
Awalnya Tracy menganggap Duke sekeluarga tidak akan berkonflik dengan orang, sangat tulus dan
sederhana, tetapi sekarang terlihat jelas bahwa itu – adalah kesalahpahaman…
Tracy pergi mencari Tabib Hansen, lalu menceritakan secara singkat mengenai dirinya yang mau pergi
ke Paris.
Begitu mendengarnya, Tabib Hansen bertanya dengan bingung, “Bukankah tiga hari kemudian kamu
dan Duke akan menikah? Kamu malah pergi ke Paris terlebih dahulu? Apa ada masalah?”
“Sejujurnya...” Awalnya Tracy tidak ingin membicarakan masalah yang terjadi, tetapi dia terpaksa
menjelaskannya, “Beberapa hari yang lalu, Daniel datang dan membawa ketiga anak pergi. Aku ingin
pergi ke Paris untuk berunding dengannya.”
“Baiklah.” Tabib Hansen tersenyum, “Saat tidak memberikan pengobatan, aku menyiapkan obat–obatan
di rumah kecil ini. Mengenai masalah yang terjadi di vila, aku sungguh tidak tahu.”
“Maaf, Tabib Hansen, lagi–lagi membuatmu bepergian.” Tracy merasa sangat bersalah, “Kali ini saat
sampai di Paris, setelah aku mengurus masalah selama beberapa hari ini, maka aku akan mengirimmu
pulang ke kota Tua.”
“Apa ada pesawat untuk pulang ke kota Tua dari Bordeaux?” Sejak awal Tabib Hansen sudah ingin
pergi, “Atau aku langsung pulang dari sini saja.”
“Sekarang sudah mau pergi? Aku masih belum sempat berterima kasih padamu.” Tracy merasa sedikit
tidak tenang.
“Masih ada hari lain.” Tabib Hansen berkata sambil tersenyum. “Penyakitmu dan Carla sudah sembuh,
aku juga sudah tidak perlu tinggal di sini. Tapi...”
Dia teringat Daniel, “Sebelumnya, bukankah Daniel jatuh sakit? Apa sekarang dia sudah tidak apa–
apa?”
“Hari itu saat melihatnya, berat badannya memang turun banyak, tapi raut wajahnya cukup bagus.”
Tracy tidak tahu bahwa Daniel jatuh sakit, “Mungkin sudah sembuh.”
Baguslah kalau begitu.” Tabib Hansen mengangguk, “Kalau begitli, aku pulang dulu. Kebetulan obat
yang disiapkan untuk kalian juga sudah hampir habis. Kelak jika ada masalah lain, kamu datanglah ke
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmKota Tua untuk mencariku.”
“Baiklah, aku akan segera menyuruh orang untuk mengaturnya.”
Tracy segera menyuruh Paula untuk mengatur pesawat khusus. Paula memeriksa bahwa ada pesawat
dari Bordeaux ke kota Bunaken, tetapi tidak ada yang langsung ke Kota Tua. Setelah berunding, Tabib
Hansen akhirnya memutuskan kembali ke Kota Bunaken dulu.
Dia juga ingin pergi ke makam James Smith, ayah Tracy, lalu pergi menemui beberapa teman lama.
Nanti kembali ke Kota Tua dari Kota Bunaken juga sama saja.
Tracy segera mengutus dua pengawal dan dua pelayan untuk mengantar Tabib Hansen beserta Dixon
dan Amanda pergi ke bandara. Dia juga berpesan kepada mereka untuk menjaga dan melindungi Tabib
Hansen dengan baik, harus mengantarkan Tabib Hansen ke Kota Tua selamat sampai di tujuan.
Segalanya sudah diatur dengan baik...
Di sisi lain, Tracy juga membawa ketiga anak berangkat ke Paris lebih awal.
Rombongan mobil perlahan–lahan melaju keluar dari kediaman keluarga Louis, tetapi pengawal
keluarga Louis malah menghadang, “Maaf, Nona Tracy, tanpa perintah dari Tuan Besar dan Nyonya
Besar Louis, Anda tidak boleh meninggalkan kediaman ini.”
Mendengar perkataan ini, emosi Paula tersulut. Hal ini berarti Fincent dan Maggie sudah berpesan
terlebih dahulu bahwa Tabib Hansen boleh pergi, tetapi Tracy tidak boleh pergi...