- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1238
“Tuan Daniel...” Ryan segera mengejar Daniel, berkata dengan pelan, “Kedua gadis tadi mungkin
adalah...”
“Ryan!” Daniel menyela Ryan, berkata dengan dingin, “Malam ini, kamu banyak bicara.”
Ryan ditegur olehnya sampai tidak berani bersuara, tapi hatinya benar–benar panik.
“Hubungi Thomas.” Tiba–tiba Daniel memberi instruksi, “Mungkin malam ini akan hujan deras, suruh dia
menutup jendela dan pintu dengan baik, jaga anak–anak.”
“Hah...” Ryan tercengang seketika, segera menjawab, “Baik.”
Tiba–tiba Ryan mengerti, ternyata Tuan Daniel tahu segalanya...
Di kamar ganti.
Naomi menahan suara, berkata dengan cemas: “Bagaimana ini? Apa sungguh mau berganti pakaian
renang?”
“Untuk apa panik?” Tracy melirik gadis lain, semuanya sedang bersiap–siap, setiap orang sangat
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmenantikannya.
“Kenapa kalian tidak ganti?” Ada gadis yang bertanya dengan penasaran.
Tracy dan Naomi tidak bicara.
Seorang gadis yang lain berkata dengan mengejek: “Kalau tidak mau, jangan datang. Sudah datang,
malah berpura–pura polos. Mau diperlihatkan pada siapa?”
“Benar.” Gadis lain juga ikut mengejek, “Apa mungkin ada orang yang mengancam dengan pisau?”
“Kalian...” Naomi hendak marah, Tracy menariknya, mengisyaratkannya untuk jangan memedulikan
mereka.
Naomi sangat emosi, tapi tetap memilih untuk diam.
“Apa kalian tidak menyiapkan pakaian renang? Pakai dua helai ini?”
Saat ini, terdengar sebuah suara yang ramah.
Tracy menoleh dan melihatnya. Gadis itu sudah melepaskan gaun yang berat, mengenakan pakaian
renang bikini yang seksi, memperlihatkan postur tubuh yang sempurna.
Sebuah wajah yang segar dan menawan, polos dan bergairah, terlihat sangat murni di tengah begitu
banyak gadis cantik lainnya.
“Kamu gadis yang tadi berbicara dengan bahasa Kota Bunaken??”
Tracy langsung bisa mengenali gadis yang menarik perhatian Daniel tadi.
“Pandanganmu sungguh baik.” Gadis itu tersenyum, “Kedua pakaian renang ini sedikit tertutup. Kalau
kalian tidak keberatan, pakailah.”
“Terima kasih.” Tracy menerima pakaian renang, melirik lencananya, Frisca Amberson, nama yang
sangat bagus, “Kamu orang Korea?”
“Ya.” Gadis itu tersenyum hangat, “Kamu juga?”
“Bukan, aku dari Kota Bunaken.” Tracy menjawab sambil tersenyum, “Terima kasih atas pakaian
renangmu. Mereka sudah keluar, kamu cepatlah ke sana.”
Frisca menoleh dan melihat sekilas, segera mengikuti: “Kalau begitu, aku pergi dulu. Kalian cepat ganti
pakaian dan keluarlah.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Ya.” Tracy menjawab, melihatnya pergi.
Dengan sangat cepat, orang–orang di kamar ganti sudah pergi. Naomi berkata dengan pelan: “Frisca itu
terlihat sedikit familier, sepertinya pernah mendengar namanya.”
“Putri keluarga terkaya di Korea.” Tracy menjawab dengan sangat cepat, “Saat melelang Proyek Ocean
Wild Kota Bunaken, ayahnya menginvestasikan 40 triliun untuk bersaing denganku, dia pergi ke
belakang panggung untuk mencari Daniel.”
“Oh, benar benar, aku sudah ingat.” Naomi tiba–tiba menyadarinya, “Saat itu, dia terus menunggu
Presdir Daniel di belakang panggung, Presdir Daniel juga mengundangnya ke dalam ruangan untuk
duduk sebentar...”
“Saat itu, aku baru kembali, belum mengenal Daniel.” Tracy mengenang masa lalu, “Daniel ingin
memanfaatkannya untuk mengujiku, apakah aku adalah Tracy Smith.”
“Benar, dialah orangnya.” Naomi terus mengangguk, “Aku tidak mengerti. Latar belakang keluarganya
begitu bagus, kenapa harus sampai datang ke tempat seperti ini?”
“Sebelumnya aku sudah bilang, semakin bagus latar belakang keluarga, pandangan juga semakin
tinggi.” Tracy tersenyum datar, “Merasa pria biasa tidak pantas bagi dirinya, hanya Daniel...”
“Mungkinkah dia datang untuk Presdir Daniel?” Naomi bertanya dengan hati–hati, “Aku merasa dia
berbeda dengan gadis lain. Di pikiran gadis lain hanya ada menang dan hasrat. Saat melihat Daniel,
sorot matanya dipenuhi dengan kekaguman dan perasaan cinta.”