- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1300
“Yang menyetir mobil Wraith itu.” tanya Ryan.
“Oh, tadi ada dua wanita yang menyetir mobil itu, mereka ke ruangan VIP. Aku antar kalian ke sana.”
Manajer lekas menyambut, “Presdir, sebelah sini.”
Daniel dan pengawalnya mengikuti manajer menuju ruangan VIP.
Di sini lebih tenang daripada ruangan tengah utama. Masih tampak seperti dulu, sedikit pun tak berubah.
Hanya saja sudah lama Daniel tidak kemari, sekarang ia agak tersentuh dengan pemandangan ini.
“Dua bulan lalu telah mendekorasi bagian umum, ruangan VIP sama sekali tidak disentuh. Ruangan VIP
Presdir masih tetap sama, setiap hari ada yang membersihkan….”
Manajer berjalan sambil menjelaskan.
Daniel melihat sekeliling, ia teringat masa lalunya dengan Tracy. la bahkan tak menyadari Frisca yang
mengikuti dari belakang telah hilang…
Hingga tiba–tiba terdengar suara jeritan, Daniel baru menolehkan kepala. Frisca ditahan oleh dua orang
pemabuk. Dua orang itu menggodanya dan menariknya menuju ruangan VIP.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Presdir Daniel, tolong aku…..” Frisca menjerit ketakutan.
Raut wajah Daniel berubah, ia melangkah dengan cepat dan menendang dua orang
Frisca ketakutan hingga wajahnya memucat, ia bersembunyi di belakang badan Daniel. Tubuhnya
gemetar sambil menarik pakaian Daniel.
“Sudah tidak apa.” Daniel merangkul bahunya dan menenangkannya dengan lembut.
Tadi ia tak sabar ingin bertemu Tracy, jadi tak sadar mempercepat langkah kakinya, sedangkan Frisca
baru pertama kali datang. Tempat itu sesak penuh dengan orang, ia tidak tahu Frisca
tersesat.
itu.
Jadi, Daniel agak merasa bersalah…
Sedangkan di waktu bersamaan, Tracy yang keluar dari ruangan melihat adegan ini.
Sudah lama sekali, ia tak pernah melihat Daniel selembut dan seperhatian itu terhadap wanita lain…
Dulu ketika Linda dan Victoria berada di sisinya. Walaupun ia murka, tetapi ia tak pernah cemburu,
karena ia tahu Daniel sama sekali tidak mencintai mereka.
Tetapi sekarang berbeda…
Perlindungan Daniel terhadap Frisca bukanlah palsu.
Punggunganya yang tinggi dan ramping masih tampak familiar. Saking familiarnya telah terukir
di dalam benakanya. Di bawah cahaya remang–remang, ia dapat langsung mengenali punggung itu,
tetapi hari ini ia malah sedang merangkul wanita lain….
“Ryan!!!” Naomi tiba–tiba berteriak marah.
Ryan terkejut hingga tubuhnya bergidik, ia menoleh dan berpapasan dengan tatapan tajam Naomi. la
ketakutan hingga wajahnya memucat, lalu lekas menepuk–nepuk punggung tangan Daniel, “Presdir
Daniel, Presdir Daniel…”
Reaksi Ryan ini seperti sedang tertangkap basah karena mencuri, hatinya panik sekali.
Namun, jelas–jelas ia tak besalah.
Sebaliknya, Daniel yang sebagai pemeran utamanya malah tampak sangat tenang. Ia merangkul Frisca
sambil membalikkan badan dan menatap Tracy dengan tenang, “Kebetulan sekali?”
Frisca agak terkejut mendengar dua kata ini. Ucapannya seolah Daniel kemari bukan untuk mencari
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTracy, melainkan tak sengaja bertemu dengannya…..
“Benar sekali, sungguh kebetulan!”
Dalam sekejap. Tracy kembali ke ekspresi dingin dan tenangnya. Ujung bibinya menyunggingkan
senyuman, mata Tracy menyapu wajah Daniel, lalu berhenti di wajah Frisca, “Nona Frisca, kita bertemu
lagi.”
“Benar.” Frisca dengan cepat bereaksi, ada senyuman lembut di wajahnya. Ia memandang Tracy
dengan ramah, “Barusan kita baru minum teh, tak disangka bertemu lagi di sini.”
“Padahal sudah janji akan mengajakmu minum, tampaknya tidak perlu aku traktir lagi.” Tracy
memandang Daniel dengan dalam dan berkata dengan lapang dada, “Selamat bersenang–senang, aku
pergi dulu!”
Setelah bicara, Tracy membalikkan badan hendak pergi…
Naomi memelototi Ryan dengan murka, lalu lekas mengikuti Tracy.
“Baru datang sudah mau pergi?” Daniel bicara menghadap punggung Tracy, “Tidak duduk dan minum
bersama sejenak?”
Hati Tracy seperti terbakar, tetapi ia tetap menyunggingkan senyuman. Menoleh dan berkata, “Tidak
mengganggu waktu indah kalian!”
Lalu, ia meninggalkan tempat itu dengan anggun…