- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1317
“Tracy…” Duke menggenggam tangan Tracy, dengan mata memerah, dia memohon secara
menyedihkan, “Tidak apa–apa jika kamu tidak mencintaiku. Asalkan kamu berada di sisiku, itu sudah
cukup. Setiap hari aku hanya ingin melihatmu dan menemanimu, bagaimana?”
Melihat Duke yang begitu sed respons…
an putus asa, Tracy tidak tahu bagaimana harus memberikan
Dia mengira setelah berlalu begitu lama, seharusnya Duke sudah bisa pelan–pelan melepaskannya.
Tidak disangka pria ini malah masih begitu terobsesi.
“Tracy, kembalilah ke sisiku, aku mohon…”
Tiba–tiba Duke memeluk Tracy dengan erat, sangat erat hingga membuat Tracy hampir tidak bisa
bernapas.
Tracy tidak meronta, hanya membiarkan Duke memeluknya. Dia tahu bahwa sekarang suasana hati
Duke tidak begitu stabil. Semakin dirinya meronta, pria ini pun akan semakin emosional…
Pada saat ini, sebuah mobil Rolls Royce hitam melintas dari samping. Kebetulan Daniel yang berada di
dalam mobil menyaksikan kejadian ini…
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtHampir secara refleks, Tracy mendongakkan kepalanya dan menatap ke luar. Dia pun bertatapan
dengan Daniel, melihat tatapan mata pria itu yang dingin namun penuh dengan kemarahan, Tracy
langsung terkejut, lalu tanpa sadar mendorong Duke.
Pada saat ini, kedua mobil sudah berpisah jauh.
“Tracy…” Duke masih ingin memeluk Tracy. Tracy pun berseru dengan mengerutkan kening, “Duke, jika
kamu masih seperti ini, aku akan turun dari mobil.”
Tangan Duke yang terulur pun berhenti bergerak, tidak berani membuat Tracy marah lagi.
Tracy menutup jendela mobil, lalu menarik napas dalam–dalam, mengatur suasana hatinya…
Seharusnya Daniel melihat kejadian tadi, entah apa yang akan dia pikirkan terhadapnya. Sudahlah, lagi
pula, mereka juga sudah tidak mungkin kembali bersama lagi, Terserah dia mau berpikir apa.
“Tracy, aku harus bagaimana agar kamu bisa kembali ke sisiku?” Duke masih bertanya dengan
terobsesi, “Aku sungguh tidak bisa tanpa dirimu.”
“Duke, kamu harus lebih dewasa.” Tracy menasihati dengan sabar, “Di dunia ini, tidak ada orang yang
tak bisa hidup ketika kehilangan seseorang, juga bukan setiap percintaan pasti memiliki akhir yang baik.
Walaupun hubungan kita berakhir, tapi kita masih bisa menjadi teman. Kamu jangan terus terobsesi…”
“Aku sudah mencobanya.” Duke sangat menderita, “Tapi, aku tidak bisa melakukannya…”
“Kamu bisa.” Tracy mencoba membuka pikiran Duke, “Sebenarnya, seharusnya kamu lebih banyak pergi
keluar untuk mencari teman, lebih banyak mengenal gadis–gadis yang hebat.
Dengan begitu, kamu tidak akan lagi menghabiskan pikiranmu terhadap diriku.”
“Tidak mungkin, tidak ada gadis yang lebih hebat darimu di dunia ini.” Duke tetap sangat keras kepala,
“Aku hanya mencintaimu…”
Tracy tak bisa berkata–kata, tidak tahu apa yang sebaiknya dikatakan.
“Ini, menurutku, pasti Duke Louis yang menempel pada Nona Tracy.” Ryan buru–buru menjadi
penengah, “Dia tidak bisa melepaskan hingga datang mencari ke Vila Sisi Utara. Nona Tracy naik ke
mobilnya juga karena tidak berdaya, pasti begitu…”
“Berisik.”
Daniel menurunkan pandangannya, tatapannya sangat tenang dan datar, seolah–olah tidak
memedulikan kejadian itu.
Namun, Ryan bisa melihat pergolakan di mata Daniel…
Ryan tidak berani bicara, hanya khawatir Daniel memendam masalah di dalam hati, itu akan berakibat
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmburuk bagi tubuhnya…
Saat sedang berpikir, ponsel Ryan berdering. Itu adalah panggilan telepon dari Frisca, dia pun buru–
buru menjawab, “Halo? Nona Frisca!”
“Aku mengirimkan pesan teks pada Presdir Daniel, tapi dia tidak membalas, jadi aku
meneleponmu.” Suara Frisca sangat lembut, “Aku ingin mengundangnya untuk makan malam, entah ia
ada waktu atau tidak.”
“Uh, ini…” Ryan menatap Daniel.
Daniel langsung mengambil ponsel Ryan, lalu berkata kepada Frisca, “Kirimkan alamatnya.”
“Ya, ya, aku akan segera mengirimnya.” Frisca sangat gembira.
Setelah mengakhiri panggilan, Daniel pun berpesan, “Pergi ke restoran.”
“Baik.” Sopir segera memutar balik.
Ryan tahu bahwa Daniel sedang kesal, tetapi dirinya juga tidak bisa berkata apa–apa. Asalkan Daniel
senang, terserah dia mau bersama siapa. Bagaimanapun juga, sekarang kondisi kesehatannya terus
menurun…
Jika setiap hari depresi dan tidak gembira, kondisi penyakit pun akan semakin parah.
Setiap hari Tracy membuatnya kesal, sedangkan Frisca malah menyembuhkannya. Begini juga bagus,
lagi pula, tidak ada hasil, lebih baik menikmati proses ini…