- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1328
“Dasar gila.” Tracy langsung marah, “Aku berbaik hati membuatkan makanan untukmu, kamu malah
berkata seperti itu. Menurutmu, obat apa yang bisa aku berikan padamu?”
“Afrodisiak!” Daniel blak–blakan.
.” Tracy tak bisa berkata–kata.
“Melihat tindakanmu tadi, jelas bahwa nafsumu tidak terpuaskan.” Daniel sengaja menggodanya, “Kamu
terus mencari alasan malam ini, menarikku ke kamarmu untuk minum teh, juga menumpahkan teh ke
celanaku. Kamu membuat begitu banyak hal, hanyalah untuk membuatku tinggal. Kamu kira aku tidak
tahu?”
“Kamu…….” Tracy marah sampai wajahnya merah, “Daniel, bisakah kamu tahu malu sedikit?”
Dia meletakkan mangkuk di atas meja, berkata dengan kesal, “Kalau tidak mau makan, ya sudah. Air
susu dibalas air tuba. Biarkan saja kamu mati kelaparan.”
Tangannya terkena sedikit bubur, maka pergi ke toilet untuk mencuci tangan.
Saat mendengar suara langkah kaki, Daniel tahu bahwa dia sudah pergi, maka segera mencari
ponselnya sendiri di sofa dengan meraba–raba.
Saat mencuci tangan di dalam toilet, Tracy mendengar suara, maka melihat ke bawah, terlihat ponsel
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDaniel di dalam pakaian yang dilepas tadi.
Dia mengambil ponsel, terlihat sebuah pesan teks dari Friska: “Presdir Daniel, apakah kamu sudah
pulang……”
Hanya terlihat beberapa kata di depan, bagian belakang tidak ditampilkan. Tapi, saat melihat nama ini,
suasana hati Tracy sudah sangat tidak nyaman.
“Ponselku di toilet?”
Terdengar suara Daniel. Dia tidak bisa melihat, tapi pendengarannya menjadi sangat baik.
“Ya.” Tracy menjawab, lalu berjalan keluar dengan membawa ponsel, “Apa yang terjadi padamu? Bisa
lupa membawa ponsel.”
Daniel mengulurkan tangan padanya. Tracy menyadari bahwa tidak ada cahaya di matanya, seolah–
olah tertutup kabut tipis, sepertinya tidak fokus……
Dia terkejut, sengaja memberikan ponsel dari sisi lain, “Ada yang mengirimkan pesan
teks padamu, ambillah.”
Benar saja, tangan Daniel memegang udara, tidak mendapatkan ponsel.
Tracy tercengang seketika, membelalakkan mata, melihatnya dengan bingung.
Dia, sungguh tidak bisa melihat?
Daniel berhenti sesaat, dengan sangat cepat mengambil ponsel di tangan Tracy dengan mengandalkan
intuisi, berkata dengan tidak senang, “Kamu mengintip ponselku?”
“Aku melihatnya, tapi bukan mengintip.” Tracy berpura–pura berkata dengan kejam, “Melihat secara
terang–terangan.”
Dia tidak ingin Daniel tahu, bahwa dia menyadari sesuatu……
Saat mendengar nada bicaranya, Daniel diam–diam merasa lega. Wanita ini tidak begitu cerdas,
mungkin tidak menemukan apa–apa, ‘kan?
Saat ini, kebetulan terdengar suara ketukan pintu, kemudian terdengar suara Ryan, “Nona Tracy, aku
membawakan pakaian Tuan Daniel.”
Tracy pergi membuka pintu, lalu kembali dengan membawa pakaian, sengaja berkata dengan dingin:
“Setelah berganti pakaian, cepat pergi.”
Daniel menerima pakaian, langsung melepas jubah mandi, memperlihatkan postur tubuh yang kekar
tanpa mengenakan apa–apa……
“Ah!” Tracy terkejut dan berteriak, berbalik dengan panik, berkata dengan wajah merah, “Kamu, apa
yang kamu lakukan?”
“Kamu juga bukannya tidak pernah lihat, takut apa?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDaniel sengaja menggodanya, lalu berganti pakaian dengan meraba–raba.
Meski tidak bisa melihat, tapi masih bisa memakainya dengan lancer, meraba kancing dan merek pada
pakaian.
Tracy sangat marah, tapi karena ingin memastikan sebenarnya matanya ada masalah atau tidak, maka
memberanikan diri untuk berbalik…….
Dan saat ini, Daniel sudah memakai celana, mengenakan kemeja, dan sedang mengancing satu per
satu.
Gerakannya elegan dan terampil, kelihatannya tidak ada masalah apa pun.
Matanya terus melihat ke bawah, tidak bisa di lihat dengan jelas.
“Daniel……” Tracy sengaja mencari topik, ingin melihat reaksi matanya dengan jelas, “Apa kamu
berpacaran dengan Frisca?”
“Kenapa? Cemburu?”
Daniel menaikkan sudut mulut, matanya malah tidak ada reaksi apa pun.
“Kalau kamu sungguh menyukainya, maka bersamalah dengannya dengan baik, kelak kita harus
menjaga jarak.” Tracy menatap mata Daniel, mengujinya dengan bertanya, “Kalau kamu tidak
menyukainya, hanya memanfaatkannya untuk memprovokasi aku, maka itu tidak perlu……”