- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1346
“Tidak akan sampai menyulitkanku….………..” Daniel sedikit merasa bersalah, “Namun tetap harus
berterima kasih padamu.”
“Tidak perlu berterima kasih, ini adalah tindakan pribadiku, tidak ada hubugannya denganmu.” Frisca
berkata sambil tersenyum, “Kamu juga tidak pernah mengungkitnya, aku sendiri yang tidak ingin terlibat
ke dalamnya.”
“Ya.” Daniel meresponsnya.
“Presdir Daniel, sebenarnya hari ini aku datang mencarimu…..…..”
Frisca belum selesai berbicara, pada saat ini, satu unit mobil berwarna putih melewatinya dari samping
Daniel tanpa sadar menoleh untuk melihat, itu mobil Bentley berwarna putih milik Duke Louis,
Dia mengerutkan kening dengan erat, segera memerintahkan: “Putar balik!”
“Baik.” Pengawal putar balik di persimpangan jalan.
Frisca tercengang, bertanya dengan heran: “Presdir Daniel, apakah lupa sesuatu?”
“Maaf, hari ini mungkin tidak bisa traktir kamu makan lagi.” Daniel berkata dengan mengerutkan kening.
“Kamu turun di depan saja, kita buat janji lagi lain kali.”
“Tapi…………..” Awalnya Frisca ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia menarik kembali kata–katanya,
berkata dengan pengertian, “Tidak apa–apa, kamu lanjutkan kesibukanmu dulu, ingat menghubungiku
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtjika sudah selesai.”
“Baik.” Daniel sedikit merasa bersalah, “Aku akan meneleponmu.”
“Ya, ya.” Tampak senyuman lembut di wajah Frisca, tidak peduli kapan pun, dia selalu mengatur
emosinya dengan sangat baik.
Mobil berhenti di depan, Frisca turun mobil, mobilnya juga berhenti di pinggir jalan.
Mobil Daniel kembali ke bukit, melaju ke arah Vila Sisi Utara.
Frisca berdiri di tepi jalan, melihat mobilnya melaju kencang, senyuman di wajahnya pelan- pelan
menghilang, dan menjadi sangat kecewa.………
Sudah ketiga kalinya, setiap kali janji temu selalu terputus di tengah jalan.
Setiap kali karena Tracy–
“Tadi itu sepertinya adalah mobil Duke Louis.” Pelayannya berkata dengan mengerutkan kening,
“Kabarnya Nona Tracy tinggal di Vila Sisi Utara, Presdir Daniel karena melihat Duke Louis pergi mencari
Nona Tracy, jadi dia kembali.”
“Aku tahu.”
Wajah Frisca muram sejenak, sorotan matanya juga tidak bisa dikendalikan dan menjadi suram.
“Kalau begitu……” Pelayannya menatapnya dengan hati–hati.
“Tunggu di sini.” Frisca naik mobil, “Tunggu mobil Duke Louis turun bukit.”
“Ya.”
Ketika Tracy bangun di pagi hari, tangannya masih sangat sakit, dia membersihkan diri dengan bantuan
Naomi, setelah selesai ganti pakaian, ia turun ke lantai bawah untuk sarapan.
Ketiga anak kecil itu pagi–pagi ikut Paula turun bukit untuk bermain, rumahnya sangat sunyi, Tracy
malah sedikit tidak terbiasa.
“Nona Tracy, kurangi minum kopi, lambungmu kurang sehat.” Naomi mengingatkannya dengan
perhatian.
“Tadi malam tidak tidur nyenyak, sekarang mengantuk.” Tracy menggosok–gosok alisnya, “Hari ini masih
ada sesuatu yang mau diurus, harus bersemangat.”
“Mengurus sesuatu? Hal apa?”
Naomi sedikit terkejut, sekarang mereka selain menjaga anak–anak, hampir tidak ada hal yang bisa
dilakukan.
“Jika kita tidak mencari masalah, masalah juga tetap akan datang mencari kita.”
Tracy menatap ponselnya, saat bangun tadi pagi, ada satu panggilan tidak terjawab, itu panggilan
telepon dari Tuan Besar Louis, dia tidak menelepon balik, namun dia merasa, Tuan Besar Louis akan
mencari ke rumahnya dengan sangat cepat.
“Hal apa…….”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmNaomi baru mau bertanya, seorang pengawal wanita tergesa–gesa datang melaporkan: “Nona Tracy,
Tuan Besar Louis datang.”
“Membawa berapa orang?” Tracy bertanya.
“Membawa 3 orang pengikut.” Pengawal berkata, “Duke Louis tidak datang.”
“Persilakan mereka masuk.”
Tracy meletakkan alat makannya, memberi isyarat dengan matanya kepada Naomi.
Naomi segera pergi mengumpulkan orang–orang, berjaga–jaga secara diam–diam.
Waktu itu Tuan Besar Louis baik padanya, lalu menendangnya setelah sudah mencapai tujuannya.
Tracy batu saja pergi, dan dia sudah meminta orang untuk pergi menangkapnya, triknya yang licik itu
terlalu merugikan.
Kali ini masih ada muka untuk datang ke rumahnya, tentu saja Tracy harus berjaga–jaga dengan
segenap tenaga.
Gerbang halaman dibuka, mobil Bentley berwarna putih melaju masuk.
Naomi membawa orang untuk menyambutnya, pintu mobil dibuka, Tuan Besar Louis membawa 3 orang
turun dari mobil, wajahnya penuh dengan senyuman lembut: “Tracy, sangat sulit mencari tempatmu ini.”
“Tuan Besar Louis, sudah lama tidak berjumpa!” Tracy duduk di sofa di aula, menatap Tuan Besar Louis
dengan dingin, “Menghabiskan begitu banyak tenaga untuk menemukan tempatku ini, entah ada
petunjuk apa?”