- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1354
“Aku mengerti.” Naomi tiba–tiba menyadari, “Jika Presdir Daniel memang ada penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, sebelumnya pasti sudah berkonsultasi dengan Tabib Hansen, maka Amanda dan Dixon
pasti tahu.”
“Benar.” Suasana hati Tracy sangat rumit, “Tidak heran dia selalu menghalangiku untuk bertemu Tabib
Hansen, dan Tabib Hansen tampaknya memiliki beberapa keinginan yang tidak terpenuhi sebelum dia
pergi, jadi dia terus memegang tangannya…
“Nona Tracy, masalah belum dikonfirmasi, jangan khawatir, mungkin kita yang terlalu banyak berpikir.”
Naomi meyakinkannya, “Aku lihat, tubuh Presdir Daniel sangat sehat, tidak terlihat sedang sakit.”
“Kita pergi ke Kota Tua besok.” Tracy mengubah topik pembicaraan, “Pergi dan atur pesawat khusus,
aku akan menelepon Amanda.”
“Baik.” Naomi mengangguk, lalu bertanya lagi, “Apa kali ini Anda ingin mengajak anak–anak?”
“Perjalanan sangat jauh, jangan bawa mereka, kamu saja yang temani aku.“
“Baik, Mengerti.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtNaomi segera mengaturnya.
+
“Sungguh kesal.” Pada saat ini, Paula masuk dengan ekspresi marah.
“Kenapa?” Tracy mengerutkan kening padanya.
“Aku pikir Presdir Daniel setia, tapi tidak di sangka dia hidung belang juga.” Paula berkata dengan
marah, “Hartono baru saja menerima instruksi untuk menjemput Frisca.”
“Mungkin mereka ingin membahas bisnis.” Naomi melirik Tracy dan mengomentari Paula, “Jangan
berlebihan.”
“Aku tidak berlebihan.” Paula tampak marah, “Kamu tidak tahu, mereka bahkan sudah memesan
restoran Laut Biru, dan mereka secara khusus meminta orang untuk mendekorasi restoran. Jika bukan
kencan, lantas apa?”
Naomi buru–buru mengedipkan mata ke Paula, memberi isyarat padanya untuk tidak mengatakan apa–
apa lagi.
“Apa hubungannya dengan kita?” Tracy sangat tenang, “Aku dan Daniel sudah lama berpisah. Bukankah
normal baginya berkencan dengan orang lain?”
“Tapi…” Paula masih ingin berbicara, tapi dicubit oleh Naomi, kemudian dia sadar dan mengubah
perkataannya, “Oke, mungkin aku yang terlalu banyak ikut campur.”
“Kamu lebih dari ikut campur.” Naomi marah, “Jika Presdir Daniel tahu, Hartono dengan gampangnya
membocorkan tugasnya padamu, Hartono pasti tidak akan selamat.”
“Uh…” Paula tertegun sejenak, dan buru–buru menjelaskan, “Dia tidak memberi tahuku. Aku, aku yang
tidak sengaja mendengarnya… Nona Tracy, dia tidak…”
“Sudahlah.” Tracy memotong pembicaraanya, “Sebentar lagi ketiga anak itu akan bangun dari tidur siang
mereka. Hari ini, mereka akan pergi ke Restoran Kastel Dongeng bersama Carlos, Carles dan Carla
untuk makan malam. Kalian pergi siap–siap.”
“Baik.” Paula buru–buru mundur, sebelum pergi, dia memberi Naomi sorotan mata, meminta bantuannya
untuk menjelaskan pada Tracy.
Naomi melambaikan tangannya dan menyuruhnya segera pergi.
Setelah pintu tertutup, Naomi dengan hati–hati menghibur Tracy: “Nona Tracy, perkataan Paula tadi,
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmAnda tidak perlu menaruhnya dalam hati, aku rasa Presdir Daniel mencari Frisca karena Proyek Stadion,
tidak mungkin berkencan, tadi pagi Presdir Daniel masih datang ke sini untuk membantumu?”
“Terserah saja.” Tracy berkata dengan datar, “Dia berkencan dengan siapapun yang dia suka, apa
hubungannya denganku? Selain itu, karena dia bisa berkencan dengan seorang gadis, itu berarti dia
tidak sakit parah, jadi aku tidak perlu mengkhawatirkan Carlos, Carles dan Carla tidak punya Papi lagi.”
“……” Naomi sedikit canggung dan tidak bisa berkata–kata.
“Oke, kamu keluarlah, aku akan menelepon Amanda.”
“Baik.”
Naomi mundur perlahan, Tracy memegang ponselnya, tetapi ekspresinya dari acuh tak acuh berangsur–
angsur berubah menjadi serius…
Dia tidak hanya mengkhawatirkan kondisi fisik Daniel, tetapi juga memikirkan kencannya dengan Frisca.
Jika dia memilih salah satu dari keduanya, dia lebih suka Daniel sehat. Mengenai perasaan, dia tidak
ingin memaksanya lagi…
Mungkin ini adalah takdir mereka.
Tracy menghela napas dan menelepon Amanda.
Amanda sangat senang mengetahui bahwa dia akan pergi besok, dia juga memberitahu kebiasaan adat
istiadat di sana, tujuh harian biasanya dilakukan di malam hari, sehingga mereka tidak perlu terburu–
buru, bisa berangkat lebih santai…