- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1362
“Kamu salah paham.” Ryan melirik Frisca sekilas dan menjelaskan dengan nada rendah, “Setelah
makan malam, Tuan Daniel berjalan di pantai bersamanya. Dia tiba–tiba menyadari sedang menstruasi,
barulah datang ke hotel terdekat untuk mengurus hal ini.”
“Semakin licik.” ujar Naomi kesal, “Hal seperti ini bisa diselesaikan sendiri diam–diam, dan dia bahkan
mengatakannya pada pria? Apa tidak canggung?”
“Bukan, saat itu dia tidak menyadarinya, aku yang menyadarinya…”
“Kamu?” Ekspresi Naomi langsung berubah, “Matamu sangat jeli, ya?”
“Bukan, dia mengenakan rok putih dan berjalan di depan…” Ryan buru–buru menjelaskan, tapi dia
menyadari semakin dijelaskan malah semakin rumit, “Kamu jangan marah, aku juga tidak berdaya…”
“Minggir.” Naomi mendorongnya dengan kesal, air panas yang baru diambilnya mengenai tangan Ryan,
“Semua pria sama saja.”
“Saat ini kita jangan membahas tentang ini dulu.” Ryan mengibaskan tangannya dan berkata dengan
suara rendah, “Setelah Tuan Daniel sadar, terserah kamu mau memarahi atau memukulku. Sekarang
situasinya masih belum dipastikan, kita jangan bertengkar terkait masalah ini dulu.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Aku mengerti, aku juga orang yang rasional.” Naomi tidak berbasa–basi lagi, “Presdir Daniel akan baik–
baik saja, aku akan membuat perhitungan denganmu setelahnya.”
Lalu, dia membawa gelas itu dan pergi…
“Nona Tracy, minumlah sedikit air.” Naomi menyerahkan air hangat pada Tracy.
Tracy masih melamun menatap ruang operasi, sudah sejam sejak Daniel didorong masuk ke sana dan
sampai sekarang masih belum keluar, juga tidak tahu bagaimana kondisinya…
“Nona Frisca, minumlah.” Ryan juga mengambilkan segeras air untuk Frisca.
Frisca menerima gelas itu, tetapi tidak meminumnya, tangannya yang memegang gelas itu sedikit
gemetar…
Sepertinya dia berusaha terlihat tenang, tetapi tangannya itu tetap tidak bisa membohongi perasaan
panik di dalam hatinya.
“Sudah keluar!”
Pengawal berseru, semuanya langsung menoleh.
Seorang ahli bedah spesialis berjalan dari ruang operasi, lalu melepaskan maskernya dan berkata,
“Nyawa Presdir Daniel tidak berbahaya, tetapi dia dalam kondisi tidak sadar karena terlalu banyak
kehilangan darah. Malam ini harus tinggal di rumah sakit, agar kondisinya bisa selalu dipantau!”
“Apa tidak ada masalah lainnya?” tanya Ryan.
“Lukanya sudah diobati, tidak berbahaya,” ujar Dokter, “Jangan khawatir, dia akan sadar besok pagi.”
“Baguslah jika begitu…” Tracy menghela napas lega.
Setelah itu, ekspresi Ryan tetap terlihat serius. Dokter bedah sama sekali tidak mengetahui masalah
Daniel yang sebenarnya, ia hanya mengetahui tentang luka luarnya, makanya ia bisä mengatakannya
dengan begitu santai.
Yang Ryan khawatirkan adalah cedera Daniel kali ini bisa memancing masalah lainnya.
Sebelumnya racunnya yang kambuh sudah menekan saraf sensoriknya dan menyebabkan kebutaan
sesaat. Ryan khawatir, cedera kali ini bisa memancing komplikasi lainnya…
“Terima kasih, Dokter Handy.”
Saat ini Lily berjalan keluar dari ruang operasi dan berkata pada dokter spesialis itu, “Serahkan ini
padaku, kamu pergi istirahat saja.”
“Baiklah, Bu Kepala Lily.”
Setelah berpamitan dengan semuanya, Dokter Handy pun pergi.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmLily menatap Tracy dan Frisca, lalu berkata pada Ryan dengan suara kecil, “Sekarang Presdir Daniel
dalam keadaan tidak sadar, membutuhkan ketenangan. Tidak perlu begitu banyak orang di sini.”
“Aku mengerti.” Ryan menganggukkan kepala dan berkata pada Frisca, “Bagaimana jika Nona Frisca
pulang dulu saja? Setelah Presdir Daniel sadar, aku akan memberitahunya bahwa Anda
datang.”
“Baik. Jika begitu, aku tidak mengganggu lagi.” Frisca berdiri, tetapi tidak berniat pergi dan menatap ke
arah Tracy, “Apa Nona Tracy juga akan pergi? Mau bersama?”
Dia mengajukan pertanyaan ini dengan sangat cerdas. Ryan sama sekali tidak berniat meminta Tracy
pergi, tetapi pertanyaan Frisca ini jelas sedang mengatakan, ‘Ayo, pergi bersama! Jangan mengganggu
Presdir Daniel beristirahat di sini.‘
Namun, cara dia menanyakannya tidak terkesan mendominasi, melainkan sangat sopan.
“Aku akan pergi sebentar lagi. Nona Frisca pergi dulu saja.“
Tracy juga bukan orang bodoh, tentu saja dia bisa mendengar maksud Frisca ini, tetapi dia tidak akan
terjebak di dalamnya.