- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1374
“Sebelumnya aku juga bertanya–tanya seperti itu, namun kemudian pemilik kucing itu menjelaskan
sekali lagi bagaimana peristiwa saat itu. Aku telah membuat video animasi kronologi kejadian, sekarang
juga akan kukirimkan padamu.‘
Setelah mengatakannya, Victor langsung mengirimkan video itu.
Tracy memutar video itu. Karena tamu kamar hotel itu baru membeli bunga mawar segar, ia membawa
vas bunga ke balkon untuk merangkai bunga–bunga itu.
Namun, sebelum ia selesai merangkai bunga–bunga itu, tiba–tiba teleponnya berdering. la menaruh vas
bunga itu di pinggiran pagar balkon dan berjalan ke dalam kamar untuk mengangkat telepon.
Pada saat itu, seekor kucing berwarna putih melompat dari lantai ke atas pagar balkon, tanpa sengaja
menyenggol vas bunga itu dan membuatnya jatuh ke bawah….
Video itu terlihat meyakinkan, tidak ditemukan adanya kejanggalan sedikit pun.
Namun, Tracy tetap merasa ada yang aneh….
Tak lama kemudian, Victor meneleponnya kembali, “Apa kamu sudah menontonnya?”
“Sudah.” Tracy menjawab, “Sepertinya tidak ada keanehan. Tapi, kita tidak dapat langsung memastikan
bahwa seluruh perkataannya itu benar.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Tentu saja. Aku sudah menyerahkan permasalahan ini pada Ryan, agar nanti Keluarga Wallance sendiri
yang menentukan perlu tidaknya melapor polisi. Aku juga telah menyampaikan permohonan maafku dan
bersedia mengganti rugi pada keluarga Wallance….”
“Kamu sudah mengurus semuanya ini dengan begitu baik.” Tracy memujinya, “Victor, kamu sudah
dewasa.”
“Aku sudah hampir berumur tiga puluh tahun, bagaimana mungkin aku belum dewasa.” Victor
menertawai dirinya sendiri, “Syukurlah, kamar itu berada di lantai empat. Seandainya vas bunga itu jatuh
dari kamar yang lebih tinggi lagi, mungkin nyawa Presdir Daniel bisa melayang.”
“Iya. Tracy masih bergidik mengingat saat–saat vas bunga itu menghantam kepala Daniel, “Meski begitu,
Daniel masih terluka parah.”
“Aku benar–benar merasa malu.” Merasa bersalah, Victor pun berkata, “Pagi ini, ketika aku ke rumah
sakit untuk mengunjungi Presdir Daniel, ia sudah keluar. Aku hanya meminta Ryan menyampaikan
permintaan maafku kepadanya dan menyatakan bersedia untuk menerima seluruh ganti rugi yang
diminta oleh Presdir Daniel.”
“Kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri. Ini semua terjadi di luar dugaan kita.” Tracy
mengalihkan pembicaraan, “Sudah dulu, Victor. Aku sudah hampir sampai di bandara, nanti kita
lanjutkan lagi perbincangan kita.”
“Untuk apa kamu pergi ke bandara? Mau ke mana?” tanya Victor.
“Aku harus kembali ke kampung halamanku untuk mengurus sesuatu. Aku akan kembali besok malam.”
jawab Tracy.
“Oh, baiklah kalau begitu. Aku akan berangkat lusa. Bagaimana kalau kita bertemu setelah kamu
kembali nanti?” Victor merasa enggan berpisah dengannya, “Masih ada sesuatu yang harus kubicarakan
denganmu.”
“Mungkin kita lihat nanti, kita bahas lagi waktunya.”
Ketika Tracy masih berbicara, mobilnya sudah berhenti. Naomi turun dari mobil dan membukakan pintu
untuk Tracy. Ia pun beranjak tutun sambil memegang ponselnya, “Sudah dulu ya, Victor.”
“Oke.”
Setelah mematikan panggilannya, Tracy bergegas masuk ke dalam bandara. Naomi beserta kedua
pengawal lainnya mengikutinya di belakang sambil membawa koper.
“Aku merasa janggal mendengar semua ini hanyalah sebuah musibah.” Naomi berkata pelan, “Saat itu,
kalau Presdir Daniel tidak mendorongmu, maka vas bunga itu pasti akan mengenai kepalamu.
Bagaimana bisa kebetulan sekali?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Aku juga merasa ada kejanggalan, tapi Victor tidak mungkin menipuku.” Tracy berkata, “Mungkin yang
ia baru menyelidiki kulit luarnya saja, dan masih belum menyentuh cerita di dalamnya. Namun yang
pasti, Ryan lebih mampu mengurusi masalah ini dibanding kita.”
“Benar.” Naomi menganggukkan kepalanya, “Aku juga merasa ia pasti dapat menyelidikinya dengan
jelas.”
“Sebaiknya kita naik pesawat dulu. Kita bahas lagi masalah ini setelah kita pulang nanti.”
“Baik.”
Kedua orang itu pun segera naik pesawat. Sedangkan, di Vila Sisi Selatan.
Setelah Daniel melihat video ilustrasi tersebut, serta pernyataan dari tamu hotel tersebut, la pun
tersenyum dingin.
“Menurutmu itu hasil perbuatan Victor?” Ryan bertanya bingung, “Aku merasa ia bukan orang seperti
itu.”
“Seharusnya bukan ia yang melakukannya.” Daniel berkata dengan tegas, “Tapi yang pasti, ada orang
lain lagi. Terlebih lagi, orang itu ingin membunuh Tracy!”
“Kira–kira siapa?” Ryan mengernyitkan keningnya, “Semalam aku sudah mengatur orang untuk
menyelidikinya, namun pihak hotel mengatakan demi melindungi privasi tamu, mereka tidak
mengijinkanku menyelidiki kamar hotel itu. Sekarang Victor setuju untuk melakukan
penyelidikan, namun pelakunya pasti sudah pergi dari sana.”