- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1387
Daniel beberapa kali terbangun dan tertidur lagi seharian, setiap kali bangun, ia selalu
menanyakan jam, keadaan anak–anak dan Tracy, setelah mengetahui bahwa mereka baik–baik saja, dia
kembali tidur.
Sepanjang hari, dia tidak makan apapun, hanya minum obat dan air.
Malam hari pukul sembilan lewat, dia kembali bangun, menanyakan apakah Tracy sudah kembali.
Ryan dengan sangat tenang berkata: “Mereka bilang akan menginap di Bukit Oldish selama dua hari,
Nona Tracy mengkhawatirkan cedera Tuan Daniel, jadi ia bertanya padaku. Aku bilang Anda tidak apa–
apa, cederanya sudah pulih……”
“Jangan beri tahu dia soal keadaanku.” Daniel segera memerintahkannya.
“Baik.”
Ryan mengangguk–anggukkan kepala, dia tahu, perkataannya ini tidak dapat menipu Daniel, tapi saat
ini Daniel sedang sakit, intuisinya tidak setajam biasanya. Jika seperti biasanya, dia juga tidak akan bisa
membohonginya.
“Jangan terus–terusan menelepon mereka, Tracy akan curiga…” Daniel menutup matanya dengan lelah,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtdan memperingati, “Kalau dia sudah kembali, jangan lupa memberitahuku.”
“Baik, jangan khawatir, tidurlah.” Ryan merapikan selimutnya.
Daniel tertidur lagi, dia tertidur selama dua puluh jam lebih, tapi masih terlihat lelah…
Namun, keadaanya perlahan–lahan pulih, menandakan bahwa operasi Dokter Heidy ada manfaatnya.
Sudah satu hari dua malam Ryan tidak tidur, yang lain menyuruhnya tidur sebentar, tapi dia tetap
khawatir, ingin mengawasi Daniel sendiri.
Setiap dua jam dia menghubungi Andi dan yang lainnya, menanyakan keadaan Tracy dan Naomi, tetapi
tanggapan di sana masih sedang mencari, sampai sekarang masih belum ada kabar apapun.
Ryan kembali mengutus beberapa orang pergi mencari ke Kota Tua…
Saat ini, tidak boleh ada yang terjadi pada mereka.
Waktu berlalu sedikit demi sedikit.
Keesokan paginya, Daniel terbangun dari mimpinya, kondisinya sudah jauh lebih baik, begitu
membuka mata, dia berteriak kelaparan, ribut berkata ingin makan mie sapi buatan Bibi Riana.
Ryan sangat senang, dia bergegas menyuruh anak buahnya pergi menyuruh Bibi Riana merebus mie.
Beberapa hari ini, Bibi Riana juga tidak tidur dengan baik, ia mengkhawatirkan keselamatan Daniel,
mengetahui bahwa dia ingin makan mie, ia bersemangat sampai mengeluarkan air mata, lalu bergegas
pergi ke dapur merebus mie.
Ryan membantu Daniel bangun, Daniel meregangkan badannya, lalu menghela napas panjang:
“Sepertinya aku sudah tidur lama, rasanya tulangku ingin patah.”
“Anda telah tidur selama satu hari dua malam.” Ryan tertawa sambil berbicara, “Tapi sekarang sudah
tidak apa–apa, kondisi Tuan kelihatannya sudah sangat baik.”
“Ya, aku juga sudah merasa bertenaga.” Daniel mengusap–usap matanya, “Siapkan air untukku, aku
mau berendam, rasanya badanku sangat bau.‘
“Hahaha, baik.”
Ryan segera pergi ke kamar mandi dan menyiapkan air panas untuk Daniel.
Daniel menyentuh ponsel yang ada di belakang bantalnya, dia membuka panggilan masuk dan pesan
singkat, Tracy tidak menelepon dan mengiriminya pesan singkat sama sekali.
Perasaanya agak kecewa, tapi setelah dipikir–pikir, memang seperti itulah wanita itu, dia tidak
mempedulikannya.
Jadi, dia menelepon Tracy, ternyata ponselnya mati.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDia berpikir, mungkinkah dia sedang dalam penerbangan pulang? Oleh sebab itu ponselnya mati?
“Tuan Daniel, airnya sudah siap.”
Ryan keluar dari kamar mandi, bersiap untuk membantu Daniel bangun dari tempat tidurnya.
“Apa Naomi meneleponmu?” Daniel bertanya.
“Ya, barusan dia meneleponku, sekarang mereka masih di Bukit……”
Dari awal Ryan sudah menyiapkan diri untuk berbohong, tapi setelah berbicara, dia menyadari ada yang
salah dari ekspresi Daniel.
“Tuan Daniel, aku…….”
“Sialan!” Daniel menendangnya sampai jatuh ke lantai, “Kamu berani membohongiku?”
Kondisi Daniel sudah pulih sekarang, otaknya juga telah kembali normal, ia tidak mudah ditipu.
“Tuan Daniel, aku…..”
“Jelaskan padaku sejujurnya!”
Daniel menunjuknya dengan arogan, seperti seekor singa yang sedang marah.
Ryan seketika gemetar karenanya, tidak berani berbohong lagi: “Nona Tracy mereka, tidak bisa
dihubungi sejak malam dua hari yang lalu…..”