- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1391
“Aku dengar…” Frisca berpikir sejenak, lalu bertanya dengan lembut, “Duke Louis selalu mengejar Nona
Tracy, apakah saat ini Nona Tracy dalam keadaan aman?”
“Duke….”
Wajah Daniel menjadi suram.
Sejak awal ia sudah merasa aneh, karena rumor Lorenzo, maka orang dari Negara Emron sama sekali
tidak menganggap Tracy penting lagi. Tracy sama sekali tak punya dendam dengan siapa pun. Kenapa
ada orang yang ingin membunuhnya?
Ternyata orang itu adalah Duke Louis!!
“Tampaknya mentalnya agak kacau, menghabiskan banyak uang untuk menyewa orang dan mencari
tahu keberadaan Nona Tracy. Entah apa yang ia inginkan…”
Frisca berkata dengan penuh arti, “Karena Tuan Besar Louis selalu menawariku kerja sama. Aku juga
sedang mempertimbangkan, jadi aku terus mengutus orang untuk mengawasi mereka. Aku tahu lebih
jelas mengenai masalah keluarga Louis.”
“Aku paham.” Daniel menganggukkan kepala, “Terima kasih atas petunjukmu.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Jika terjadi sesuatu dengan Nona Tracy, dapat diselidiki mulai dari hal ini.” Frisca berkata dengan
santai, “Ini memang tak berhubungan denganku, hanya saja aku tahu kamu memedulikan
keselamatannya, jadi aku terpaksa ikut campur.”
“Tidak, tidak, terima kasih.” Daniel berterima kasih dengan tulus.
“Tidak mengganggumu lagi.” Frisca berdiri bersiap pergi, “Pulihkan dirimu dengan baik. Semoga
beberapa hari lagi, aku dapat melihatmu di acara perjamuanku!”
“Iya.” Daniel menganggukkan kepala, lalu meminta Lily mengantarnya keluar.
Lily pergi mengantarkan Frisca.
Frisca bertemu dengan Sanjaya di lantai bawah. Ia menyapa dengan hormat, lalu mengobrol sesaat
dengannya.
Kesan Sanjaya terhadap Frisca sangat baik. Setelah Frisca pergi, ia mendesah sambil berkata kepada
Lily, “Nona Frisca ini memiliki hati yang baik, murah hati dan sopan. Ia sangat cocok dengan Tuan
Daniel.”
“Benar, tapi Tuan Daniel lebih menyukai Nona Tracy.” Lily berkata dengan suara kecil, “Paman Sanjaya,
kenapa Anda jadi mirip seperti Tuan besar. Mulai mencemaskan hal–hal ini?”
“Aku hanya berpikir saja.” Sanjaya mendesah, “Aku ingat pengajaran dari Tuan besar. Anak dan cucu
memiliki berkah tersendiri. Kita sebagai orang luar tak bisa ikut campur dalam masalah perasaan.”
“Ini baru benar.” Lily menghela napas, “Biarkan Tuan Daniel yang memutuskan sendiri.”
“Iya.” Sanjaya menganggukkan kepala dan mendesah, “Hanya saja aku mulai memahami Tuan besar.
Jika dipikirkan dari sudut pandangnya, memang mudah sekali mencemaskan sesuatu. Sekarang aku
juga seperti ini…”
“Paham.” Lily tersenyum, “Sudah, aku naik temani Tuan Daniel, Anda lanjutkan latihan menulis.”
Lily tiba di ruang kerja dan menyadari Daniel sedang duduk di atas sofa. la sedang melamun sambil
memegang ponsel, entah apa yang ia pikirkan.
Lily menuangkan segelas air untuknya dan bertanya, “Tuan Daniel, apakah Anda ingin jalan- jalan ke
taman?”
Daniel tidak menjawab, melainkan terus menatap ponsel.
Lily tak berani mengganggunya, ia berdiri di samping menemani Daniel dengan hening. Ia tahu, Daniel
sedang menunggu telepon dari Ryan.
Di saat ini, Ryan dan pasukannya tiba di sebuah vila kota kecil.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSetelah penyelidikan beberapa hari, ia tahu Tracy dan Naomi diculik oleh orang tak dikenal dan dikurung
di vila ini.
Ryan meminta Andi dan Kiki mengepung vila, lalu membawa beberapa orang bersiap menerobos vila.
Tepat di saat ini, Daniel tiba–tiba melakukan panggilan video. Untung saja ponsel Ryan dalam mode
hening. Ia lekas menjawab, “Tuan Daniel….”
“Buka videonya, aku ingin melihat keadaan disana.” Perintah Daniel.
“Ugh….” Ryan tercengang sejenak, lalu menganggukkan kepala, “Baik!”
Ryan memegang ponsel sambil melintasi vila tanpa bersuara. Ia menyelinap ke dalam vila dan
menyadari keadaan vila di dalam sangat hening, serta ada bau asap di dapur.
Ryan mendorong dapur jendela dengan hati–hati, lalu menjulurkan kepala ke dalam. Ia melihat Tracy
sedang memasak dengan menggunakan pakaian gaun satin seksi…
Di saat ini, Duke yang bertelanjang dada dengan pinggang dibalut handuk mendekat. Ia memeluk Tracy
dengan erat dari belakang dan mengecup lehernya dengan nafsu, “Istriku, terima kasih telah
membuatkanku makan malam, aku sangat mencintaimu…”
Di saat bersamaan, kamera ponsel menangkap adegan itu.
Daniel yang berada di sebrang melihat adegan itu dengan sangat jelas….