- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Duke ingin menghentikan, tetap Tracy sudah menembak.)
Sebuah anak panah melesat dan mengenai pistol di tangan Tracy dengan tepat.
Pistol itu pun terjatuh ke tanah dan pelurunya meleset.
Tetapi Duke masih berlutut di atas tanah terkejut. Selunili badannya berkeringat seperti disiram air
hujan.
Jantungnya seolah hancur ditembak oleh pistol tadi.
“Nona Tracy…”
Ryan buru–buru mendekat, membawa Tracy dan Naomi yang pingsan.
Kali ini, Duke tak lagi meronta–ronta, ia hanya memandang Tracy dengan putus asa. Melihat sosok
Tracy menghilang dari pandangannya…..
Akhirnya ia palam, Tracy bersedia mati daripada hidup bersamanya. Entah apa pun yang ia lakukan, ia
tetap tak dapat meraih hatinya.
Segala hal yang ia lakukan hanya membuat Tracy semakin jijik dan kesal…
“Naomi, Naomi!”
Ryan menggendong Naomi naik mobil, la khawatir ketika melihat tembakan di bagian dadanya,
“Semua salah aku, aku tidak melindungimu dengan baik.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Cepat pergi ke rumah sakit, cepat!” desak Tracy dengan buru–buru.
“Baik.”
Pada saat ini, matahari terbenam seperti darah. Hati Tracy juga sama sedihnya dengan matahari
terbenam.
la sangat membenci dirinya yang tidak cukup tegas. Melakukan suatu hal dengan lemah lembut,
makanya kesalahpahaman terjadi berulang kali dan berbelit–belit.
Dan juga selalu melibatkan orang di sekitarnya…
Sebelumnya Paula, sekarang Naomi.
Jika terjadi sesuatu dengan Naomi, ia pasti tidak dapat memaafkan dirinya sendiri…
Mobil tiba di rumah sakit, Ryan mengendong Naomi ke dalam dan bersetu, “Dokter, Dokter!”
Ryan telah mengikuti Daniel selama belasan tahun. la biasanya adalah orang yang kalem, selain
masalalı Daniel. la tak pernah kehilangan kendali seperti ini.
Beberapa bulan ini, hubungannya dengan Naomi agak rancu, la selalu menjaga sikap pasifnya, sama
sekali tidak aktif terhadap hubungan ini…
Orang luar melihat ia sama sekali tak peduli dengan perasaan.
Tetapi sekarang ia tak lagi menutupi perasaannya. Kecemasannya, kesedihannya, kekacauannya
diperlihatkan
semua…
Tracy tenis mengikuti Dokter dan bemilang kali herpesan, “Hanus menyembuhkannya, jangan sampai
terjadi.
sesuatu….
“Tenang saja, kami akan berusaha.”
Rumah sakit itu menjadi sibuk. Tracy berjaga di luar kamar pasien, menunggu kabar dengan cemas.
Ryan menelepon Daniel, namun tak ada yang menjawab. Ja berpikir mungkin Daniel sedang marah.
Sekarang nyawa Naomi sedang di ambang kematian. Ryan tidak terlalu banyak berpikir, ia lalu
meletakkan ponsel dan berjaga di luar kamar.
la tak menduga di waktu yang bersamaan, bukit Haruna sisi selatan juga sedang kacau.
Frisca menggunakan cara tercepat membawa Dokter Heidy kemari.
Dokter Heidy marah begitu tahu kabar ini, “Aku sudah bilang harus memulihkan diri dengan tenang,
tidak boleh terprovokasi, tidak boleh asal bergerak. Ini baru berapa hari?”
“Dokter Heidy, Anda jangan marah. Coba periksa Presdie Daniel dulu.”
Frsica buru–buru mendesak.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Bukan karena uang. Aku hanya malas menguruși. Dia pasien yang tak bisa bekerja sama, sekalipun
ia adalah Dewa, ia juga sulit diselamatkan.”
Dokter Heidy mempercepat langkah kakinya dan mulai melakukan pemeriksaan kepada Daniel.
Di luar pintu, Sanjaya mondar mandir dengan panik sekalian bertanya kepada Lily apa yang terjadi.
Lily tak berani bilang karena masalah Tracy. Ia hanya bilang Tuan Daniel terprovokasi setelah
menerima telepon.
Mengenai detilnya hanya bisa menunggu ia sadarkan diri dan mengatakan sendiri.
Begitu Sanjaya mendengar, ia langsung tahu pasti berhubungan dengan Tracy. Wajahnya murka,
tetapi ia tak mengatakan apa–apa di hadapan orang lain. fa hanya memerintah semua orang tetap
tenang, jangan mengganggu pengobatan Dokter Heidy.
la sekarang sudah memutuskan, demi memikirkan keselamatan Daniel la harus berbicara baik–baik
dengan Tracy….
Sedangkan Tracy di saat ini sama sekali tidak tahu penyakit Daniel kambuh,
la sedang menunggu dengan cemas di rumah sakit, berharap Naomi baik–baik saja.
Pukul dua belas tengah malam, dokter akhirnya keluar dari mang UGD, la melepaskan masker dan
berkata,
“Pasien sudah berhasil melewati masa kritis, untung saja pelum tidak menembak bagian jant tidak,
akan berbahaya!”
nya, jadi