- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1396
“Bagus kalau begitu….”
Akhirnya Tracy menghela napas, untung saja Naomi baik–baik saja. Jika tidak, ia sungguh tak mampu
memaafkan dirinya sendiri.
Setelah melewati banyak hal, ia dan Naomi, serta Paula sudah seperti kakak adik. Satu per satu orang
di sisinya pergi. Ayahnya, Bibi Juni, kakak dan sekarang hanya tersisa Naomi dan yang lainnya.
la tidak ingin kehilangan siapa pun lagi.
“Apa aku boleh masuk melihatnya?” tanya Ryan dengan buru–buru.
“Boleh, tapi harus memakai pakaian APD.” Dokter mengingatkan, “Selain itu, karena luka tembak, kami
sudah melapor polisi. Seharusnya polisi akan segera kemari dan membutuhkan kerjasama penyelidikan
dari kalian.”
Ryan tertegun sejenak, lalu menganggukkan kepala, “Baiklah, sudah seharusnya.”
“Terima kasih.” Akhirnya dokter menghela napas, ia cemas Ryan akan berulah. Tak disangka ia begitu
berkoordinasi dengan baik, tampaknya mereka bukan orang jahat.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtAwalnya Tracy ingin masuk melihat Naomi, tetapi ia tahu. Di saat seperti ini, Naomi seharusnya lebih
membutuhkan Ryan daripada dirinya, jadi ia menunggu di luar kamar.
“Nona Tracy, minum air.” Andi menuangkan segelas air untuk Tracy.
“Terima kasih.” Tracy menjawab, lalu bertanya, “Kenapa kalian bisa di sini?”
“Beberapa hari lalu saat kehilangan kontak dengan Anda. Kak Ryan mencemaskan Anda, jadi ia
mengutus kami kemari mencari Anda. Tapi, kami tetap tidak bisa menemukan Anda, jadi mereka kemari
langsung…”
Andi menjelaskan situasi dengan sederhana.
“Ryan yang mengutus kalian atau Daniel?” Tracy curiga.
“Kak Ryan.” jawab Andi dengan spontan, “Tuan Daniel, dia….”
Ucapannya belum selesai, ia sudah didorong oleh Kiki. la lekas menutup mulut.
“Daniel kenapa?” Tracy langsung menyadari pasti terjadi sesuatu dengan Daniel. la lekas bertanya,
“Apakah lukanya semakin buruk?”
Andi menundukkan kepala, tak berani bicara.
Kiki dan yang lainnya juga tak berani bicara.
“Berikan ponsel padaku.”
Ponsel Tracy dan Naomi telah dibuang oleh orang–orang Duke Louis, jadi tak bisa menghubungi Daniel
Andi menyerahkan ponselnya dengan lemah kepadanya.
Tracy menerima ponsel, lalu lekas menelepon Danel. Setelah berdering agak lama, panggilan itu tak
terjawab.
Hatinya semakin cemas, ia lekas menelepon kembali.
Kali ini, akhirnya ada orang yang menjawab. Tetapi bukan suara Daniel, melainkan suara seorang wanita
yang enak didengar, “Halo!”
Tracy tertegun, beberapa saat kemudian ia baru bereaksi, “Frisca Amberson?”
“Tracy?” Frisca di sebrang telepon juga agak terkejut, “Ada apa?”
“Mana Daniel?” Tracy mengendalikan suasana hatinya dan bertanya dengan tenang.
“la sekarang sedang tak bisa menjawab telepon.” Frisca berkata dengan datar, “Ada apa beritahu aku
saja, aku akan memberitahunya.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Tidak perlu.”
Tracy segera menutup telepon, tetapi hatinya tak bisa tenang…
Daniel orang yang sangat berhati–hati, tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuh ponselnya.
Kenapa hari ini, ponselnya berada di tangan Frisca?
Sekarang sudah pukul setengah 1 subuh, mereka berdua masih bersama di waktu ini.
Selain itu, ia menggunakan nomor Andi untuk menelepon, artinya Frisca sama sekali tidak tahu ia yang
menelepon, yang berarti Frisca bukan sengaja memperlihatkan kepadanya.
Berarti ini apa???
Semakin memikirkan, Tracy semakin gelisah dan semakin marah.
Di dalam benaknya terbesit berbagai adegan intim Daniel dan Frisca. Ketika membayangkan mereka
berdua sedang saling berlilitan di atas ranjang, hatinya seperti terbakar oleh api…
“Nona Tracy.” Di saat ini, Ryan baru keluar dari UGD, “Anda istirahat sejenak, aku ingin berkoordinasi
dengan penyelidikan polisi. Selain itu, aku sudah berdiskusi dengan dokter, jika besok pagi kondisi
Naomi membaik, kita dapat menggunakan pesawat medis kembali ke Kota Bunaken.”
“Iya, terima kasih.” Tracy menganggukkan kepala, “Pergilah, aku akan menjaga Naomi.”
“Baik.” Ryan buru–buru pergi meninggalkan.