- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1405
Jejak–jejak ini menandakan selama ini ia terus menerima pengobatan, tetapi Tracy sama sekali tak
menyadarinya.
Hingga penyakitnya kambuh dan penglihatannya tak berfungsi, Tracy baru sadar…
Ketika memikirkan hal ini, Tracy merasa dirinya benar–benar pantas mati. Saat ini penyakit Daniel
benar- benar sudah sangat parah, jika masih dapat disembuhkan maka tak masalah.
Jika ia sungguh meninggalkan dunia ini dengan cepat, Tracy tak akan mampu memaafkan dirinya untuk
selamanya….
“Nona Tracy, lebih baik aku saja.” Lily takut Tracy akan menyadari sesuatu, lalu lekas mencari alasan,
“Luka di tanganmu masih belum membaik, jika tersentuh air akan merepotkan.”
“Air mengenai luka, palingan luka luarnya saja yang memburuk.” Tracy menarik napas dengan dalam
dan berkata dengan suara serak, “Tapi…. nyawanya dalam keadaan bahaya. Aku tidak tahu dapat
menjaganya berapa lama lagi.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtKetika mendengar ucapan ini, Lily panik dalam seketika. Ia bertanya dengan tatapan cemas, “Nona
Tracy, Anda… Anda sudah….”
“Aku sudah tahu.” Tracy mendesah dengan sedih, “Seharusnya kalian memberitahuku sejak awal.”
“Bagaimana Anda bisa… Ryan yang memberitahu Anda…”
Lily sangat panik, jika Daniel tahu Tracy mengetahui hal ini, bukankah ia akan mengamuk.
“Bukan dia.” Tracy mencari alasan, “Aku yang memaksa Amanda. Selain itu, aku juga bukan orang
bodoh. la seperti ini, mana mungkin hanya karena pukulan vas bunga itu saja?”
“Anda sudah tahu, kalau begitu, apa Anda bisa membantu kami menghubungi Tabib Dewa?”
Lily tak memikirkan hal lain. Sekarang mereka hanya berharap Daniel dapat terus hidup.
“Aku sedang mencari cara.” Tracy membelai wajah Daniel dengan lembut, “Aku pasti akan menemukan
Tabib Dewa entah apa pun caranya!”
“Bagus sekali….” Lily sangat berantusias, “Sudah sejak awal aku bilang, seharusnya memberitahu Anda
masalah ini, hanya Anda yang dapat menemukan Tabib Dewa.”
“Serahkan masalah Tabib Dewa kepadaku. Begitu ada petunjuk, aku akan segera terbang ke Negara
Emron.” Tracy menoleh kepala berpesan kepada Lily, “Selain itu, setelah ia sadar nanti. Kalian anggap
saja aku tak tahu apa–apa, dengan begitu, tidak akan ada beban di dalam hatinya.”
“Baik, baik.” Lily lekas menganggukkan kepala, “Aku juga berpikir demikian, bagaimanapun Tuan Daniel
adalah orang yang menjaga harga diri hingga mati. Jika ia menyadari Anda tahu masalah penyakitnya,
takutnya ia tak bisa menerima….”
“Jadi kamu dan Ryan harus berhati–hati dalam bicara dan bertindak.” pesan Tracy.
“Paham.” Lily tersenyum pahit, matanya berair, “Sekarang aku akhirnya bisa lega, kalau tidak,
perkelahian Anda dan Tuan Daniel akan mempengaruhi kesehatannya.”
“Kedepannya tidak akan lagi….”
Tracy menangkup wajah Daniel dan mengusap bibirnya yang kering. Hatinya sangat sedih, ia
bersumpah di dalam hatinya, kedepannya harus menjaganya dengan baik, tak lagi membuatnya sedih.
Lily sangat bersukacita melihat Tracy yang seperti ini. Ia tahu hubungan mereka berdua tergantung
kepada Tracy.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Walaupun Daniel tampak dingin dari luar, tetapi perasannya masih penuh terhadap Tracy. Selama Tracy
bersedia melepaskan masa lalu, mereka berdua tentu saja dapat berbaikan kembali seperti dulu.
Lily melihat Tracy sudah memahami situasi, maka tidak lagi mengganggu mereka di kamar. la mundur
secara perlahan–lahan. Hanya saja sebelum pergi, ia berkata kepada Tracy, di atas ranjang ada bel
untuk memanggilnya. Jika ada apa–apa tinggal tekan bel saja, mereka akan segera datang.
Tracy menemani Daniel di dalam kamar, ia teringat berbagai hal masa lalu yang terjadi. Air matanya
perlahan–lahan menetes….
Di ruang kerja lantai bawah, Carlos bertanya secara terus terang kepada Sanjaya, “Kakek, apakah
Kakek ada salah paham pada Mamiku?”
“Carlos, ini masalah orang dewasa. Kadang kala lebih rumit, sangat suit dijelaskan.” Sanjaya berkata
dengan santai, “Tapi, Kakek tidak akan menyakiti Mamimu.”
“Kadang kala sikap cuek ataupun menolak adalah sebuah wujud kekerasan.” Carlos menatap Sanjaya,
“Walaupun kakek tidak sama seperti kakek buyut yang menindas Mami, tapi kakek juga menolaknya, ia
juga bisa sedih.”