- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1410
Daniel memandangnya sambil mengernyitkan kening. Pikirannya penuh dengan kebingungan, kenapa ia
bersikap seolah tak ada sesuatu yang terjadi?
Seolah mereka masih di rumah sakit, keduanya berbaikan seperti dulu.
Tetapi, jelas–jelas ia pergi mencari Duke dan….
“Sudahlah, tidurlah….” Tracy melepaskan mantel dan menyelinap ke balik selimut. Tidur di samping
Daniel sambil menguap kelelahan, “Aku ngantuk sekali, aku sudah tidak tidur empat hari.”
Lalu, ia lengket di tubuh Daniel seperti seekor kucing dan kemudian tertidur.
Daniel masih memandanginya. Walaupun otaknya masih mengingatkannya bahwa wanita ini telah
menipunya, mengkhianatinya, tidak boleh dimaafkan…
Tetapi tubuhnya malah mendekat ke arahnya dan membuatnya tidur semakin nyenyak.
Tracy menggesek–gesek di dalam pelukannya, ketika teringat dengan luka Daniel, ia lekas mundur dan
mengingatkan dirinya sendiri dengan setengah sadar, “Hm~, tidak boleh. Tidak boleh terlalu dekat, bisa
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmelukaimu….”
Suara lembut dan setengah mengantuk ini membuat hati Daniel bergetar.
Daniel memandangnya dengan kepala miring. Walaupun dalam otaknya ada banyak pertanyaan, tetapi
di saat ini, ia masih ingin menikmati kehangatan ini…
Biarlah ia ditipu untuk sesekali.
Daniel menutup mata dan tertidur lelap…
Kedua orang pun tertidur bersama dengan hening.
Tengah malam, Tracy selalu ingin bergesekan dalam pelukan Daniel, namun ia selalu mundur dengan
waspada.
la cemas akan mengenai lukanya, jadi ia membalikkan badan. Tidur memunggungi Daniel dan
meringkuk ke tepi tempat tidur.
Jarak kosong ini tiba–tiba membuat Daniel merasakan kekosongan. Awalnya ia sudah tertidur, namun
akhirnya terbangun lagi. Ia mengulurkan tangan ingin menarik Tracy kembali ke dalam pelukannya,
tetapi ia benar–benar tak punya tenaga. Begitu bergerak langsung mengenai lukanya dan sekujur
tubuhnya kesakitan.
la menyimpan tangannya dengan tak berdaya, memejamkan mata dan ingin tidur.
Tetapi hatinya penuh dengan kekesalan dan sedikit kemarahan. Jadi ia mencoba menggunakan kaki
untuk mengait Tracy, menariknya mendekat, juga menggunakan berbagai cara agar Tracy mendekat ke
sisinya…
Pada akhirnya tetap tak berhasil.
Malah membuat dirinya kelelahan dan batuk–batuk.
“Kenapa?” Dalam sekejap Tracy pun terbangun dan lekas mendekat. Ia mengulurkan tangan meraba
keningnya, “Apa ada yang tidak nyaman?”
Lily pernah bilang padanya harus memerhatikan suhu tubuh Daniel. Jika demam, meskipun demam
ringan, tetap harus memberitahunya.
Jika tidak, akibatnya akan sangat serius…
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Jadi, setelah Tracy terbangun, hal pertama yang ia lakukan adalah meraba kening Daniel dan pipinya.
“Tidak ada.” Daniel melihat Tracy akhirnya mendekat, ada sedikit rasa bahagia di dalam hatinya, tetapi
kejadian itu masih menjadi duri dalam hatinya. Tidak dikeluarkan tidak akan lega, pas sekali ia bertanya
di tengah kesempatan ini, “Tiga hari ini, kamu, ke mana?”
Sekarang ia sangat lemah. Satu kalimat pun harus diucapkan dengan terbata–bata.
Tracy menjadi sadar seketika ketika ditanya olehnya. Ia berpikir dan menjelaskan dengan serius, “Saat
aku baru turun dari pesawat, ada orang yang mengejarku. Setelah semalaman pengejaran, pada
akhirnya aku berhasil ditangkap mereka dan ternyata orang itu adalah Duke Louis…”
Tracy menceritakan secara rinci kepada Daniel, termasuk setuju berakting suami istri selama tiga hari.
Semuanya dijelaskan tanpa ada yang dirahasiakan sedikit pun.
Ketika mendengar itu, wajah Daniel benar–benar suram. Meskipun kebenarannya tak lebih buruk dari
adegan yang dilihatnya itu, tetapi hal ini tetap membuatnya marah…
Setelah bicara, Tracy lekas menambahkan, “Aku tahu kamu sangat marah, juga tahu kamu terprovokasi
karena kejadian ini, tapi sekarang ada dua hal yang ingin kukatakan padamu.
Pertama, aku dan Duke tak pernah terlibat hubungan kontak fisik sejak awal hingga akhir. Waktu di
Bordeaux sebenarnya itu adalah jebakan yang dibuat oleh Tuan Besar Louis. Selain itu, saat malam
hari, orang lain menyelinap masuk dan memindahkanku. Orang yang tidur dengan Duke sebenarnya
adalah Tamara, adik sepupunya…”