- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1418
“Kenapa tidak bicara?” Tracy mendekat, sambil bertanya dengan penasaran, “Sebenarnya, apa yang
kamu katakan padanya?”
“Berisik.” Daniel mengerutkan keningnya.
“Biar kutebak…” Tracy benar–benar sangat penasaran, tidak bisa jika tidak mengetahuinya dengan
jelas, “Dia menyatakan perasaan padamu, dan kamu menolaknya?”
Daniel tidak menjawab, hanya memejamkan matanya untuk beristirahat.
“Tidak benar, aku lihat kamu cukup suka padanya, tadi juga menyuruhku keluar, jelas–jelas kamu
melindunginya…”
Mengingat hal ini, Tracy menjadi cemburu. Dia pun lanjut menebak, “Kalian bertengkar? Mungkinkah
karena aku?”
“Apa…sudah selesai?” Daniel hampir dibuat kesal olehnya.
“Oke, oke, aku tidak akan berisik lagi.” Tracy menguap, lalu membuka selimut dan masuk ke dalamnya,
“Selagi anak–anak tidak ada, aku juga mau tidur sebentar.”
Baru saja berbaring, dia pun teringat sesuatu, maka buru–buru bergeser ke samping.
Daniel menyentuhnya menggunakan kaki, lalu bertanya, “Sebelumnya…apa yang ingin kamu katakan?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Apa maksudmu?” Tracy memejamkan matanya, sambil memeluk bantal, sudah masuk dalam mode
tidur lelap. Dia tidak tidur selama empat hari, semalam juga tidak tidur dengan baik. Karena itu, sekarang
masih sangat mengantuk, ingin lanjut menambal waktu tidurnya.
“Sebelumnya….tiba–tiba kamu memanggil.…..namaku, lalu kamu mengatakan…satu kalimat…” Daniel
sangat ingin mendengar wanita itu mengatakan hal itu lagi, “Cepat katakan, apa itu?”
“Tidak ada, apa aku ada mengatakan sesuatu?” Tracy sama sekali tidak ingin mengakuinya, “Aku sudah
lupa.”
“Kamu….” Daniel sangat emosi hingga menggertakkan gigi. Jika sekarang kondisi fisiknya baik–baik
saja, dia pasti sudah membalikkan tubuh wanita itu dan memukul bokongnya dengan kuat.
Namun, sekarang dia tidak bisa bergerak.
“Sudahlah, cepat tidur.” Tracy seperti membujuk anak kecil, pelan–pelan menepuk pundaknya, lalu
berbicara dengan suara kecil, “Dokter bilang kamu harus banyak istirahat, baru bisa pulih dengan
cepat.”
“Tracy, kamu…”
Saat Daniel hendak berbicara, Tracy sudah tertidur, bahkan mengeluarkan suara dengkuran halus,
Daniel pun tercengang, sambil menatap wanita itu dengan tertegun, benar–benar tidak bisa
dibayangkan. Tidur hanya dalam beberapa detik?
Detik sebelumnya masih berbicara dengannya, detik berikutnya sudah tidur?
Sungguh wanita yang tak berperasaan!
Daniel menjadi tak bisa berkata–kata.
Namun, melihat Tracy tidur dengan nyenyak, bibir Daniel pun menyunggingkan senyum tipis. Wanita itu
seperti tiba–tiba kembali menjadi Tracy yang dulu, sangat lugu dan bodoh, sifatnya juga menjadi lebih
ceria…
Begitu juga bagus, setidaknya wanita ini akan berada di sisinya.
Daniel menggeser tubuhnya ke arah Tracy, membuat kepala wanita itu bersandar di pundaknya.
Tracy secara naluri mengelus–eluskan tubuhnya ke pelukan Daniel. Mencium aroma tubuh pria itu, dia
tidur semakin nyenyak…
Daniel mengelus dahi Tracy menggunakan dagunya, lalu mencium rambut wanita itu dengan lembut,
barulah dia juga perlahan–lahan tidur…
Kedua orang itu tidak melakukan apa pun. Meskipun hanya tidur berdekapan bersama, rasanya itu juga
sangat bahagia.
Saat sore hari, Tracy dibangunkan oleh suara alarm. Dia langsung bangun dengan terkejut, lalu buru–
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmburu mematikan beker, takut membangunkan Daniel.
Namun, Daniel tetap terbangun.
“Maaf, membuatmu terbangun.” Tracy menggosok matanya dengan lembut, lalu turun dari ranjang, “Aku
sudah berjanji, malam ini akan pergi ke Vila Sisi Utara memasak untuk anak–anak. Mereka sudah mau
pulang sekolah, aku harus bergegas ke sana.”
“Kenapa tidak di sini?” Daniel mengerutkan keningnya.
“Bukan hanya Carlos, Carles, dan Carla, tapi masih ada ketiga anak yang lain.” Tracy mengikat rambut
panjangnya, lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi, “Aku sudah sangat lama tidak menemani
mereka.”
“Bawa…mereka semua kemari.”
Daniel tidak rela Tracy pergi. Wanita itu ada di sisinya, barulah dia merasa tenang.
“Hah?” Tracy sedang menggosok gigi, maka tidak mendengar perkataan Daniel. Daniel hanya bisa
menunggunya keluar, baru bicara lagi.
Dengan cepat, Tracy sudah selesai mandi. Sambil mengeringkan wajahnya, dia keluar dan berganti
pakaian di belakang sekat, “Apa yang kamu katakan tadi?”
“Aku bilang bawalah…ketiga anak itu…kemari.”
Daniel mengulangi perkataannya yang tadi dengan sabar.