- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1431
“Bagus sekali!”
Semua orang sangat gembira saat mendengar kabar baik ini.
Carla bertepuk tangan sambil tertawa dan menangis, berkata dengan tersedak: “Bagus sekali, akhirnya
Papi dan Mami akan menikah!”
“Haha, aku akan menjadi anak pertama di kelas yang menghadiri pernikahan orang tua sendiri.” Carles
sangat bersemangat saat memikirkan hal ini, mulai membayangkan detailnya, “Aku akan mengundang
semua pacarku untuk menghadiri acara pernikahan!”
Carlos tidak bicara, hanya melihat Papi dan Mami dengan mata berkaca–kaca, wajahnya penuh dengan
senyum bahagia. Dia sudah lama menunggu hari ini……
Ketiga bocah cilik lain sedang duduk di atas batu untuk melihat kembang api. Saat mendengar kabar ini,
mereka membelalakkan mata dengan penasaran, lalu bertanya pada Paula dengan suara manja: “Kak
Paula, apa itu menikah?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Menikah adalah…..” Paula berpikir sejenak, lalu menjelaskan, “Itu adalah kedua orang ingin bersama
seumur hidup, tidak berpisah untuk selamanya.”
“Wah. Kalau begitu, apakah aku, Wini, dan Biti juga boleh menikah?”
Tini memegang dagu, bertanya dengan penasaran.
“Tidak, tidak……” Paula segera menjelaskan, “Menikah adalah antara pria dan wanita dewasa yang
saling menyukai, saling membuat janji untuk bersama seumur hidup!”
“Oh~~” Ketiga bocah cilik terlihat sangat penasaran. Wini juga bertanya, “Kalau begitu, apakah Papi dan
Mami kami juga boleh menikah?”
“Tentu saja boleh, asalkan mereka bersedia.” Paula berkata sambil tersenyum.
“Sepertinya Papi tidak menyukai kami.” Tini sedikit sedih saat memikirkan hal ini, “Papi dan Mami selalu
bertengkar.”
“Mereka tidak berciuman dan berpelukan seperti Bibi dan Paman. Sepertinya hubungan mereka tidak
begitu baik.” Wini juga sedikit sedih, “Kalau begitu, apa mereka tidak akan menikah?”
“Mami tidak akan menginginkan Papi, huh.” Tiba–tiba Biti berkata, “Papi sangat galak, tidak bisa
tersenyum. Mami begitu manis, seharusnya menikah dengan orang yang lebih manis!”
“Benar…..”
Ketiga bocah cilik mulai menghitung dengan jari siapa saja yang lebih cocok menikah dengan Maminya.
Paula yang mendengar di samping tidak tahu harus tertawa atau menangis.
Kembang api masih bermekaran di langit. Cahaya yang indah menambahkan sedikit kebahagiaan dan
kegembiraan pada malam yang indah ini.
Daniel dan Tracy saling berpelukan erat di bawah langit yang dipenuhi kembang api.
Semua kebencian dan dendam di masa lalu sudah menghilang bersama angin. Sekarang, mereka
hanya ingin saling menghargai satu sama lain, menghargai momen yang indah ini……
Malam ini, Daniel dan Tracy berintiman dengan penuh gairah, sangat berharap bisa menjadi satu.
Di dalam kamar, cahaya lampu yang intim, suara napas yang terengah–engah, juga bayangan yang
saling terjalin di dinding, seperti sebuah lukisan yang indah, merekam cinta mereka.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Hingga tengah malam, barulah Daniel berhenti, memeluk Tracy, menciumnya dengan penuh cinta.
“Apakah lelah?” Tracy memegang wajahnya dengan lembut.
“Bodoh, mana mungkin bisa lelah?”
Daniel menggigit bibirnya dengan lembut, sangat ingin menjadi satu dengannya.
“Dokter bilang kamu tidak boleh kelelahan…….” Tracy sangat cemas, “Cepat tidur.”
“Baru dua kali……” Daniel masih belum puas, telapak tangannya yang panas meraba tubuh Tracy
dengan lembut, “Masih mau~~~”
“Tidak boleh……” Tracy segera menghentikan tangannya, “Lukamu masih belum sembuh, tidak boleh
kelelahan. Kita sudah melakukannya sepanjang malam…… Um……”
Tracy belum selesai bicara, malah dihentikan oleh ciuman Daniel yang liar dan panas.
Daniel berbalik dan menindihnya, menyelimutinya lagi dengan api cintanya yang panas…….
“Um, um, um……” Tracy ingin mendorongnya, tapi tidak berani terlalu kuat.
“Satu kali saja~~~” Daniel menggigit lehernya, bergumam dengan lembut, “Satu kali lagi, lalu aku akan
melepaskanmu……
“Tapi, tubuhmu……” Suara Tracy menjadi lembut lagi.
“Bodoh, kalau kamu bekerja sama sedikit, maka aku tidak akan lelah……” Daniel membimbingnya,
“Yang patuh, naiklah!!”