- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1434
“Yang patuh, yang patuh, cepat makan camilan.”
Carlos segera memperbaiki suasana. Sebagai kakak, dia lebih memanjakan ketiga adik–adiknya.
“Haiz, Kak Carlos selalu seperti ini, tidak menjelaskan, malah terus membujuk dan memanjakan
mereka.” Carla menggeleng dengan tidak berdaya, berkata dengan gaya orang dewasa, “Hanya akulah
yang bisa menjadi orang jahat!”
“Hahaha, sudah menyusahkanmu.” Tracy mengelus wajah kecilnya, “Cepat pergi makan camilan.”
“Ya, aku akan bawa mereka pergi cuci tangan dulu.”
Sejak menjadi kakak, Carla menjadi sangat bertanggung jawab.
Carles juga ikut menjaga ketiga adik itu bersama–sama, sedangkan Carlos membawa laptop, hendak
langsung naik ke lantai atas, juga minta pelayan untuk membawakan sedikit camilan ke kamar.
“Carlos, apa kamu tidak mau makan camilan bersama?”
Tracy bertanya dengan penuh perhatian.
“Laptopku hampir kehabisan daya, masih ada yang harus dibereskan, aku kembali ke kamar dulu.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSetelah menjawab, Carlos naik dengan tergesa–gesa.
Tracy merasa sangat sedih karena tahu bahwa dia tergesa–gesa untuk menemukan Tabib Dewa. Tapi
sekarang ini adalah kondisi khusus, segala yang bisa digunakan harus dicoba…….
Saat melihat pelayan hendak mengantar camilan untuk Carlos, Tracy mengambil dan mengantarnya
sendiri.
Tracy mengetuk pintu. Carlos sedang menggunakan laptop di depan meja belajar, kedua tangan kecil
mengetik dengan cepat di atas papan tombol. Saat mendengar suara, dia berkata tanpa mendongak:
“Letakkan saja di meja, terima kasih!”
Tracy meletakkan camilan di atas meja, tapi tidak pergi, melainkan duduk di samping dan menemaninya
dengan tenang.
“Kamu sudah boleh pergi……” Carlos mendongak dan melirik, langsung tercengang, “Mami! Bagaimana
bisa Mami?”
“Mami mengantar camilan untukmu.” Tracy melihatnya dengan lembut, “Jangan sampai kelelahan.
Makanlah camilan dulu, baru lanjutkan lagi.”
“Ya.” Carlos menyimpan dokumen, pergi ke toilet untuk mencuci tangan, lalu menghampiri dan makan
camilan.
“Carlos, apa kamu sedang menyelidiki tentang Bibi?”
Tracy merapikan rambut di keningnya dengan lembut.
“Benar. Jelas–jelas aku merasa petunjuknya ada di depan mata, tapi selalu tersangkut di sebuah titik
dan tidak bisa maju.” Carlos mengerutkan kening, berkata dengan cemas――
“Kesehatan Papi semakin buruk. Aku dengar dari Paman Ryan bahwa waktunya tinggal 16 hari. Selama
beberapa waktu ini, kita harus menemukan Tabib Dewa. Sekarang aku harus menemukan Bibi dulu,
baru bisa menemukan Paman, lalu pergi mencari Tabib Dewa, haiz………..”
“Carlos, kamu jangan terlalu cemas.” Tracy segera membujuk, “Paman Ryan dan Paman Thomas juga
sedang memikirkan cara, Mami juga sedang memikirkan cara. Kami tidak bisa membiarkanmu
menanggung semua beban seorang diri. Kamu hanyalah seorang anak kecil, cukup usahakan sebisamu
saja.”
“Tapi aku ingin menolong Papi.” Saat memikirkan Papi yang sakit parah, Carlos sangat sedih, suaranya
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmtersedak, “Kalian berdua berbaikan dengan tidak mudah dan akan segera menikah. Aku, Carles, dan
Carla akan segera punya sebuah keluarga yang sempurna. Di saat seperti ini, aku tidak ingin Papi……‘
Saat berbicara, air mata Carlos mengalir……
“Carlos!” Tracy memeluk Carlos dengan sedih, “Semua salah Mami. Kalau Mami mengetahui
masalahnya lebih awal, maka saat itu tidak akan membawa Kakek Hansen ke Negara Emron, dan akan
menjalani pengobatan di Kota Bunaken. Dengan begitu, mungkin Papi tidak akan menjadi seperti
sekarang ini……”
“Sekarang bukan waktunya untuk membicarakan hal ini. Kita harus memikirkan cara.” Carlos sangat
cemas, “Mami, coba hubungi lagi Paman Jeff dan Paman Jasper.‘
“Mami tahu.” Tracy mengangguk, “Mami mencoba menghubungi mereka setiap hari, hanya saja…..…..”
Tracy serba salah. Kalau tidak menghubungi, Daniel sekarat dan bahkan kesempatan terakhir juga
hilang. Kalau menghubungi, ada kemungkinan bisa melibatkan Kakaknya.
“Apakah mereka kehilangan kontak? Apakah ada orang yang melacak keberadaan mereka melalui
komunikasi?” Carlos langsung bisa melihat kesulitan Mami.
“Ya.” Tracy mengangguk, “Sekarang benar–benar sulit. Tapi Mami tetap ingin pergi ke Bukit Oldish,
mungkin masih ada kesempatan.”