- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1482
“Carles.” Tracy memeluk Carles erat–erat, berusaha menghiburnya, “Roxy lahir bersama kalian. Tahun
ini, ia hampir berusia tujuh tahun, kelak ia tetap akan mati juga karena usia.”
“Sekarang, demi menyelamatkan Carla, ia lebih awal masuk ke surga. Roxy juga adalah burung yang
baik dan berani. Mami percaya, Roxy akan menjadi malaikat kecil di surga.”
“Iya.” Carles menangis dengan sangat sedih, “Apa boleh kami mengadakan upacara pemakaman
untuknya?”
“Tentu saja.” Tracy menganggukkan kepalanya, “Tapi, Mami merasa, sebaiknya kita menunggu Carla
sadar terlebih dulu, baru sama–sama mengadakan upacara itu.”
“Sekarang bagaimana keadaan Carla? Kapan Carla sadar?” Carles bertanya sambil menangis.
“Carla mengalami luka ringan. Roxy telah melindungi Carla dengan nyawanya…” Tracy berusaha
menjelaskan secara positif, “Mami yakin Carla akan segera sadar kembali. Kita berikan dia sedikit waktu,
ya.”
“Iya.” Carles dan Carlos menganggukkan kepalanya, “Apa boleh kami pergi menjenguk Carla dan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtPaman Ryan
besok?”
“Iya, Mami akan meminta Kak Paula untuk mengantarkan kalian.”
Tracy membelai kepala mereka
“Sekarang kalian dengarkan nasihat Mami, ya. Cepat cuci tangan, lalu turun ke bawah untuk makan
bersama Mami. Untuk selanjutnya, kalian harus makan sehari tiga kali setiap harinya. Kalian harus turun
ke bawah untuk makan bersama Tini, Wini dan Biti. Jangan membuat adik–adik kalian khawatir,
paham?”
“Baik.”
Carlos dan Carles menjawab serempak.
Tracy benar–benar bersyukur melihat kedua anaknya sangat bijaksana dan kuat.
Setelah menghibur mereka, Tracy pun pergi untuk menemani Tini, Wini dan Biti.
Dalam beberapa hari ini, mereka bertiga selalu berkelakuan baik, tidak sama seperti sebelumnya yang
selalu membuat kegaduhan. Mereka berubah menjadi tenang, hanya bermain dalam ruangan bermain,
atau membaca buku komik.
Mereka mengetahui, ada sesuatu yang terjadi pada keluarga Bibi, sehingga ia tidak berani menganggu
Bibi dan Kakak–kakaknya, tidak ingin menambah beban keluarga mereka.
Tracy datang menemani mereka, namun mereka malah berusaha menghibur Tracy agar ia tidak sedih.
Mereka berkata, “Bibi jangan takut. Kami sudah menghubungi Papi dan Mami, mereka akan segera
membantu
Bibi.”
“Kalau begitu, Bibi harus berterima kasih pada kalian.” Tracy tidak menganggap serius perkataaan
mereka, hanya menganggapnya sebagai ucapan anak kecil yang lugu, “Baiklah, Anak–anak. Bibi
sekarang kerja dulu, ya. Kalian istirahat baik–baik. Kalau kalian merasa bosan, besok Kakak Cecil akan
membawa kalian pergi memetik buah anggur.”
“Baik. Bibi sebaiknya cepat beristirahat.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Setelah melihat Bibi mereka pergi, anak–anak itu segera berdiskusi dengan suara pelan…
“Tini, Wini, menurut kalian, apa sekarang sudah waktunya untuk menelepon Mami?”
“Menurutku iya. Bibi sudah sedih hingga seperti ini. Kak Carlos dan Kak Carles juga mengurung diri
dalam kamar mereka setiap hari. Kak Carla juga terluka, hatiku s hal, tetapi perkerjaannya tetap tak
kunjung selesai. Namun, jadwalnya yang begitu sibuk ini untuk sementara dapat membantunya
melupakan rasa sakitnya, membantunya untuk bangkit kembali dan menjadi lebih kuat.
“Nyonya Tracy…”
Saat itu juga, Bibi Riana datang mengetuk pintu, lalu meletakkan makanan ke atas mejanya, “Nyonya
tidak pernah makan teratur akhir–akhir ini. Sebaiknya Nyonya makan dulu sebelum bekerja.”
“Terima kasih, Bibi Riana.” Tracy terus memeriksa dokumen tanpa mengangkat kepalanya.
“Jika Anda terus seperti ini, tubuhmu tidak akan kuat.” Bibi Riana sangat sedih melihatnya. “Seandainya
Nyonya sakit, bagaimana dengan anak–anak? Bagaimana dengan rumah ini? Lalu, bagaimana dengan
perusahaan?”
“Baiklah…” Tracy terpaksa meletakkan dokumennya, lalu bangkit untuk makan. Namun, ketika ia bangkit
berdiri, tiba–tiba kepalanya terasa berputar, tubuhnya terasa lemas, ia pun terjatuh…