- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1494
Tracy tidak membantah dan tidak menyerang balik, hanya memandang mereka yang bicara dengan
mencibir.
Orang Grup Sky Well yang hadir berkeringat karenanya.
Di ruang kantor, Sanjaya dan Direktur Toni sangat cemas. Bagaimanapun, ini adalah siaran langsung
dan netizen di seluruh negeri sedang menontonnya. Jika tidak bisa menjelaskannya dengan baik, maka
masalah akan semakin parah.
Sekarang ada banyak komentar buruk di internet, mengatakan bahwa Tracy bukan wanita baik–baik,
beracun dan bodoh, beberapa orang mengatakan bahwa dia akan segera mengungkapkan wajah
aslinya dalam keraguan semua orang…
Intinya sekarang dari semua arah sangat tidak menguntungkan bagi Tracy.
Tracy menyesap teh perlahan dan dengan tenang menunggu mereka selesai bicara.
Satu jam berlalu dan akhirnya para reporter berhenti dan seseorang bertanya, “Kenapa Presdir Tracy
tidak bicara? Mungkinkah kami benar hingga Anda tidak bisa berkata–kata?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Kejahatan tidak bisa ditutup–tutupi. Jika benar–benar melakukan kejahatan, cepat serahkanlah diri.”
Reporter lain berkata dengan dingin.
Selanjutnya, suasana menjadi sunyi dan semua orang menunggu tanggapan Tracy.
Setelah Tracy meminum segelas teh hitam ketiga, dia perlahan mengangkat kepalanya dan melirik
orang- orang itu dan bertanya dengan tenang, “Sudah selesai?”
Para wartawan tidak bicara, tetap menunggunya berbicara.
“Pengacara Joy.” Tracy memberi isyarat dan Pengacara Joey segera berjalan mendekat bersama tim
pengacaranya, “Presdir Tracy.”
“Apa sudah mencatat semua perkataan orang–orang media massa ini?”
Tracy bertanya dengan tenang.
“Sudah dicatat dengan jelas.”
Saat Pengacara Jœy bicara, tim pengacara sudah duduk, siap merekam kapan saja.
Media massa di tempat kejadian tercengang, tidak tahu harus berbuat apa.
“Apakah ada hal lain yang ingin kalian katakan?” Tracy memandang para wartawan di antara hadirin
sambil tersenyum, “Aku akan menjawab pertanyaan kalian setelah kalian selesai bicara.”
“Ini…” Para wartawan itu tidak berani bicara omong kosong lagi.
Meskipun tidak ada penjelasan, tapi mereka juga tidak bodoh. Terlihat jelas Tracy ingin
memperhitungkan perkara. Jika ada yang memfitnahnya, maka tim hukumnya akan langsung menuntut
mereka.
Pertempuran ini bukan lelucon.
Orang–orang yang tadi berspekulasi tentang Tracy sekarang menjadi gelisah, bertanya–tanya apakah
perkataan mereka barusan direkam, apakah mereka akan dituntut hukum.
“Oke, sekarang kita mulai tanya jawab.” Tracy memberi isyarat, “Siapa yang mulai dulu?”
Tidak ada yang berani bertanya lagi. Semua orang saling berpandangan, semuanya berharap orang lain
menjadi tumbalnya dulu.
“Karena tidak ada yang bertanya, maka aku akan menjawab pertanyaan kalian yang tadi.”
Tracy melirik para reporter dan menunjuk orang yang pertama kali bertanya, “Orang pertama yang
bertanya adalah Marco dari Majalah FirstLine Kota Bunaken, kamu tadi tanya kenapa aku memiliki aset
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmdan saham suamiku, sekarang aku akan menjawab pertanyaanmu.
Aku dan suamiku sudah mendaftarkan pernikahan dan anak kami belum dewasa, jadi jika ada sesuatu,
maka penanggungjawab pertama otomatis adalah aku. Masalah hukum ini tidak perlu aku jelaskan
terlalu banyak.
Kalian bisa cari tahu sendiri.
Kedua, kakek meninggalkan semua saham Grup Wallance kepada tiga cicitnya, yang juga adalah ketiga
anakku. Sebagai wali mereka, aku juga otomatis harus mengawasi operasional Grup Wallance…
Semua ini telah ditinjau dan dikonfirmasi oleh dewan direksi, tim pengacara Grup Wallance, dan
manajemen senior, jika tidak, maka aku tidak akan bisa berada di posisi ini.
Aku tidak tahu kenapa para wartawan tiba–tiba mengajukan pertanyaan atas nama menegakkan
keadilan, memangnya kalian pikir kalian mengenal Keluarga Wallance lebih baik daripada para direktur
dan lebih pintar, hingga begitu banyak orang tertipu olehku?”
Perkataan ini membuat orang–orang yang hadir terdiam.
“Pertanyaan kedua adalah…”
Tracy mengingat semua orang yang mengajukan pertanyaan dengan jelas, bahkan berurutan, dan
kemudian menjawab pertanyaan mereka satu per satu, secara teratur dan tenang…