- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1525
Sopir mengemudikan mobil menuju Hotel Ocean Wild.
Thomas yang berada di kursi samping pengemudi, merasa sangat bingung. Mengapa Nyonya Tracy
pergi dengan terburu–buru? Lalu, mengapa Tuan Daniel pergi mengejarnya?
Sebenarnya, apa yang terjadi?
Apa ia perlu memberi tahu Nyonya Tracy mengenai masalah ini?
“Kamu jangan coba–coba untuk melapor.” Seolah–olah bisa melihat pemikiran Thomas, “Daniel”
memperingatkan dengan marah, “Kamu harus tahu dengan jelas siapa tuanmu.”
..” Thomas pun menundukkan kepalanya, “Baik!”
“Daniel” memelototinya dengan dingin. Dia menatap ke depan dengan tatapan yang rumit, seperti ada
masalah yang sedang ia pikirkan….
Di sisi lain, Tracy sudah tiba di Hotel Ocean Wild bersama Paula.
Victor menunggu di depan pintu. Saat melihat Tracy, dia pun buru–buru menyambutnya, “Tracy!”
“Kenapa kamu menunggu di sini?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtTracy mengerutkan kening, lalu melihat sekeliling. Untung saja tidak menemukan orang yang
mencurigakan.
Dia segera menarik tangan Victor dan berjalan masuk, lalu berkata dengan suara kecil, “Sekarang media
sedang mengawasi kita. Agar tidak menarik perhatian, aku hanya membawa satu orang, juga
mengendarai mobil biasa. Kenapa kamu malah menyambutku secara terbuka di depan pintu?
Bagaimana jika ada yang
memotret diam–diam?”
“Tenang saja, seisi hotel ini adalah bawahanku.” Victor malah bersikap sangat tenang, “Tracy,
bagaimana keadaanmu? Aku dengar Presdir Daniel sudah kembali?”
“Ya, sudah kembali.” Tracy mengangguk, “Kita bicara di atas.”
“Baik.” Victor membawa Tracy ke restoran. Di sini tidak ada satu pun tamu, sudah dikosongkan oleh
Victor.
Manajer sudah menyajikan makanan dan minuman yang enak, lalu menunggu di samping.
Setelah mereka duduk, Victor menuangkan segelas teh hangat untuk Tracy, kemudian bertanya, “Tracy,
sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa muncul begitu banyak berita negatif? Bagaimana
keadaanmu dan Presdir Daniel?”
“Masalah ini sungguh panjang jika mau dibicarakan…” Tracy menyesap tehnya, “Kita bicarakan
masalahmu dulu saja. Kali ini sepertinya pengaruhnya sangat besar, ya? Tadi dalam perjalanan, aku
melihat saham Grup Caledon, sepertinya merosot parah.”
“Iya..” Membicarakan hal ini, Victor pun merasa sedikit sedih, “Setelah ayahku tumbang karena sakit,
kondisi perusahaan tidak seperti dulu lagi. Selama dua tahun ini, aku melakukan banyak upaya, barulah
bisa menstabilkannya. Kali ini reputasi hancur, kerugian pun sangat parah.”
“Maaf, Victor, aku membuatmu terlibat dalam hal ini.” Tracy merasa sedikit bersalah, “Awalnya memang
tidak ada hubungannya denganmu. Aku juga tidak tahu mengapa media–media itu mengaitkan masalah
ini dengan dirimu…”
“Bukan, bukan, ini tidak ada hubungannya denganmu.” Victor buru–buru berkata, “Kelihatannya ada
orang di belakang semua ini. Tujuannya adalah menekanmu. Jika mau menyalahkan, maka harus
menyalahkan orang itu, tidak ada hubungannya denganmu.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Namun, masalah ini tetap disebabkan olehku.” Tracy mengerutkan kening, “Begini saja, setelah selesai
rapat besok pagi, aku akan memberikan klarifikasi pada media…”
“Di situasi seperti sekarang ini, takutnya tidak akan bisa langsung selesai hanya dengan klarifikasimu.”
Victor menghela napas, “Ada begitu banyak foto dan video kita di internet, masalah menjadi sangat
rumit. Kamu sebagai orang yang bersangkutan memberikan klarifikasi, sama sekali tidak akan ada orang
yang percaya.”
“Kalau begitu, minta Daniel yang bicara.” Sejak awal, Tracy sudah memikirkannya, “Jika dia yang bicara,
seharusnya ada orang yang percaya, ‘kan?”
“Uh…” Victor sedikit terkejut, “Ucapannya memang berguna, tapi apa dia bersedia melakukannya?”
“Serahkanlah padaku.” Tracy sangat percaya diri, “Setelah gelombang masalah ini lewat, aku akan
mencari cara untuk menambal kerugian Keluarga Caledon.”
“Kamu terlalu sungkan.” Victor buru–buru berkata, “Ini adalah masalah tak terduga. Kamu juga seorang
korban. Bagaimana aku bisa membiarkanmu menambal kerugian? Kamu sungguh menganggapku
sebagai orang luar.”
“Tapi…”
“Sudahlah, Tracy, jangan mengungkit masalah kerugian lagi.” Victor memotong ucapan Tracy, “Aku
hanya berharap opini publik tidak lanjut berkembang dan memengaruhi bisnis perusahaan. Masalah lain
tidakklah penting. Selain itu, masih ada satu hal lagi, aku ingin membahas tentang…”