- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1546
Semua orang pun akhirnya dapat tenang kembali. Sekarang, orang yang paling mereka segani adalah
Direktur Toni.
Direktur Toni bukan hanya bermartabat, ia juga adil dalam menyelesaikan masalah, sehingga semua
orang bersedia mendengarkannya.
“Kalian jangan asal percaya dengan rumor belaka. Masalah apa pun dapat dibicarakan baik–baik, baru
dibuktikan kebenarannya.”
Direktur Toni masih merasa tidak nyaman. Ia berkata sambil memegangi dadanya. Matanya tertuju pada
Tracy, berharap Tracy dapat memberikan jawaban yang rasional.
Namun, sebelum Tracy dapat berbicara, ‘Daniel‘ bergegas mendahuluinya, “Selagi petugas rumah sakit
akan segera datang untuk melakukan tes darah, sekalian juga periksa DNA–ku dengan anak–anak.”
Setelah mengucapkan semua itu, semua orang pun menyetujuinya, “Benar, benar! Sebaiknya diperiksa
juga. Kalau memang terbukti tidak ada masalah, kami akan meminta maaf. Tapi, kalau ternyata dugaan
itu benar, maka….”
“Maka, kembalikan seluruh saham dan aset Presdir Daniel! Dan segera tinggalkan keluarga Wallance!!”
Cody menekankan kalimat terakhirnya.
“Benar, tinggalkan Keluarga Wallance!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Tinggalkan Keluarga Wallance!”
Di bawah pimpinan Cody, semua orang pun mulai bersahut–sahutan meneriakinya.
Tracy menatap ‘Daniel‘ dengan dingin. Ia bukan hanya tidak berusaha menghentikan semuanya itu,
bahkan masih memandangnya dengan tatapan menantang…
‘Plak!‘ Amarah Tracy meledak, ia menamparnya dengan keras.
‘Daniel‘ pun tercengang. Ia sama sekali tidak menyangka Tracy berani memukulnya….
Padahal, ia juga Daniel!!
“Kamu…”
Semua orang pun terpana, hanya dapat termangu–mangu menatapnya.
“Dasar wanita gila!!!”
Cody bersama beberapa direktur muda lainnya berjalan menghampirinya, hendak memukul Tracy.
Paula dan beberapa pengawal lainnya bergegas maju ke depan untuk menghalanginya.
Dalam seketika, suasana ruang rapat itu pun kembali kacau….
Saat itu, Tracy hanya seperti seekor singa betina yang ganas. Api kemarahan terpancar pada matanya.
Kedua tangannya terkepal erat ingin mencekik ‘Daniel‘!
Berbagai macam rencana kotor serta tipu muslihat yang memalukan dapat dihadapinya dengan tenang.
Namun, apabila sudah menyangkut anaknya, ia tidak akan tinggal diam begitu saja!!!
“Jangan bertengkar, jangan bertengkar….”
Direktur Toni tak henti–hentinya berteriak untuk melerai mereka, namun usahanya nihil.
Saat itu juga, pintu ruang rapat terbuka. Seorang pengawal masuk sambil mendorong sebuah kursi roda
yang diduduki oleh Sanjaya…
“Paman Sanjaya!”
Seorang penegak keadilan yang lain telah datang, pertengkaran pun untuk sementara berhenti.
Sekerumun orang itu bergegas mengelilingi Sanjaya….
“Syukurlah Paman Sanjaya datang ke sini!”
“Apa Paman telah mengetahui situasinya? Saat ini, Presdir Daniel mencurigai ketiga anak itu, apa
mereka benar–benar anaknya, jadi sekarang ingin melakukan pemeriksaan DNA!”
“Ada beberapa orang yang mencurigai Tracy, telah meracuni Presdir Daniel, sehingga membuat Presdir
sakit parah. Kami telah memanggil petugas Rumah Sakit Kasih untuk datang ke sini.”
“Aku paham.” Sanjaya memberi tanda agar mereka dapat diam, lalu berkata pelan, “Saat masih dalam
perjalanan tadi, aku sudah memahami permasalahannya.”
“Kalau begitu…”
“Menurutku…” Sanjaya menatap ‘Daniel‘, lalu berpaling menatap Tracy, dengan tenang berkata, “Darah
dan DNA dua–duanya harus diperiksa!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmHati Tracy terasa hancur. la paham betul, ia telah membuat kekeliruan……
Meskipun sebelumnya ia telah mendapatkan kepercayaan Sanjaya dan Direktur Toni, namun mereka
pasti tetap memilih untuk lebih berhati–hati mengurusi segala hal yang berhubungan dengan garis
keturunan Keluarga Wallance.
Terlebih lagi, mereka tidak mengetahui kalau ‘Daniel‘ yang ini palsu.
Dikhawatirkan mereka tidak akan memercayainya dalam situasi ini.
Dasar! Semua telah direncanakannya dengan matang, namun hal ini luput dari perhatiannya.
“Petugas Rumah Sakit Kasih akan segera tiba.” Sanjaya melanjutkan, “Aku bersama Direktur Toni, Cody,
Direktur Gilang dan Direktur Timothy berlima akan mengawasi pemeriksaan ini. Yang lainnya silakan
tunggu di sini.”
“Baik, baik. Kami semua akan menuruti Paman Sanjaya.”
Semua orang menganggukkan kepala mereka.
“Nyonya Muda tidak keberatan, bukan?” Sanjaya mengalihkan pandangannya menatap Tracy.
“Apa saat ini aku masih bisa menolak?” Tracy dengan rumit menatap Sanjaya.
“Aku sungguh–sungguh memercayaimu, tapi…” Sanjaya menutup matanya dan berkata pelan, “Masalah
garis keturunan Grup Wallance adalah masalah besar. Aku tidak dapat mengecewakan almarhum Tuan
Besar!”
“Saat Tuan Besar masih hidup, kita sudah pernah sekali melakukan tes DNA.” Tracy merasa begitu
kesal, “la juga menjadi saksinya.”