- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1593
“Sudahlah.” Tracy malas bertengkar dengannya dan berkata dengan kesal, “Pokoknya jika terjadi
sesuatu dengan anakku, aku tidak akan melepaskanmu!!”
“Kamu tak perlu mengancamku, aku tidak takut.” Billy tertawa mencibirnya, “Aku tahu di belakangmu ada
Lorenzo, tapi tetap tak dapat menakutiku.
Aku ini berbeda dengan Daniel. la orang yang ambisius, aku orang yang suka bersenang-senang. Aku
hanya menginginkan hal yang kuinginkan, termasuk kamu!”
Ia merangkul leher Tracy, mendorong kepala Tracy ke arahnya.
“Tracy, aku tahu maksudmu. Kamu ingin menggunakan berbagai cara membujukku agar aku membantu
menyelamatkan anakmu, tapi percuma saja hanya menggunakan omongan. Lebih baik langsung
praktekkan
sedikit.
Selama kamu bersedia menjadi wanitaku, masalahmu adalah masalahku juga. Aku pasti akan
membantu menyelamatkan anakmu….”
Setelah bicara, ia melepaskan Tracy dan tersenyum, “Aku tidak memaksamu, kamu putuskan sendiri.”
Kemudian ia menyesap alkohol dengan elegan sambil berkata, “Sebelum aku menghabiskan minuman
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtini, jika kamu masih tak setuju juga, maka negosiasi kita berakhir.”
Tracy mengernyitkan kening, hatinya sangat bimbang..
Tentu saja ia ingin menyelamatkan anaknya. Demi mereka, ia rela membayar dengan nyawanya.
Tetapi, ia benar-benar tak bisa tidur dengan pria lain…
“Jika tak berani, minum beberapa gelas alkohol dulu. Setelah minum banyak, akan terbuka dengan
sendirinya.” Billy membujuknya lagi.
Tracy memaksakan dirinya menghabiskan alkohol itu.
“Ini baru benar.” Billy menuangkan segelas alkohol untuknya lagi, ““Sini, lagi. Aku tahu tekananmu besar
akhir-akhir ini, minum banyak biar lebih santai…”
Tracy minum beberapa teguk lagi, sekarang ia sudah agak mabuk.
Billy melihat wajahnya memerah dan tatapannya yang kabur. Ia tak bisa menahan perasaannya yang
bergejolak….
la mendekati Tracy perlahan-lahan hendak menciumnya, namun tiba-tiba Tracy mual dan hampir muntah
ke badannya.
Billy menghindar dengan spontan. Ia tak menyadari Tracy menaruh pil putih ke dalam gelas Billy.
Pil itu langsung melebur dalam alkohol, cepat sekali menghilang.
Tracy menutup mulutnya, lalu buru-buru ke toilet untuk memuntahkan keluar.
Billy melihat sosok punggung Tracy, bibirnya naik menunjukkan senyuman menyeringai. Ia mengangkat
gelas alkoholnya dan menghabiskan minuman itu….
Mungkin karena mangsa akan segera ia dapatkan, ia merasa alkohol ini wangi sekali. Setelah ia
meletakkan gelas itu, ia memberi kode kepada pengawal di depan pintu.
Kedua pengawal itu lekas mundur dan menutup pintu.
Tracy cepat-cepat menelan pil dari Amanda, membilas wajahnya dengan air dingin, lalu menelepon
Danny…
Sebenarnya saat di perjalanan menuju bar, ia sudah menebak maksud Billy, jadi ia menelepon Danny.
Untung saja, Danny masih menjadi manajer bar dan kerja jadwal malam, pas sekali ia dapat membantu
Tracy.
“Halo, Nona Tracy, bagaimana?”
Tracy takut orang di luar mendengar suaranya. la tak bicara, melainkan batuk dua kali. Danny di sebrang
telepon langsung mengerti.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Aku paham, aku segera mengaturnya.”
Setelah menutup telepon, Tracy menghapus catatan telepon, lalu berjalan ke luar dengan oleng.
“Tidak apa-apa, ‘kan?” Billy mendekat dengan penuh perhatian, memberikannya botol mineral yang
sudah dibuka, “Minum air sedikit, pelan-pelan!”
“Terima kasih…”
Tracy menerima air itu dan minum beberapa teguk, lalu duduk di atas sofa dengan lemas.
Billy melihat dia membuka kancing bajunya perlahan-lahan. Wanita cantik ini membuatnya tak tahan
untuk mendekat. Billy menggunakan tangannya mengelus pipi Tracy secara perlahan dan membujuknya
dengan
lembut.
“Daniel sudah tidak ada. Sekalipun berhasil ditemukan pun sudah mati. Lebih baik kamu terima
kenyataan ini dan bersamaku saja.
Tenang saja, aku tidak menginginkan anak, jadi aku akan memperlakukan anakmu sebagai anakku
sendiri. Selama kamu bersamaku, aku pasti memperlakukanmu dengan baik, kedepannya kita akan
sangat bahagia…”
Setelah bicara, ia hendak mencium Tracy…
Tracy tidak mendorongnya, hanya menggunakan tangan menutup bibirnya dan berkata dengan lembut,