- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1598
“Nona Tracy….”
Naomi hingga sekarang baru punya kesempatan bicara. Barusan Tracy terus mengatur rencana
penyelamatan, mereka tak berani bicara.
Sekarang mobil sudah hening, ia tak bisa menahan diri lagi. Air matanya menetes deras, menangis
terisak- isak dan tidak tahu harus bicara apa.
Cecil dan Anne terus menahannya. Sekarang begitu Naomi menangis, kedua orang juga ikut menangis.
“Ugh…”
Tracy melihat mereka yang tampak sedih, mau tak mau ingin tertawa. la tak ingin menjelaskan dan tak
ingin menghibur mereka. Ia membiarkan mereka menangis begitu saja.
Ketika sedang menangis, Naomi merasa ada yang aneh. Ja menyeka air mata dan bertanya dengan
suara serak, “Nona Tracy, tampaknya Anda sedang tertawa?“
……” Cecil dan Anne juga tertegun memandang Tracy. Mereka agak cemas, “Gawat, Nona Tracy tidak
mungkin jadi kelainan jiwa, ‘kan?”
“Kalian yang kelainan jiwa.”
Tracy memutar mata ke atas, lalu memberitahu mereka kejadian yang sebenarnya. Tak lupa
menambahkan, “Kalian terlalu meremehkanku, memangnya aku orang yang mudah dijebak? Seorang
Billy pun tak bisa kutangani?”
“Anda tak bicara dari awal, benar-benar menakuti kami!” Naomi sangat marah, “Barusan aku ingin sekali
membunuh Billy!!”
“Benar, aku ingin pria brengsek itu mati.” Cecil juga sangat marah.
“Sudahlah.” Tracy berkata sambil tersenyum, “Aku juga membuat keputusan itu dalam waktu singkat.
Sekarang aku selalu membawa pil dari Amanda setiap saat. Ketika di perjalanan ke bar, aku berpikir
Billy adalah orang yang licik, jadi aku lekas menelepon Danny dan memintanya mengaturnya…
Aku tak sempat memberi tahu dengan kalian, tapi aku jamin aku tak seperti yang kalian pikirkan. Bagus
juga sih, kalian dan Thomas muncul, membuat kejadian itu semakin nyata, Billy semakin tak meraguiku.”
“Bagus kalau begitu.” Naomi menepuk-nepuk dadanya, “Aku takut kami akan merusak rencana Anda.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Entah apa pun itu, sekarang sudah ada petunjuk. Semoga Jeff dapat menemukan Carlos dan Carles.”
Tracy mendesah.
“Tak masalah, Kak Jeff begitu hebat, pasti dapat menemukan mereka.”
Naomi menenangkannya.
Di saat ini, Paula menelepon, Naomi lekas menjawab, “Halo!”
“Apa? Kami segera pulang.”
Setelah menutup telepon, Naomi berkata kepada Tracy, “Nona Tracy, Tini demam tinggi, sepertinya ada
komplikasi. Dokter Heidy memintamu segera mengantarnya ke rumah sakit.”
“Kenapa bisa begitu?” Tracy terkejut, “Sebelumnya ketika menjemputnya pulang. Lily bilang keadaan
Tini sudah stabil.”
“Aku juga tidak tahu detilnya, Paula hanya bilang seperti itu.” Tatapan Naomi serius, “Sebenarnya Dokter
Heidy sudah bilang dari awal, meskipun ia punya keterampilan medis, tapi peralatan medis di rumah
tidak memadai. la sulit melakukannya…”
“Bukankah aku sudah memintamu menghubungi rumah sakit? Tidak harus di kota Bunaken, dari kota
lain juga boleh.” Tracy lekas bertanya, “Bagaimana?”
“Sebelumnya aku sudah mencari dan menghubungi berbagai rumah sakit besar di kota sekitar, tetapi
mereka tidak menerima penawaran kita. Kurasa Keluarga Amberson sudah menghubungi mereka, di
saat bersamaan, mereka juga melihat berita. Mungkin tak berani mencari masalah dengan keluarga
Wallance, jadi….”
Naomi sangat khawatir, “Nona Tracy, atau kita hubungi rumah sakit luar negeri? Tidak mungkin keluarga
Amberson dapat menghubungi pihak luar negeri.”
“Terpaksa harus begitu.” Tracy menganggukkan kepala dan mendesak, “Cepat sedikit.”
“Baik.”
Dengan cepat, mereka kembali ke vila sisi utara. Tracy turun dari mobil dan bergegas berlari ke ruangan,
Di saat ini, Tini sudah demam hingga 39 derajat. Wajahnya memerah, Paula menjaganya dari samping,
sangat
mengasihaninya.
Dokter Heidy lekas berkata, “Nona Tracy, kamu harus mencari cara. Jika tidak di bawa ke rumah sakit,
maka akan terjadi sesuatu dengannya. Aku tak bisa menanggungnya.”
Bab 1599
“Sudah menghubungi rumah sakit.” Naomi lekas berkata, “Rumah sakit dalam negeri tak ada yang
berani menerima, sekarang aku sedang menghubungi rumah sakit luar negeri.”
“Tidak ada gunanya menghubungi rumah sakit luar negeri.” Heidy mengernyitkan kening, “Jika bisa, aku
pasti sudah membawanya ke rumah sakitku, tapi sekarang anak sudah demam. Tak boleh melakukan
perjalanan panjang, akan sangat beresiko.”
“Lalu, bagaimana?” Naomi semakin gelisah..
“Apa bisa mengirimkan alat medis dan obat kemari? Mengobati di rumah? Setidaknya keterampilan
medis Dokter Heidy begitu hebat.” Paula menyarankan.
“Keterampilan medis hebat bukan berarti aku bisa segalanya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh personel terkait.” Dokter Heidy sangat tak berdaya, “Kalian cepat cari cara.”
Setelah bicara, Dokter Heidy pun pergi….
Tracy sangat tidak tega ketika melihat wajah Tini yang merah. Seperti yang dikatakan Dokter Heidy,
sekarang sudah tak sempat ke rumah sakit luar negeri, rumah sakit dalam negeri pun tak ada yang
berani menerima, lebih baik segera mencari cara lain.
Tracy hendak menelepon Sanjaya, ia ingin meminta Sanjaya mengatur Rumah Sakit Prima agar
menerima Tini. Bagaimanapun, Rumah Sakit Prima didirikan oleh tuan besasr. Meskipun Sammuel ingin
menghalangi, seharusnya agak sulit.
Selain itu, Tini adalah anak Lorenzo. Sammuel pasti akan mempertimbangkannya.
Setelah menelepon lama, tak juga dijawab. Tracy teringat perkataan Direktur Toni, kemungkinan Sanjaya
sedang diawasi, jadi telepon juga tak bisa dihubungi…
Dalam keadaan darurat ini, Tracy lekas membawa Naomi pergi ke vila taman oriental mencari Sanjaya.
Sekarang hanya ada satu cara ini.
Paula menjaga Tini di kamar, ia sangat prihatin melihat keadaan Tini.
Di saat ini, Carla membawa Wini dan Biti melihat Tini. Wini melihat Tini dan menangis gemetaran, “Tini,
jangan menakutiku. Cepat sembuh, kedepannya aku tak akan berebut botol susu denganmu lagi.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Tini, cepat sembuh, Kakak akan mengajakmu menunggang kuda,” Carla berbicara dengan air mata
berlinang, “Kakak juga bisa mengajakmu memetik anggur, anggur di bukit belakang sudah matang.”
“Tini……..”
Carla dan Wini menangis sambil bicara kepada Tini yang tak sadarkan diri, sedangkan Biti hanya melihat
dari samping dengan air mata berlinang.
Sesaat kemudian, ia meninggalkan kamar diam-diam dan berlari ke lantai atas dengan cepat…
“Biti, jangan berlari!”
Anne berteriak, Biti tak merespon. Anne berpikir mungkin Biti sedih, jadi kembali ke kamar dan
menangis.
Biti tidak kembali ke kamar, melainkan lari ke loteng atas. Ketika melihat di sekitar tidak ada orang, ia
memanjat ke loteng atas dan membuka jendela, lalu bersiul ke arah luar.
Walaupun suaranya kecil, tetapi enak didengar.
Dengan cepat, hutan di luar vila mulai bergoyang, burung-burung yang bersembunyi di baliknya terbang
keluar satu per satu dan mendarat di ambang loteng jendela…
Biti menggunakan bahasa yang aneh, bicara dengan mereka. Dengan cepat, burung-burung itu terbang
pergi lagi. Mereka tak berhenti di atas ranting pohon, melainkan terbang menuju ke hutan dalam.
Di halaman rumah, beberapa pengawal wanita yang berjaga, melihat sekelompok burung yang terbang
ke sana kemari di langit. Mereka kebingungan, “Ada apa ini? Kenapa sekelompok burung ini terbang
bersama ke loteng atas, lalu terbang pergi bersama-sama lagi?”
“Jangan-jangan akan hujan? Dengar-dengar sebelum hujan, burung akan berperilaku seperti itu.”
“Tak seperti ingin hujan.”
“Entahlah, sekarang banyak masalah di rumah. Siapa yang memerhatikan hal ini?”
“Benar juga, semoga Nona Tracy dapat menemukan rumah sakit untuk Tini, jika tidak, akan gawat
sekali.”
“Benar, duh…”
Ketika kedua orang sedang mengobrol, para burung-burung sudah terbang berpisah ke arah hutan
dalam, seolah mereka sedang mencari sesuatu….
Biti mengernyitkan kening dan bicara sendiri, “Semoga burung-burung ini dapat menemukan Mami,
Mami. cepat kemari. Tini membutuhkanmu, kami juga…”